Home / Romansa / Terima Kasih Cinta / Bertemu Mantan

Share

Bertemu Mantan

Author: Diandra 05
last update Huling Na-update: 2021-06-19 14:48:05

Sera menemani kak Candra ke perusahaan Devan hari ini atas permintaan kakaknya. Sera telah menelepon kepalas sekolah untuk memohon ijin hari ini tidak masuk bekerja karena ada kepentingan keluarga.

Sera merasa jenuh berada didalam ruangan Devan bersama kakaknya. Sera sama sekali tidak memehami apa yang tengah mereka bicarakan. Sera memutuskan keluar dari ruangan Devan untuk berjalan-jalan mencari udara segar disekitar perusahaan Devan. Devan dan kakaknya masih serius mengobrol didalam ruangan Devan.

Sera turun kelantai bawah tempag resepsionis berada. Sera berjalan menuju sofa yang berada dilobby perusahaan Devan.

Bruk

Sera terjatuh setelah menabrak seseorang saat hendak melangkahkan kaki menuju sofa lobby. Sera bangun lalu bangkit berdiri.

“Maaf..” ucap Sera menundukan kepalanya

“Tidak masalah. Lain kali hati-hati kalau jalan.” Balas lelaki yang Sera tabrak tanpa menatap kearah Sera

Sera mendongakan kepada saat mendengar suara yang dirasa familiar diindera pendengarannya. Tubuh Sera seketika membeku saat mengetahui siapa yang ada dihadapannya.

Dino..

Ya. Dino mantan suami Nayra saat ini ada dihadapannya. Lelaki yang tidak sengaja Nayra tabrak tadi itu Dino mantan suaminya. Dino menatap dingin kearah Sera saat mengetahui siapa yang menabraknya tadi. Bukannya Dino tidak terkejut, Dino sama seperti Sera, Dino terkejut melihat Sera mantan istrinya yang tidak sengaja menabraknya tadi. Bahkan Dino sempat terpana melihat penampilan Sera yang kini semakin modis dalam balutan hijab dan kecantikannya semakin terpancar. Mungkin Dino masih akan terpesona dengan aura kecantikan  Sera jika saja Alena istrinya tidak datang menghampirinya. Ya. Dino dan Alena telah menikah setelah dua minggu perpisahan Dino dan Sera. Luar biasa.

“Kenapa sayang?” Alena bertanya sembari merapikan pakaian Dino dan belum mengetahui jika Sera ada dihadapan mereka

“Nggak apa-apa sayang. Ini tadi dia nggak sengaja nabrak aku.” Jawab Dino menunjuk kearah Sera

Alena langsung menatap tajam Sera penuh amarah. Matanya melotot seolah kedua bole matanya hendak keluar dari tempatnya saat melihat Sera berada dihadapannya.

“Ngapain kamu kesini?” tanya Alena dengan nada tinggi

“Bukan urusan kamu.” Balas Nayra dengan malas

“Sudah berani kamu sama saya? Ngapain kamu kesini?”

“Bukan urusan kamu. Memangnya kamu yang punya perusahaan ini apa? Bukan kan? Jadi kamu nggak ada hak melarang siapa saja yang datang ke perusahaan ini.” Sera menantang balik Alena

“Wah.. Hebat.. Rupanya kamu sekarang ngelunjak. Yang.. Lihat mantan istri kamu yang tidak tahu diri ini. Dia berani sama aku.” Alena sengaja menekankan kata mantan istri dan bergelayut manja pada Dino

“Ada perlu apa kamu kesini?” tanya Dino pada akhirnya

“Bukan urusan kamu.” Balas Sera ketus

“Songong sekali kamu!” Alena mendorong kelas Sera, namun Sera tidak terjatuh ke lantai. Sera jatuh kedalam dekapan tangan kokoh dan berotot

Dino dan Alena saling menatap dan terlihat ketakutan saat melihat Devan atasan mereka ada dihadapan mereka dan menolong Sera.

“Ada apa ini?” tanya Devan dingin

“I-ini pak. Tadi dia mengganggu saya.” Balas Alena ketakutan

“Apa kamu yakin dengan ucapan  kamu?”

