Share

Bab 42

Bab 42

Diam-diam Rio mengagumi wajah cantik Laila yang tengah tersenyum, hatinya berdesir, dan rasa ingin dekat serta memiliki perempuan di depannya itu semakin kuat. Ah, ia jadi tak sabar menunggu hari di mana Yudis menceraikan Laila. Dan dirinya akan datang menawarkan cinta untuk perempuan berhijab di hadapannya itu.

Laila berdehem saat mendapati Rio tengah menatapnya intens. Rio terkesiap lantas tersenyum malu sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Maaf.”

“Tadi kau mengatakan ingin menyampaikan sesuatu mengenai buk Belinda?” tanya Laila memastikan kembali apa yang tadi sempat Rio katakan padanya di telepon.

“Duduklah, aku akan menyampaikan sesuatu padamu.” Rio menunjuk kursi kosong di hadapannya dengan gerakan dagunya.

Laila mengangguk, lantas keduanya duduk di satu meja yang sama, saling berhadapan dengan meja sebagai penyekat. Untunglah keadaan Cafe tidak terlalu ramai, jadi ia bisa duduk mengobrol dengan pria yang kini tengah menyesap kopinya sembari menghirup aroma ca
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status