Share

Perasaan Berbeda

Penulis: Blue Angel
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-27 11:37:26

Damian berjalan membuntuti Jerry menuju keluar pintu. "Damian, siapa yang menyuruhmu keluar?" tanya Elshi dengan suara lembut namun mendominasi. Sejenak langkah Damian terhenti, kemudian membalikkan badannya. Pandangan mereka bertemu, keringat yang membasahi rambutnya sehingga terlihat acak-acakan mengalir sampai ke lehernya, memberikan kesan lelaki dewasa yang liar.

Elshi mendekat, menyerahkan kaos oblong berwarna hitam. "Ganti pakaianmu sekarang!!" Damian memahami itu pasti karena kemejanya yang basah karena keringat. "Boleh saya izin ke kamar mandi?" tanya Damian. Elshi kembali memandang wajah tampan maskulin Damian. "Di kamar mandi banyak barang-barang pribadi yang tidak pantas dilihat orang lain, terutama lelaki," sahut Elshi.

"Ganti saja di sini, aku tidak akan melihat."

Damian mengangguk, kemudian memalingkan badannya ke dinding, melepas kemejanya. Bahu lebar berototnya terlihat jelas. Elshi yang memandangi dari tadi merasakan getaran berbeda, khayalannya tentang bagaimana perkasanya Damian jika di ranjang tiba-tiba muncul, padahal selama ini tidak pernah terlintas di benaknya membayangkan hal seperti itu kepada seorang lelaki. Damian memasang baju kaos oblong yang tadi diberikan oleh Elshi, membuat tubuh kekarnya tambah terukir jelas pada setiap lekuk sudut kaos tersebut. Elshi berusaha menenangkan dirinya kembali.

Dia memegang pena di tangannya dan bersikap seolah memeriksa berkas dari tadi. "Bu Elshi, maaf," kata Damian.

"Duduklah," perintah Elshi.

Damian duduk berseberangan dengan Elshi. "Terimakasih, Bu," sahutnya.

"Kamu boleh baca perjanjian kontrak kerja ini, dan jika setuju segera tanda tangan." Mendengar perkataan Elshi, Damian begitu bahagia; itu artinya dia diterima bekerja di perusahaan tersebut. Saking bahagia dan terharu, tanpa sadar Damian meraih tangan lembut putih dan halus Elshi, meletakkan di keningnya, seraya berkata, "Ibu, terimakasih banyak, Buu," persis seperti anak kecil yang biasa salim ke orang dewasa.

Tiba-tiba ketika ingin melepaskan tangannya, gelang di tangan Elshi nyangkut di kalung yang melingkar di leher perkasa Damian dan begitu susah dilepaskan. Melihat Elshi berjinjit dan terus mengangkat tangannya ke atas, Damian segera duduk di kursi dan memangku Elshi di pahanya. "Bu, maaf, apa tangannya sakit? Tunggu sebentar, saya akan melepaskannya," terdengar suara Damian yang berusaha melepaskan gelang dan kalung yang terlilit. "Aaach, eecch," teriaknya dengan nada pria dewasa yang seksi.

Bulu tangan Elshi berdiri, pikirannya kembali ke hal yang tidak harusnya dia bayangkan, se perkasa apa Damian jika sedang di ranjang, pikirnya. Jarak wajah mereka yang terlalu dekat membuat Elshi memandangnya dengan tatapan membius, bibirnya membentuk bibir seksi wanita muda dewasa yang menggoda. Melihat hal itu, Damian sebagai lelaki normal tentu tergoda. Dia menelan cairan di tenggorokannya. Tiba-tiba bagian belakang paha Elshi merasakan ada sesuatu yang keras, besar, dan menonjol.

Elshi tersipu malu. "Damian, tenangkan dirimu, biar aku yang melepasnya." Damian tahu maksud Bu Elshi, dia begitu malu, kemudian menunduk sambil berkata, "Bu, maafkan saya, saya tidak bermaksud kurang ajar."

"Diam lah," jawab Elshi seraya menempelkan jari-jari panjang cantiknya ke bibir Damian. Damian diam, dia berusaha menstabilkan dirinya kembali.

Sesaat kemudian kalungnya copot karena putus. "Damian, kalung kamu rusak." Damian kaget kemudian meraih kalung rusak tersebut.

