Share

42. Sisi Lain Gio

Sesampai di apartemen, Sesil langsung membersihkan diri di kamar mandi dan berbaring di tempat tidur. Perutnya terasa kenyang, oleh semua drama malam ini. Pertengkaran Gio dan ayah pria itu, Jimi, dan Saga. Semuanya benar-benar memenuhi kepalanya. Begitu penuh hingga rasanya ia tak mampu berpikir lagi.

Satu-satunya hal yang dibutuhkannya hanyalah membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Terlelap karena tubuh dan pikiran yang lelah. Namun, Sesil harus terbangun oleh rasa lapar ketika jam di dinding menunjukkan jam 3 pagi.

Berjalan keluar kamar, Sesil langsung turun dan berjalan ke arah dapur. Mendapatkan segelas susu dan beberapa potong roti meski sangat ingin makan omelet buatan Saga. Ia segera membuang jauh-jauh keinginan tersebut. Matanya terpejam setiap kali mengingat suara tembakan yang bergema di belakang. Seolah masih belum cukup kekecewaan yang diberikan pria itu kepadanya.

Sesil duduk di kursi pantry dan mulai mengisi perutnya. Sesekali ada bayinya menendang, menghibur kesedi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status