Share

PART 35

Penulis: Kristiana0909
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-14 01:26:42

Malam ini Retno baru saja pulang ke rumahnya setelah acara berbuka puasa dan sholat tarawih di rumah orangtuanya selesai dilaksanakan. Baru juga ia akan memasuki pintu utama rumahnya, Susi sudah keluar dari pintu utama dan berlarian kecil menghampiri Retno. Melihat kelakuan pekerja rumah tangganya ini, Retno hanya bisa diam dan berdiri ditempatnya.

Retno mengernyitkan keningnya saat Susi sudah sampai di hadapannya dan napas Susi terlihat ngos-ngosan.

"Alhamdulillah, akhirnya ibu pulang juga."

Retno masih diam dan melihat wajah panik Susi di hadapannya kali ini. Ada rasa penasaran yang bergelayut di hati Retno karena tidak biasanya Susi akan seperti ini.

"Ada apa, Sus?"

"Habis ada kesalahpahaman sampai menimbulkan baku hantam."

"Maksud kamu gimana? Saya enggak paham."

Susi menghela napas panjang dan ia mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi sejak Retno pergi dari rumah tadi sore untuk menghadiri acara keluarga.

"Tadi sore waktu ibu pergi, Mas Prima datang. Dia sebenarnya cuma
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tante Retno, I Love You    PART 40

    Karena sudah mendekati waktu libur lebaran, tentu saja Retno cukup kesulitan untuk mendapatkan tiket penerbangan ke Bali. Ia baru mendapatkan tiket penerbangan menuju ke Bali di H-10 Idul Fitri. Karena membutuhkan beberapa hari itu, akhirnya ia memilih datang ke rumah orangtuanya untuk meminta ijin kepada mereka, jika ia akan menghabiskan waktu libur hari raya idul Fitri tahun ini bersama Wulan di Bali.Sama seperti apa yang ia duga sebelum datang ke sini, reaksi Yuni seakan tidak suka saat mendengar rencananya, meskipun Yuni dan Hartono mengijinkan dirinya untuk ke Bali.Sore ini Retno memilih menghabiskan waktunya di teras belakang rumah orangtuanya bersama sang Papa. Ia tidak banyak berbicara dan justru sibuk mengamati berbagai macam ikan hias yang ada di kolam milik sang Papa."Bagaimana kabar Rio, Ret?"Pertanyaan yang meluncur dari bibir Hartono membuat Retno menolehkan kepalanya. Ia tersenyum kecil karena ada rasa bahagia yang muncul di dalam dirinya. Ia tidak menyangka jika Pa

  • Tante Retno, I Love You    PART 39

    Tiga hari setelah kejadian Retno bertemu dengan Handi, siang ini Yuni datang ke butik milik Retno. Saat pertama kali Yuni masuk ke ruangannya, Retno cukup kaget. Tidak biasanya Yuni datang ke kantor butiknya tanpa memberitahukan rencana kedatangannya terlebih dulu. Retno menjadi berpikir bahwa mungkin ada sesuatu yang serius dan mendesak hingga Yuni datang ke tempat ini."Mama? Tumben Mama datang ke sini enggak bilang-bilang dulu sama aku?""Mama mau bicara sama kamu sebentar?""Perihal apa, Ma?" Tanya Retno sambil bangkit berdiri dari kursi yang ia duduki lalu ia berjalan menuju ke arah sang Mama.Yuni tidak menjawab dan ia memilih langsung duduk di sofa yang ada di dalam ruang kerja Retno. Retno segera mengikuti Yuni. Sebelum ia duduk di hadapan Yuni, Retno memilih menyalami Mamanya. Ia bahkan mencium punggung tangan Yuni dengan hidungnya. Retno mencoba mengikuti saran Rio untuk tetap menjadi anak yang baik walau Yuni memperlakukan dirinya dengan begitu sangat berbeda. Apalagi sejak

