Home / Urban / Tergoda Pesona Ibu Mertua / Bab 193. Akhirnya mengalah

Share

Bab 193. Akhirnya mengalah

last update Last Updated: 2025-06-28 22:17:45

Mama Siska langsung menggeleng keras. “Jangan, dong. Mama nggak mau ninggalin Nayla di sini. Bali itu pergaulannya bebas, Ka. Mama nggak mau ada apa-apa sama dia. Kamu tahu sendiri, kita baru kenal Tom dan temen-temannya.”

Aku menghela napas, merasakan dilema yang sama. “Jadi apa yang harus kita lakukan? Kalau kita paksa dia pulang ke Jakarta, aku nggak tega, Ma. Dia kan libur kuliah dua bulan, pasti pengen liburan lebih lama.”

Tiba-tiba, aku teringat Pak Budi dan Pak Hendra, teman-teman ayahku yang punya banyak koneksi di seluruh Indonesia, termasuk Bali. Dulu, mereka pernah membantu mengawasi Tiara dan Alex saat berada di Bali.

“Ma, aku coba hubungi Pak Budi atau Pak Hendra. Mungkin mereka punya kenalan orang Bali yang bisa membantu kita, siapa tahu bisa bantu jagain Nayla.” kataku, meraih ponselku.

Mama Siska mengangguk, wajahnya sedikit lega. “Boleh, Ka. Itu lebih baik. Mama lebih merasa aman kalau ada yang jagain.”

Aku langsung menghubungi Pak Budi.

"Hallo Pak, maaf menganggu wak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 302. Kesedihan Nayla dan Lila

    “Bos lagi otw, tunggu aja. Jangan biarkan mereka kabur,” kata salah satunya, suaranya dingin.Nayla dan Lila berusaha meronta, tubuh mereka bergoyang-goyang di kursi, tapi pria-pria itu tertawa kecil.“Diem lo! Lu berdua akan dijadikan sandera, jangan coba-coba untuk kabur!” Tangan kuat mereka menekan bahu Nayla dan Lila, membuat perlawanan sia-sia.Tenaga pria-pria itu seperti besi, setiap dorongan Nayla hanya membuatnya semakin lelah. Lila menangis lebih keras, air matanya membasahi kain penutup mata.Setengah jam kemudian, suara mobil lain mendekat, ban berderit di tanah. Pintu rumah terbuka, dan langkah kaki berat memasuki ruangan.“Bagus, kalian cepet juga,” kata suara baru, yang Nayla kenali sebagai Alex.Alex datang bersama dua temannya, suara langkah mereka menggema di lantai kayu yang retak.Alex mendekat, Nayla bisa merasakan hembusan napasnya yang panas di dekat wajahnya.“Wah, lihat nih, dua burung cantik dalam sangkar. Nayla dan Lila, akhirnya kalian di tanganku,” katanya

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 300. Perjalanan ke Prancis

    Pagi itu, apartemen keluarga Dupont dipenuhi kesibukan yang riuh namun teratur. Cahaya matahari pagi menyelinap melalui jendela-jendela besar, menerangi ruang tamu yang dipenuhi koper dan tas travel.Raka dan Siska sibuk memeriksa daftar barang bawaan mereka untuk perjalanan ke Prancis, sementara Mr. Henri berjalan mondar-mandir sambil berbicara di telepon dengan asistennya, memastikan semua dokumen bisnis sudah siap.George dan Sam, yang juga ikut dalam perjalanan ini, membantu mengangkut koper ke lobi. Suasana penuh semangat, meski ada ketegangan tersembunyi akibat pesan misterius yang belum terpecahkan.Tom dan teman-temannya juga akan ikut bersama mereka, mempersiapkan semuanya, Nayla dan Lila ikut membantu.“Nak, jangan lupa paspor sama tiketnya,” kata Mrs. Sariani, tangannya sibuk merapikan dasi Raka.Wajahnya penuh kasih, tapi matanya menyimpan kekhawatiran. Ia tahu rencana perjalanan ini bukan sekadar liburan; ada urusan bisnis besar di Prancis, ditambah bulan madu Raka dan Si

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 299. Desahan keras hingga pagi

