Share

Moment Tak Terduga

"Saya ke toilet dulu, May!" Mas Gun berpamit ke arah berlawanan, usai menjalani prosedur pemeriksaan penumpang di bandara.

Ruang tunggu keberangkatan mulai dipadati penumpang dengan tujuan sama. Melirik jam di tangan, jadwal take off kurang lebih satu jam lagi. Aku melangkah ke deretan kursi besi yang hanya terisi satu orang.

"Permisi Mbak!" Mengempaskan pinggul tepat di sebelah wanita yang tengah menunduk memainkan tablet, aku menyapa ramah.

"Silakan!" balasnya.

Sekian detik kami bersitatap, dan detik berikutnya saling terperanjat.

"Mbak Purnama!"

"Mbak Mayra!"

Oh Tuhan. Sesempit inikah Indonesia? Yang terdiri dari jajaran pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu. Lantas harus bertemu dengan masa lalu Mas Gun di tempat ini, saat bulan madu pula.

"M--mau pulang ke Jakarta juga?"

Kenapa aku yang gugup? Indraguna Prawira sudah sah jadi milikku. Namun, aku wajib waspada. Mantan bisa jadi ancaman dan cobaan.

"Iya. Kebetulan, sudah seminggu lebih mengurus bisnis di Seminyak.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status