  • Tante Retno, I Love You    PART 38

    Malam ini Rio tidak bisa tidur karena ia masih menunggu Retno membalas pesan-pesannya. Sejak Prima mengabarinya tadi jika Retno telah pulang dari rumahnya, maka Rio tak henti-hentinya menunggu kabar dari Retno. Bukan ia berniat posesif. Yang ia takutkan justru jika terjadi hal-hal yang tidak inginkan pada Retno di jalan.Walau menurut perkataan Prima, Retno datang ke rumahnya untuk menjelaskan semuanya dan meminta maaf kepadanya, namun Rio tetap memiliki kekhawatiran. Bukan karena ia cemburu jika Retno bertemu dengan Handi, namun ia justru merasa takut andai pacarnya itu bertemu dengan mantan suaminya saat mantan suaminya sedang emosi seperti yang dikatakan Prima kepadanya. Rio takut Retno mengalami kekerasan fisik, sedangkan ia tidak bisa menolongnya sama sekali.Kini Rio membuka handphone miliknya lagi dan ia hanya bisa menghela napas panjang ketika melihat pesan yang ia kirimkan kepada Retno masih tanda centang dua berwarna abu-abu. Sejak satu jam yang lalu.Tidak mau merasa gemas

  • Tante Retno, I Love You    PART 37

    Retno duduk dengan gelisah di samping Prima malam ini. Ia bingung harus memulai dari mana untuk menjelaskan kepada Prima tentang apa yang terjadi saat ini. Prima yang biasanya juga penuh canda dan tawa, malam ini terlihat dingin dan tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibirnya. Bagi Retno pribadi, menghadapi orang yang ceria namun tiba-tiba menjadi pendiam seperti ini justru membuatnya panas dingin serta bingung harus berbuat apa."Mbak Retno mau ngomong apa?""Saya cuma mau minta maaf tentang kejadian yang terjadi tadi sore di rumah saya. Saya dan Handi tidak memiliki hubungan apapun selain mantan pasangan suami istri dan rekan bisnis."Prima yang mendengar perkataan Retno justru menyunggingkan senyum sinisnya. Ia sedikit tidak percaya dengan kata-kata Retno kepadanya."Kenapa Mbak Retno harus repot-repot menjelaskan ke saya? Bukankah seharusnya Mbak Retno lebih berkewajiban menerangkan semuanya kepada Rio? Dia 'kan yang pacarnya Mbak Retno, bukan saya."Retno menghela napas p

  • Tante Retno, I Love You    PART 36

    Suara deringan telepon membuat Rio harus buru-buru menyingkir dari teman-teman kantornya. Ia tidak mau mengganggu acara buka puasa bersama mereka. Rio berjalan untuk mencari tempat yang cukup sepi. Akhirnya Rio memilih mengangkat teleponnya di dekat parkiran motor.Saat ia melihat nama si penelpon, dirinya cukup kaget karena tidak biasanya Prima akan meneleponnya jika tidak ada hal yang penting untuk dibicarakan. Segera saja Rio mengangkat telepon tersebut."Hallo, Prim?""Hallo, Ri.""Ada apa lo telepon gue? Kangen?""Najis gue kangen sama lo. Tapi beneran deh, kalo enggak karena gue cinta setengah hidup sama lo, mana mau gue ke rumah Mbak Retno, terus sampai di hajar mantan suaminya begini."Deg'Jantung Rio seakan berhenti berdetak sepersekian detik karena mendengar perkataan Prima kepadanya ini. Biasanya ia dan sahabatnya itu cukup sering bercanda sehingga kini ia harus berpikir dua kali. Apakah Prima sedang serius atau tidak kali ini?"Gila, bogem tangannya lumayan juga nih rasa

  • Tante Retno, I Love You    PART 35

    Malam ini Retno baru saja pulang ke rumahnya setelah acara berbuka puasa dan sholat tarawih di rumah orangtuanya selesai dilaksanakan. Baru juga ia akan memasuki pintu utama rumahnya, Susi sudah keluar dari pintu utama dan berlarian kecil menghampiri Retno. Melihat kelakuan pekerja rumah tangganya ini, Retno hanya bisa diam dan berdiri ditempatnya.Retno mengernyitkan keningnya saat Susi sudah sampai di hadapannya dan napas Susi terlihat ngos-ngosan."Alhamdulillah, akhirnya ibu pulang juga."Retno masih diam dan melihat wajah panik Susi di hadapannya kali ini. Ada rasa penasaran yang bergelayut di hati Retno karena tidak biasanya Susi akan seperti ini."Ada apa, Sus?""Habis ada kesalahpahaman sampai menimbulkan baku hantam.""Maksud kamu gimana? Saya enggak paham."Susi menghela napas panjang dan ia mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi sejak Retno pergi dari rumah tadi sore untuk menghadiri acara keluarga. "Tadi sore waktu ibu pergi, Mas Prima datang. Dia sebenarnya cuma

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status