“I-iya pak.”

“Sekali lagi saya katakan. Apa yang kamu lakukan pada calon istri saya?” ucap Devan menekankan kata Istri sehingga membuat Sera, Rangga, Candra, Dino dan Alena terkejut

Duaarr..

Ucapan dari Devan yang dingin, lantang dan tegas mengagetkan orang-orang yang berada disekitarnya. Alena membulatkan kedua bola matanya mendengar ucapan Devan, sedangkan Sera menatao Devan dengan tatapan yang sulit diartikan. Candra tersenyum bahagia dengan pernyataan Devan tadi. Rangga menunjukan penuh tanya dengan ucapan Devan.

“Ca-calon istri?” cicit Alena

“Kenapa?” tanya Devan

“A-apa bapak tidak salah bicara? Bapak tidak salah pilih kan?”

“Kenapa?”

“Di-dia janda pak.” Alena menekankan kata Janda menjawab ucapan Devan

“Apa salahnya dengan janda?” Devan mencondongkan sedikit tubuhnya kedepan “Apa kamu mengenal calon istri saya?” Devan merangkul bahu Sera yang membuat Sera terkejut dan merasa risi, namun Sera berusaha bersikap tenang dan mengikuti rencana Devan selanjutnya

“Sa-saya tidak mengenal dia pak.” Ucap Alena berbohong

“Tapi saya kenal kamu. Kamu orang yang telah merusak rumah tangga mereka. Kamu menjijikan.” Devan berucap dengan ekspresi jijik didepan Alena lalu berjalan meninggalkan Dino dan Alena dengan merangkul Sera mesra

Alena merasa kesal dengan ucapan atasannya. Alena menatap tajam penuh amarah kearah Sera dan mengelakkan telapak tangannya.

‘Tunggu pembalasanku.’ Batin Alena

Devan menghentikan langkahnya sebelum melangkah masuk kedalam lift dan membalikan badan kearah Rangga.

“Rangga.. Jangan lupa kamu berikan surat peringatan kedua langsung ke mereka dan porong gaji mereka lima puluh persen.” Titah Devan tanpa penolakan dan melangkahkan kaki kedalam tabung kapsul bersama Sera

Dino dan Alena terkejut mendengar ucapan Devan. Amarah Alena semakin memuncak saat Devan mengucapkan tentang surat peringatan dan pemotongan gaji.

‘Kenapa hidup Sera selalu lebih beruntung darinya. Lepas dari Dino, bisa mendapatkan yang lebih dari Dino. Ah.. Sialan!’ Alena menggeram dalam hati

“Baik Pak.” Balas Rangga kepada Devan sahabat sekaligus atasannya lalu berjalan menuju keruangannya

Dino dan Alena saling menatap setelah mereka pergi. Tanpa banyak bicara mereka kembali ke tempat kerja masing-masing. Alena masih merasa kesal dengan Sera yang selalu lebih unggul dan selalu menang dari Alena. Alena berpikir Sera akan terpuruk setelah dirinya merebut Dino dari Sera dan Dino menikah dengan Alena. Akan tetapi semua yang ada dipikiran Alena nyatanya salah besar. Sera tetap bahagia. Bahkan Sera kini lebih bahagia karena mendapatkan Devan atasan Dino dan Sera di kantor yang jauh lebih kaya dan tampan dari Dino. Dino hanya memiliki jabatan di perusahaan itu, sedangkan Devan pemilik perusahaan ditempat Dino dan Alena bekerja.

‘Aku harus mendapatkan Devan dan merebut apa yang Sera miliki lagi.’ Batin Alena dengan seringainya

Setelah sampai diruangan Devan, Sera melepaskan tangan Devan yang masih berada dibahunya. Devan memicingkan mata melihat sikap Sera.

