Share

Bab 3

Penulis: Panorama
Tepat ketika aku ingin bergerak, ponselku berdering.

Begitu panggilan tersambung, terdengar suara panik suamiku dari sambungan telepon.

"Sayang! Anak kita tersedak susu, harus dibawa ke rumah sakit sekarang."

Aku segera tersadar dan langsung mendorongnya.

"Maaf, kita akhiri dulu hari ini. Terjadi sesuatu pada anakku."

Aku bangkit dan segera mengenakan pakaianku, tetapi dia malah menahan tanganku.

"Kamu benaran mau pergi? Suamimu bisa bawa anakmu ke rumah sakit, memangnya sekarang kamu nggak tersiksa?"

Jantungku berdebar kancang dan hasratku sangat kuat, tetapi aku sudah tersadar.

Aku menepis tangannya dengan tegas sambil berkata, "Jaga sikapmu."

Ekspresinya berubah dingin, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Aku memejamkan mata sambil berkata, "Hari ini, sampai di sini dulu."

Dadaku terasa sangat sesak.

Keterampilannya patut diakui.

Namun ....

Aku pergi dengan kukuh.

Aku turun ke bawah dengan terengah-engah dan masih memikirkan hal itu.

Tadi, apa yang ingin dia lakukan?

Jangan-jang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terapis Laktasi Aneh   Bab 8

    "Tentu saja, aku ingin menerkammu sekarang."Terdengar suara yang bergairah.Tempat ini memang tidak kedap suara.Suara gesekan tubuh terdengar dari dalam, dia sangat bersemangat!Sekarang, aku sungguh ingin muntah!Aku tersenyum sinis sambil menekan tombol rekam. Ceritakan lebih banyak, ini akan menjadi bukti perselingkuhan kalian.Berdasarkan perkiraan waktu, Kevin akan segera tiba.Situasi di dalam sangat membara, mereka seolah-olah ingin melahap satu sama lain.Aku menahan rasa mual sambil mendengar.Lalu, Kevin mengirimkan pesan untuk mengabari bahwa dia akan segera tiba.Sudut bibirku terangkat, dia datang di waktu yang tepat.Aku bersembunyi di lorong evakuasi, terdengar suara langkah kaki.Kevin sudah datang, pertunjukan seru akan segera dimulai. Semoga Timo menyukai kejutan yang kusiapkan untuknya.Agar suasana lebih mendukung, mereka tidak menyalakan lampu. Jadi, Kevin langsung membuka pintu.Aku menutup mulutku untuk mengontrol suara tawaku.Terdengar teriakan keras dari dal

  • Terapis Laktasi Aneh   Bab 7

    Dia juga menyuruh Kevin meniduriku.Bagus!Ini jebakan berantai!Aku meletakkan kembali ponsel itu.Aku pernah bertemu dengan istri Kevin, dia sangat cantik.Dulu, dia adalah teman sekelas Timo dan mereka cukup akrab.Namun setelah menikah, mereka jarang berkomunikasi.Sekarang, sepertinya mereka bukan jarang berkomunikasi, melainkan berkomunikasi di atas ranjang.Sebuah rencana terlintas di benakku, aku langsung mengingat tanggal mereka pergi ke hotel.Pagi-pagi sekali, Timo mengatakan bahwa dia akan lembur di kantor.Aku menggerakkan jariku dan refleks bertanya, "Sayang, hari ini Minggu. Hari Minggu juga perlu pergi ke kantor?"Aku ingin mengetahui alasan apa yang akan dia gunakan untuk membohongiku.Sekujur tubuh Timo menegang. "Sayang, kamu juga tahu. Sekarang, kondisi ekonomi kurang baik, susah cari kerja. Aku juga mau menemanimu di rumah."Aku berpura-pura sedih. "Kalau begitu, kamu akan pulang untuk makan malam?"Dia menggelengkan kepalanya dengan lesu. "Hari ini, aku sudah janj

