Share

32

Author: Melyana_Arum
last update Last Updated: 2025-05-26 19:49:24

Tinggal hitungan hari menuju pernikahan Kaisar dan Narumi. Segalanya nyaris sempurna. Undangan telah dikirim, dekorasi siap ditata, dan kedua keluarga besar sibuk mempersiapkan hari sakral itu.

Namun, ketenangan itu pecah di sore yang mendung.

Di rumah keluarga Dewangga, suara keras dari halaman depan membuat semua orang terkejut.

“KAISAR!!! AKU TIDAK AKAN BIARKAN KAU MENIKAHI WANITA ITU!!!”

Suara wanita itu melengking, tajam menusuk udara. Pintu pagar didobrak oleh seorang wanita bergaun merah mencolok, wajahnya dipenuhi amarah dan air mata. Dialah Vanya — wanita yang pernah menjadi kekasih Kaisar bertahun lalu, dan belum pernah benar-benar pergi dari pikirannya.

Nataya yang berada di teras langsung berdiri.

“Siapa kamu?! Mau bikin malu di rumah orang?!”

Vanya menepis tangan penjaga yang mencoba menahannya, berlari ke tengah halaman, dan berdiri menghadang Kaisar yang baru saja turun dari mobil bersama Narumi.

“KAISAR! Kamu bilang kamu sayang aku! Kamu gak mungkin lupa! Kamu janji me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   35

    “Yaaaah! Natayaaa!”“Wah, jodohmu deket, Nay!”Sorakan itu mengalir di antara tawa. Tapi di antara semua keramaian itu, hanya satu tatapan yang membuat waktu terasa melambat.Wala.Dari tepi kerumunan, ia memandang Nataya. Tidak ada senyum menggoda. Tidak juga cemburu. Hanya sebuah tatapan yang tenang... dan terbuka. Nataya menangkap tatapan itu, lalu — seperti mendapat keberanian dari bunga di tangannya — ia melangkah perlahan menghampiri.Wala menunggu.Saat mereka berdiri berhadapan, bunga itu masih di tangan Nataya. Dengan suara pelan, ia bertanya:“Kamu percaya pada tanda?”Wala menatap bunga itu, lalu mengangkat bahu ringan.“Kadang tanda cuma jadi tanda... Tapi bisa juga jadi awal.”Nataya tersenyum. Tak manis, tapi hangat.“Mau nemenin aku mulai awal itu?”Wala tak menjawab dengan kata-kata. Ia hanya mengulurkan tangan. Nataya meletakkan bunga itu di tangan Wala, lalu merek

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   34

    Narumi mengangguk. “Dan sekarang, aku tahu… rumah itu bukan bangunan. Tapi kamu.”Pelataran pesta malam itu diterangi lampu temaram dan irama gamelan modern yang lembut mengalun. Semua tamu mengenakan busana elegan berwarna pastel — satu harmoni yang membingkai keindahan penyatuan dua keluarga besar.Nataya berdiri di dekat meja minuman, gelas mocktail di tangannya, matanya memandangi keramaian dengan wajah datar. Di balik senyumnya yang ditarik ringan, ada gelisah yang belum tuntas.Di kejauhan, Wala baru saja selesai berbincang dengan Pak Nusantara dan Bu Naomi. Ia mengenakan batik biru tua dengan garis emas, wajahnya tenang namun matanya menyapu pelataran, seolah mencari seseorang… atau sesuatu.Dan saat itu—Tatapan mereka bertemu.Nataya sedikit mengangkat alis, ragu apakah akan berbalik atau bertahan. Tapi langkah Wala sudah lebih dulu bergerak, mantap, tak terburu-buru. Ada jeda panjang saat keduanya berdiri berhadapan, su

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   33

    Matahari pagi bersinar lembut. Langit membiru jernih, seakan turut merayakan cinta yang telah melalui badai dan ujian panjang.Narumi berdiri di balik tirai putih di ruang rias. Gaun adat modern menghiasi tubuh mungilnya, dan di lehernya… kalung peninggalan yang dulu pernah hilang. Kalung yang menjadi saksi perjalanan panjang menemukan siapa dirinya.Kaisar, mengenakan beskap gagah, menatap cermin. Napasnya dalam. Kali ini, bukan karena takut… tapi karena hatinya dipenuhi rasa syukur.Di ruang pelaminan, dua keluarga besar: Gumilar dan Dewangga, duduk berdampingan. Pak Nusantara dan Bu Naomi berada di depan. Wala pun hadir, dengan senyum tulus, meski masih menyisakan luka dalam diam.Akad nikah dimulai.“Saya nikahkan dan kawinkan putri kandung saya, Narumi Dewangga… dengan engkau, Kaisar Gumilar, dengan maskawin tersebut dibayar tunai.”Suara itu menggetarkan dada semua yang hadir.“Saya terima nikahnya…”Suara

