Share

Bab 18. Menahan Diri

"Perkenalkan, aku Kanaya, sepupu Rey." ucap Kanaya cepat, membuat Rey lagi-lagi menarik nafas berat.

Rio terkesip mendengar ucapan Kanaya, dia fikir wanita cantik yang membuat Kapten nya meninggalkan sejenak tugasnya itu kekasihnya, namun ternyata saudarinya, "Wow, saya kira ini kekasih Kap_" belum sempat Rio menyelsaikan ucapan nya, Rey sudah lebih dulu menarik lengan Rio, untuk kembali ketempat anggota lainnya berkumpul.

"Tidak perlu mengurus hal yang tidak penting," ucap Rey kepada Rio, dan berlalu meninggalkan Kanaya.

Kanaya melongo mendengar apa yang baru saja Rey ucapkan, entahlah, Kanaya jadi merasa kesal sendiri diabaikan oleh Rey.

Lamunan Kanaya buyar, ketika mendengar atensi dari Pimpinan Daerah yang meminta semua relawan untuk bergabung sejenak. Rey berdiri didepan, bersama jajaran kepala Daerah serta ASN dan banyak lagi. sedangkan Dokter dan Relawan yang baru hadir berbaris mendengarkan sambutan dari kepala daerah.

Tidak lama kepala daerah memberikan sambutan dan mengenalk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status