“Jangan mencari kesempatan dalam kesempitan.” Ucap Sera dingin

“Whoa.. Saya tidak salah dengar kan? Harusnya kamu berterima kasih sama saya karena telah menolong kamu dari mantan suami kamu tadi.” Balas Devan yang mengejutkan Sera

Apa? Devan tahu kalau Dino mantan suami Nayra. Darimana Devan tahu? Apa dari kakaknya? Pikiran Sera berkecamuk memikirkan ucapan Devan. Sera menatap tajam kakaknya yang tengah duduk disofa yang berada di ruangan Devan, namun Candra cuek seolah tanpa dosa menanggapi sorot mata Sera yang masih tajam menatapnya.

“Tidak usah kamu menuduh kakak kamu Sera. Itu tidak baik. Saya tahu dia mantan suami kamu bukan dari kakak kamu. Saya mencari tahu sendiri info tentang kamu walaupun saya bisa mencari tahu info tentang kamu dari kakak kamu, tapi saya tidak melakukannya. Saya lebih suka mencari info sendiri tentang seseorang yang membuat saya tertarik. Saya merasa tertarik sama kamu sejak awal bertemu dengan kamu di rumah kamu saat makan malam atas undangan kakak kamu tempo hari.” Tukas Devan menerangkan yang sebenarnya dan memang tidak ada yang bohong dari ucapan Devan

Sera tidak menghiraukan semua yang Devan ucapkan. Sera masih menatap tajam pada dua orang pria yang ada dihadapannya.

“Terima kasih untuk perhatian anda. Tapi saya rasa anda tidak perlu repot-repot mencari tahu tentang saya. Terima kasih anda sudah tertarik dengan saya. Tapi saya tidak tertarik dengan anda!” Sera berucap dengan datar dan dingin sebelum keluar meninggalkan ruangan Devan

“Saya akan membuat kamu tertarik bahkan jatuh cinta sama saya. Saya akan membuat kamu selalu bahagia jika nanti kita bisa bersama.” Ucap Devan pelan namun bisa didengar oleh Candra

“Saya akan selalu mendukung kamu.” Candra menepuk bahu Devan pelan memberikan semangat pada Devan

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Terima Kasih Cinta   Patricia?

    “Patricia?”Sera akhirnya menggumamkan satu nama yang tidak asing bagi dirinya. Devan menautkan kedua alis saat mendengar Sera menggumamkan nama Patricia.“Iya. Patricia. Apa kamu mengenalnya sayang?” jawab Devan dengan bertanya kepada Sera“Patricia Geraldine?” Sera kemabli bertanya sembari menatap ke arah DevanDevan menganggukan kepala membalas pertanyaan sang istri, “Iya sayang. Apa kamu mengenalnya sayang?”Huft..Helaan nafas berat terdengar dari bibir Sera setelah mendengar jawaban dari Devan. Apa yang berada di dalam pikiran Sera ternyata benar adanya. Patricia Geraldine. Satu nama yang sama dan dapat Sera pastikan jika orang yang sama juga dengan orang dari masa lalu Sera.“Ada apa sayang? Apa kamu mengenal Patricia?” tanya Devan semakin penasaran melihat sikap sang istri yang berubah setelah mendengar nama PatriciaSatu helaan nafas berat kembali terdengar da

  • Terima Kasih Cinta   Istri Agresif

    Hari yang cerah dengan matahari yang menyinari bumi menjadi hari yang baru bagi pasangan suami istri yang telah sepakat untuk berdamai. Masa cuti yang telah habis sehingga hari ini Sera harus berangkat ke sekolah seperti biasanya.Setelah menikmati hidangan sarapan, Devan mengantar Sera ke sekolah dimana sang istri bekerja. Devan tidak ingin melarang sang istri bekerja karena pekerjaan itu cita-cita sangat istri yang Devan ketahui dari kakak iparnya, Candra.“Kerjanya hati-hati iya sayang.. Sore mas jemput lagi sayang. Jangan pulang dulu sebelum mas datang iya sayang,” ucap Devan“Iya mas.. Mas juga hati-hati iya kerjanya. Yang semangat kerjanya demi istri dan calon anak kita nanti,” balas SeraDevan mengangakan mulut mendengar apa yang diucapkan oleh sang istri. Lihatlah wanita yang kini telah menjadi istrinya itu lebih berani saat ini. Padahal di awal pertemuan dan pernikahan mereka, Sera sangat menolak dengan tegas. Ah.. Tapi De

  • Terima Kasih Cinta   Apa Ini Mas?