  • Terapis Laktasi Aneh   Bab 6

    Timo berlari keluar dan menatapku dengan panik. "Sayang, kamu baik-baik saja?"Aku tahu dia sedang memikirkan apakah aku mendengar perbincangan mereka.Aku terus bersandiwara. Aku menunjuk kakiku yang kesakitan dan bersandar ke pelukannya."Sayang, kakiku sakit sekali. Sepertinya aku terkilir. Sakit, sakit sekali."Dia mengira aku tidak mendengar perbincangan mereka dan terlihat lebih lega. Dia menatapku dengan galak sambil berkata, "Kenapa ceroboh sekali? Di rumah pun bisa jatuh."Aku menatapnya dengan tertekan. "Aku pun nggak tahu. Karena sandal ini, sakit sekali."Aku bertingkah manja.Kevin berdiri di depanku. "Mau kubantu pijat?"Aku melambaikan tanganku dengan malu-malu. "Nggak usah, nggak usah! Sayang, hari ini proses laktasi ditunda dulu, kakiku sakit."Karena aku sudah terluka, mereka tidak mempunyai alasan untuk melanjutkan rencana ini.Kevin menatapku dengan serius, tetapi dia tidak memaksaku."Ya sudah, takutnya efeknya nggak maksimal. Aku akan datang lain hari."Sikap Kevi

  • Terapis Laktasi Aneh   Bab 5

    Apa?Aku langsung tertegun dan tenggorokanku mengering. Memijat lebih dalam ... pijatan seperti apa yang dia maksud?"Apa maksudnya memijat lebih dalam?"Aku menatapnya dengan gugup.Dia menatapku sambil menjawab, "Oh, sekarang belum boleh dibocorkan. Tenang saja, kamu pasti akan merasakan yang lebih intens."Tatapannya membara.Jantungku berdebar kencang."Kali ini, kamu tunggu di luar saja."Dia melirik suamiku.Suamiku mengangguk. "Oke, panggil aku kalau butuh sesuatu."Apa?Suamiku tidak boleh masuk!Aku tidak tahu harus bagaimana menyampaikan pada suamiku, aku ingin dia menemaniku.Suamiku sudah berjalan ke balkon.Aku masuk dengan wajah memerah dan berbaring seperti sebelumnya."Kamu ... jangan macam-macam."Dia mengunci pintu dan langsung menerjang ke arahku, tindakannya sangat kasar.Napasku tidak beraturan, dia seolah-olah ingin menyiksaku!Dia hanya menggodaku beberapa kali, tetapi aku sudah mulai terbawa suasana."Apa kamu merindukanku? Waktu itu, tubuhmu sangat lembut dan b

  • Terapis Laktasi Aneh   Bab 4

    Aku menggendong anakku dengan perasaan campur aduk.Begitu naik ke atas, anakku terbangun dan menangis karena kelaparan.Aku segera mengangkat pakaianku dan meniru cara orang lain menyusui anak.Aku terus memperhatikannya sambil berharap ASI-ku segera keluar.Anakku mengisap dengan mata terpejam.Aku merasakan sensasi aneh di tubuhku.ASI-ku keluar!Aku menatap suamiku dengan gembira. "Sayang, berhasil, sudah ada ASI! Proses laktasi berhasil!"Aku dilanda dengan kegembiraan yang luar biasa.Mendengar ucapanku, suamiku segera menghampiriku. "Baguslah kalau sudah ada ASI! Dia sudah bantu kita atasi masalah besar."Ketika menunduk dan melihat anakku sedang minum ASI, beberapa adegan aneh terlintas di benakku.Tentu saja, aku bahagia.Sekarang, aku tidak perlu khawatir bahwa anakku akan kelaparan.Melihatku sedang menyusui, mata suamiku langsung bersinar.Hasratnya mudah terpancing.Dia langsung menerjang ke arahku.Aku memohon padanya untuk tidak bertingkah seperti ini.Namun, dia sudah t

  • Terapis Laktasi Aneh   Bab 3

    Tepat ketika aku ingin bergerak, ponselku berdering.Begitu panggilan tersambung, terdengar suara panik suamiku dari sambungan telepon."Sayang! Anak kita tersedak susu, harus dibawa ke rumah sakit sekarang."Aku segera tersadar dan langsung mendorongnya."Maaf, kita akhiri dulu hari ini. Terjadi sesuatu pada anakku."Aku bangkit dan segera mengenakan pakaianku, tetapi dia malah menahan tanganku."Kamu benaran mau pergi? Suamimu bisa bawa anakmu ke rumah sakit, memangnya sekarang kamu nggak tersiksa?"Jantungku berdebar kancang dan hasratku sangat kuat, tetapi aku sudah tersadar.Aku menepis tangannya dengan tegas sambil berkata, "Jaga sikapmu."Ekspresinya berubah dingin, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.Aku memejamkan mata sambil berkata, "Hari ini, sampai di sini dulu."Dadaku terasa sangat sesak.Keterampilannya patut diakui.Namun ....Aku pergi dengan kukuh.Aku turun ke bawah dengan terengah-engah dan masih memikirkan hal itu.Tadi, apa yang ingin dia lakukan?Jangan-jang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status