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   32

    Tinggal hitungan hari menuju pernikahan Kaisar dan Narumi. Segalanya nyaris sempurna. Undangan telah dikirim, dekorasi siap ditata, dan kedua keluarga besar sibuk mempersiapkan hari sakral itu.Namun, ketenangan itu pecah di sore yang mendung.Di rumah keluarga Dewangga, suara keras dari halaman depan membuat semua orang terkejut.“KAISAR!!! AKU TIDAK AKAN BIARKAN KAU MENIKAHI WANITA ITU!!!”Suara wanita itu melengking, tajam menusuk udara. Pintu pagar didobrak oleh seorang wanita bergaun merah mencolok, wajahnya dipenuhi amarah dan air mata. Dialah Vanya — wanita yang pernah menjadi kekasih Kaisar bertahun lalu, dan belum pernah benar-benar pergi dari pikirannya.Nataya yang berada di teras langsung berdiri.“Siapa kamu?! Mau bikin malu di rumah orang?!”Vanya menepis tangan penjaga yang mencoba menahannya, berlari ke tengah halaman, dan berdiri menghadang Kaisar yang baru saja turun dari mobil bersama Narumi.“KAISAR! Kamu bilang kamu sayang aku! Kamu gak mungkin lupa! Kamu janji me

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   31

    Sejenak tak ada yang bicara. Dunia seakan berhenti. Sunyi. Hening yang tidak memberi ruang bagi napas. Lalu… suara isakan pelan pecah. Bu Prasasti menutup wajahnya, menunduk dalam tangis haru yang tertahan terlalu lama. Pak Bagus mengusap bahunya, sementara matanya berkaca-kaca. Narumi masih duduk, tak bergerak. Ia tak tahu harus tertawa, menangis, atau terdiam. Seluruh tubuhnya terasa lemas. Dewa langsung berlutut di sampingnya, menggenggam tangannya kuat-kuat. “Kamu pulang, Narumi… kamu benar-benar pulang,” bisiknya lembut. Di sudut ruangan, Kaisar menghela napas perlahan, kemudian menatap Wala. Wala berdiri diam. Lama. Sorot matanya kosong, seolah menunggu sisa harapan untuk menguap seluruhnya. Lalu ia mengangguk pelan. Sekali. Tegas. Ia melangkah maju. Semua orang menatapnya, menunggu apa yang akan ia lakukan. Wala berhenti di depan Narumi, dan dengan suara serak ia berkata, “Kamu memang bukan darah dagingku, tapi kamu akan selalu jadi bagian dari hidupku, Narumi. Maa

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   30

    Langit mendung sore itu seolah menyatu dengan suasana hati Kaisar. Langkahnya berat, tapi mantap. Ia berdiri di depan bengkel kecil tempat Wala biasanya menghabiskan waktu. Suara dentingan logam, debu oli, dan aroma bensin menyambutnya saat pintu seng seng terbuka.Wala menoleh tanpa senyum. Matanya sayu. Tubuhnya penuh noda oli, tapi tatapannya lebih kelam dari sisa mesin yang belum diperbaiki."Kaisar." Suaranya datar.Kaisar mengangguk singkat. Ia tidak duduk. Ia berdiri tegak di depan Wala. Hening sejenak."Aku datang bukan untuk memaksamu menerima, Wala. Aku tahu kamu marah, kecewa, dan mungkin... hancur. Tapi aku di sini mengajakmu berdamai. Bukan demi aku. Tapi demi Narumi."Wala kembali menatap mesin di depannya, seolah tak ingin terlibat. Tapi Kaisar melanjutkan."Hari lamaran akan tiba. Dan aku ingin kamu ada di sana. Kamu saudara yang membesarkan Narumi. Kehadiranmu penting... untuk dia, untuk kita semua."Detik berikutnya sunyi. Wala tak menjawab. Tangannya hanya mengencan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status