"Tidak apa-apa, Bu, akan saya perbaiki." Damian terlihat begitu sayang dengan kalung tersebut, Elshi sempat berpikir apa ada kenangan tertentu sehingga dia begitu khawatir saat tahu kalung tersebut putus. Damian memasukkannya ke kantong celana, kemudian berkata, "Bu Elshi, maaf, apa sudah aman sekarang?" Mendengar perkataan Damian, Elshi buru-buru berdiri dari pangkuan Damian, sekilas memperhatikan bagian yang ia rasa mengeras tadi, namun Damian sudah bisa menstabilkan kondisi tubuhnya.

"Baik, Damian, sampai bertemu besok dengan Jerry. Dia yang akan melanjutkan semuanya."

Damian tersenyum sambil berterimakasih. Wajahnya benar-benar tampan saat tersenyum. "Saya permisi keluar, Bu," lanjutnya.

Setelah Damian keluar, Elshi tersenyum. Aku akan belanja baju-baju cantik selepas ini. Entah apa yang ada di benaknya, dia merasa harus terlihat cantik mulai besok, tanpa dia sadari tanpa ber-make up dan berpakaian bagus pun aura cantik wajahnya akan selalu membuat orang berdecak kagum jika melihatnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Tawanan Cinta Queen Mafia   Cinta Yang Salah

    “Malam ini, tepat jam 00.00 tengah malam, kalian datang ke club malam Crystal Snow. Habisi orang yang bernama Marco.” Tampak Hendro menyerahkan foto serta selembar kertas bertulis semua informasi tentang Marco kepada Roy. “Kamu dipercaya bos Hugo untuk memimpin aksi ini, jangan mengecewakannya. Ingat, bos Hugo bisa kapan saja menghentikan biaya pengobatan ibumu di rumah sakit.” Terdengar suara ancaman Hendro kepada Roy, anggota termuda dan tertampan di Pasukan “Naga Merah”. “Baik, akan ku eksekusi secepatnya.” Hati Roy terasa lirih, mengingat pesan terakhir ibunya sebelum koma, “Nak, tetaplah menjadi orang baik. Walau banyak orang jahat kepada kita, jika kamu belum menemukannya, maka jadilah salah satunya.” Roy mengingat kembali kejadian malam itu, saat ibunya yang sedang sakit keras diusir oleh bos kontrakan mereka karena sudah 3 bulan menunggak pembayaran. Hujan disertai petir memecah keheningan malam itu, saat seorang anak yang bekerja

  • Tawanan Cinta Queen Mafia   Cerita Masa Lalu

    Beberapa saat setelahnya, Hugo mengamuk dan memperingatkan Evandy agar menjauhi Crystalia istrinya.Crystalia sempat berteriak bahwa dirinya sudah tidak ingin memiliki hubungan apa-apa lagi dengan Hugo. Mendengar kata-kata Crystalia yang menyakitkan di hatinya, Hugo menjambak rambutnya, menyeretnya tidak berperasaan, kemudian membenturkannya ke dinding.Melihat hal itu, Evandy sebagai pemilik bar sekaligus orang yang telah dicurigai Hugo segera bertindak. Dia menghampiri Hugo, menjelaskan bahwa dia baru berkenalan dan tidak memiliki hubungan apa-apa.Dia membangunkan Crystalia yang tersungkur dan memanggil ambulans.Hugo semakin mengamuk melihat pemandangan itu. Dia memperingatkan Evandy untuk berhati-hati mulai sekarang dan akan membalas dendam untuk sakit hati yang ia rasakan.Beberapa bulan setelahnya, dia membakar bar, menyerang caffe resto, bahkan memperkosa karyawan perempuan yang bekerja di tempat bilyar yang dikelola Evandy.Evandy mulai membentuk kelompok orang yang dimaksud

  • Tawanan Cinta Queen Mafia   Rapat Hugo dan Anggota Mafianya

    “Bos Hugo dataaang! Cepat berbaris ke depan dan berikan penghormatan kepadanya!” seru Doni.Semua anggota penting yang berjumlah 15 orang itu segera beranjak dari meja bundar tempat mereka akan mengadakan rapat tahunan dengan bos mafia mereka tersebut.Mereka berdiri menuju ruang kosong di depan meja, dekat pintu di mana Hugo akan masuk, bersimpuh seperti pembantu, meletakkan sebelah tangan di dada mereka, kemudian menunduk sambil berkata secara serempak, “Selamat datang Big Boss Hugo.”Hugo berdiri dengan sombong, membusungkan dada datar dan perutnya yang buncit ke depan sambil berkata, “Kemenangan untuk kita semua, kalian boleh berdiri dan kembali ke meja bundar untuk rapat.”Lelaki berusia 47 tahun itu tampak sangar dengan luka codet di pipi kirinya. Dia duduk di kursi terbaik di ruangan tersebut sambil membuka beberapa berkas hasil laporan semua anggota inti dari para mafia yang berada di bawah naungannya.“Sial, bedebah kalian semua! Di antara kalian ber-15 tidak ada satu pun yan

