Share

Bab 41

Bab 41

“Mbak, Mbak?”

Laila tersentak kaget saat mendapati seorang pelanggan memanggilnya. “Eh, i-iya, Mbak, ada yang mau dipesan?”

Si pelanggan perempuan itu tersenyum. “Saya mau bayar, Mbak. berapa totalnya?”

“Ah, iya. Coffee Latte-nya dua dan dua porsi Sandwich. Jadi, total tujuh puluh ribu,” beritahu Laila dengan wajah menahan malu, karena tidak fokus.

“Ini.” Si pelanggan wanita tersebut menyodorkan uang seratus ribuan ke hadapan Laila.

Laila meraihnya lantas memberikan kembalian, dua lembar uang dua puluh ribuan.

“Loh, ini lebih sepuluh ribu, mbak!” wanita tersebut meletakkan uang kertas warna hijau itu ke atas

“Oh, iya. Maaf salah.” Laila menepuk jidatnya.

Si wanita tersebut menggelengkan kepala seraya tersenyum samar melihat bagaimana Laila seperti orang linglung.

“Ini sepuluh ribunya, Mbak. Maaf ya.” Laila menelungkup kan kedua telapak tangannya di depan dada.

“Mbaknya jangan melamun terus, nanti salah lagi, beruntung saya bukan orang jahat. Bisa-bisa si Mbak rugi,” tegur si p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status