    Tom terus meracau tanpa henti, ia semakin dalam menekan benda pusakanya ke dalam mulut Nayla.Tom melihat Nayla matanya terpejam, ia sama sekali tidak tersedak padahal benda pusaka Tom benar-benar mentok. Tapi Tom merasa kasihan, lalu ia mencabut benda pusakanya yang membuat mata Nayla terbuka lebar."Kenapa di keluarin, Tom?" tanya Nayla heran."Memangnya kamu tidak engap? Takutnya kamu gak bisa napas dan tersedak," kata Tom memandang wajah Nayla.Nayla tersenyum, menarik benda pusaka Tom untuk kembali ia hisap. "Nggak kok, justru aku suka. Sekarang aku benar-benar ketagihan, ayo masukin lagi Tom, keluarin! Aku ingin menelan semua susu kentalmu,""Baiklah kalau memang kamu gak apa-apa, buka mulutmu lebar-lebar!"Tom kembali memasukkan benda pusakanya ke dalam mulut Nayla, sedikit demi sedikit mulai masuk, hingga semuanya benar-benar mentok. Tom mulai menggerakkan pinggulnya secara perlahan, mulut Nayla penuh dengan benda pusaka Tom. Hingga setelah beberapa saat, ia merasa sebentar

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 298. Kenikmatan bedua di dalam kamar

    “Sudah beres, Mal. Tuan Henri akan atur semuanya. Kita cuma diminta jaga seperti biasa, tapi lebih waspada,” jawab Pak Bambang singkat, lalu duduk dan menyalakan monitor CCTV. Ia berusaha fokus, tapi pikirannya melayang ke Rina, Andi, dan ancaman yang mengintai keluarga Dupont.Sementara itu, malam mulai menyelimuti apartemen. Pukul sepuluh malam, suasana di dalam sudah tenang. Raka keluar dari kamarnya, mengenakan kaus santai dan celana pendek, menuju dapur untuk mengambil sebotol madu dari lemari es. Siska sedang tidur nyenyak setelah seharian sibuk mengemas barang untuk perjalanan ke Prancis. Langkahnya pelan, tak ingin membangunkan siapa pun.Saat melewati koridor, ia melihat sesosok bayangan bergerak pelan. Raka menghentikan langkah, bersembunyi di balik sudut dinding, dan melihat Tom keluar dari kamarnya dengan gerakan hati-hati, seperti tak ingin ketahuan.Tom berjalan menuju kamar Nayla, mengetuk pelan, lalu masuk setelah pintu dibuka. Raka mengerutkan dahi, jantungnya berdet

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 297. Rencana Alex

    Cahaya lampu neon di gerbang apartemen keluarga Dupont berkedip pelan, menciptakan bayang-bayang di trotoar yang basah akibat gerimis sore tadi.Pak Bambang memarkir motornya di samping pos security, helmnya masih basah oleh embun malam. Jantungnya masih berdegup kencang setelah percakapan serius dengan Andi, kakak Rina, di gerobak martabak tadi pagi.Informasi tentang Alex dan rencana jahatnya terasa seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Ia menghela napas dalam, berusaha menenangkan diri sebelum melangkah ke pos security.Di pos, Pak Jamal sedang duduk sambil memegang cangkir kopi, matanya fokus pada layar CCTV. Wajahnya yang biasanya ramah tampak sedikit lelah, tapi ia tersenyum kecil saat melihat Pak Bambang masuk.“Bang, cepet banget baliknya. Ko tumben-tumbennya? Katanya libur,” sapa Pak Jamal, nadanya ringan tapi ada rasa penasaran.Pak Bambang mengusap wajahnya, berusaha terlihat santai. “Iya, Mal. Tadi mampir dulu beli martabak dekat sini, buat makan siang. Eh, malah

  • Tergoda Pesona Ibu Mertua   Bab 296. Ketagihan cewek kampus

    "Hisap lagi sayang, kamu hebat! Tadi hampir masuk semua," katanya sambil mengurut benda pusakanya."Bentar Om, aku tersedak. Aku gak bisa nafas " suara Rina terengah-engah.Tapi Pak Bambang tidak peduli, kembali mengarahkan benda pusakanya pada mulut Rina."Sekali lagi aja sayang, setelah ini giliran apem mu Om masuki," katanya sambil memaksa memasukkan benda pusakanya.Rina mau tak mau nurut, ia membuka mulutnya lebar-lebar dan sekali lagi benda pusaka jumbo itu masuk kembali ke dalam mulutnya. Secara perlahan, Pak Bambang menekannya hingga benda pusakanya berhasil melesat masuk sampai ke kerongkongannya.Kali ini berhasil masuk semuanya, Rina terus berontak tangannya memukul-mukuli paha Pak Bambang agar benda pusakanya segera di keluarkan. Tapi Pak Bambang menekannya dengan kuat, kepala Rina di cengkram erat agar tidak terlepas."Tahan dulu sayang, ahhh .... enak banget, Om keluarkan ya, tapi susu kental Om kamu minum semua jangan ada yang keluar, kamu faham?" katanya, nada suara Pa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status