  • Tawanan Cinta Queen Mafia   Hari Pertama Kerja

    Tok… Tok… Tok…Terdengar suara ketukan pintu di ruangan Vita.“Masuk!!” sahutnya.Terlihat wajah Dara yang manis, cantik, dan tak bosan dipandang dari luar pintu.“Permisi Bu Vita, saya izin masuk,” Dara kemudian duduk di kursi berseberangan dengan CEO dari PT. Prima Bersinergi tersebut.“Kamu, bukannya kamu wanita yang ada di Caffe Ardath tadi malam?” tanya Vita tampak kaget.“Bu Vita, apa Ibu ada di sana tadi malam? Maaf saya tidak melihat Ibu,” kata Dara.“Bukankah priammu kaya-raya, mengapa tidak bekerja di tempatnya? Jangan-jangan kamu mata-mata di perusahaan saya ya?” timpal Vita.Dengan buru-buru Dara menjelaskan, “Bu Vita, Ibu salah paham.Pertama,Saya bukan mata-mata, saya serius bekerja di tempat Ibu.Kedua,Saya dan kekasih saya bukan orang kaya, kami hanya orang sederhana yang ingin bekerja untuk masa depan lebih baik.Ketiga,Jika Ibu mengira lelaki saya kaya dari mobil yang dia kendarai, itu bukan mobil kami, itu milik sahabat kekasih saya. Hanya saja tadi malam kami se

  • Tawanan Cinta Queen Mafia   Oh Jadi Dia?

    Lampu mini Bar tiba-tiba mati, semua orang berteriak ketakutan, Beda dengan Elshi dia justru tersenyum, keadaan benar-benar gelap tidak ada yang terlihat. Elshi menyandarkan tubuhnya dari belakang ke tubuh kekar Damian, punggung Elshi merasa hangat, jelas terasa otot dada Damian yang keras dan kekar. "Damian," seru Elshi "Hem hem," jawab Damian dengan suaranya yang begitu menghipnotis dan maco. Tangan Elshi membawa tangan Damian ke buah kenyalnya, Elshi yang berpakaian sedikit terbuka menonjolkan separo bola empuknya yang terlibat jelas, bulat, putih dan besar. "Remes kalau berani," Elshi menantangnya. Tubuh lembut Elshi, wangi aroma yang menggoda, membuat jantung Damian berdegup kencang, bahkan Elshi jelas bisa merasakannya. Dengan jahil, Elshi meraba batang sensitifnya dengan sebelah tangannya, kemudian berbisik, "Sudah ku duga keras lagi," Damian tersenyum, dalam hati nya bergumam, "Dasar gadis nakal," Damian sempat berpikir mengapa tubuh Elshi sangat mirip dengan

  • Tawanan Cinta Queen Mafia   Itu Kekasih Mu?

    Di Caffe Ardath nampak berhenti mobil Mercedes-Benz 300 SLR Uhlenhaut. Setelah pintu mobil dibuka, muncul sosok cantik jelita nan sexi Elshi bersama sahabatnya, Vita. Caffe Ardath memang tempat berkumpulnya orang-orang kaya raya, selain caffe di sini juga terdapat resto dan mini bar. Hanya saja tempat ini dikenal dengan nama Caffe Ardath karena pada awalnya owner caffe ini memang hanya ingin membuka caffe. Seiring waktu, menjadi bertambah dan semakin lengkap. Harga makanan di tempat ini selangit, jika hanya untuk orang biasa, salah satu minumannya bisa menghabiskan satu bulan gajih bekerja. Beberapa saat di caffe tersebut tiba kembali mobil Rolls-Royce La Rose Noire Droptail. Semua orang nampak penasaran siapa orang yang mengendarai mobil langka tersebut. Mereka melirik dan memandang penasaran siapa yang turun dari mobil itu. Benar saja Damian dan Dara keluar, semua mata berdecak kagum. "Siapa lelaki tampan itu?" "Dia benar-benar seperti dewa." "Sayang sekali dia sepertinya sudah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status