Share

Peringatan Hari Kematian

"Bagus, kan, Masayu?" tanya Herlina tiba-tiba.

"I-iya, Ma. Bagus."

Entah foto mana yang dimaksud ibu mertuanya bagus, fotonya dengan Bian, atau foto perempuan itu?

Tidak ada satu pun yang menyinggung perihal semalam, tak ada pula yang bertanya apapun tentang dirinya. Harusnya Masayu merasa lega. Namun, rasa ingin tahu yang tinggi seolah tak dapat ditutupi lagi.

Masayu akhirnya memberanikan diri bertanya, saat ibu mertuanya itu sibuk membolak-balik lembaran album.

"Ma, Ayu boleh nanya sesuatu gak?"

"Boleh, mau nanya apa, Sayang?" sahut Herlina tanpa menoleh.

"Semalam, siapa yang bawa Masayu pulang?"

Bukannya menjawab, Herlina malah saling melempar pandang dengan Helen. Masayu tak sabar menunggu jawabannya.

"Bukannya kamu pulang dengan Bian semalam?" Herlina malah balik bertanya.

Apa?

Alis Masayu sontak menyatu. Dirinya benar-benar bingung mendengar pernyataan ibu mertuanya.

"Masayu? Kau kenapa?" Herlina menatap Masayu lekat-lekat.

"Ah, ng-gak pa-pa, Ma. Ayu ... mungkin karena cuac
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status