    Malam yang indah bertabur bintang dan bulan yang bersinar dengan cerah di angkasa menjadi saksi dua insan yang telah resmi menjadi sepasang suami istri dan telah memutuskan untuk berdamai itu kini sedang menembus jalanan ibu kota yang tampak lengang jika sang surya telah tenggelam.Ya. Devan menepati janji membawa Sera jalan-jalan hari ini. Setelah menyelesaikan pekerjaan, Devan membawa Sera menikmati ibu kota Indonesia dengan menggunakan mobil sport Lamborghini berwarna merah itu. Malam ini Devan memiliki rencana membawa sang istri makan malam di luar seperti yang telah direncanakan pagi tadi.Disinilah Devan dan Sera berada saat ini, sebuah restoran mewah yang berada di pusat kota Jakarta di lantai lima puluh dua. Konsep mewah restoran ini dapat dirasakan mulai dari pintu masuk dengan desain yang elegan. Sera memang bukan dari kalangan bawah. Sera kalangan atas dimana sang kakak dan perusahaan mendiang kedua orang tuanya berkembang dengan pesat dan sangat berpengaruh

  • Terima Kasih Cinta   Berkerimgat Bersama (Dewasa)

    “Hari ini kamu tidak usah kerja dulu iya sayang.. Nanti mas yang akan meminta izin ke kepala sekolah,” ucap Devan setelah menikmati hidangan makan pagi“Memangnya kenapa mas?” bukan menjawab pertanyaan sang suami, Sera bertanya balik kepada sang suami“Mas ingin mengajak kamu jalan-jalan sayang. Kita kan belum pernah jalan-jalan sejak menikah. Apa kamu mau kita pergi bulan madu sayang?” sambung Devan“Tidak usah mas. Kita bulan madu di rumah saja iya..” Sera mengecup pipi sang suami lalu meninggalkan sang suami ke dapur untuk meletakan piring ke dalam wastafel dan menutupi rasa malu sera karena mengecup pipi sang suami terlebih dahuluDevan mengulum senyum lalu menggelengkan kepala melihat tingkah laku sang istri yang di luar dugaannya saat ini. Lihatlah.. Wanita yang beberapa hari kemarin sangat cuek dengan dirinya kini telah berani menggoda Devan terlebih dahulu. Baiklah. Tampaknya Devan harus memberikan h

  • Terima Kasih Cinta   Memilikimu Seutuhnya (Dewasa)

    “Apa mas boleh minta sekarang sayang?”Deg..Ada yang berdetak dengan tidak normal saat mendengar sang suami mengucapkan sebuah kalimat, yakni jantung Sera. Sera menatap ke arah sang suami dengan tatapan yang sulit untuk di artikan. Sementara itu Devan mengunci manik mata Sera yang sedang menatap ke arah dirinya. Terlihat keraguan dalam manik mata Sera. Devan dapat memahami hal itu mengingat ini bukan pernikahan pertama bagi Sera. Devan dan Sera juga menikah tanpa cinta. Jadi wajar jika Sera merasa ragu untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Devan yang kini berstatus sebagai suaminya. Devan dapat memahami apa yang kini sedang dirasakan oleh sang istri.“Kalau kamu ragu tidak apa-apa sayang,” ucap DevanSera merasa bersalah mendengar apa yang diucapkan oleh sang suami. Apalagi saat sang suami hendak memejamkan mata. Sera meraih telapak tanah sang suami yang lebar itu.“Mas..” Sera memanggil sang suami yang henda

  • Terima Kasih Cinta   Pelukable

    “Kenapa Pak Devan bicara seperti itu ke Dino siang tadi?” tanya Sera setelah mereka menikmati hidangan makan malam bersama hari ini. “Apa kamu tidak ingin membalas apa yang telah dilakukan mantan suami kamu?” bukan menjawab pertanyaan Sera, Devan bertanya balik kepada Sera Sera mendengus kesal dengan apa yang diucapkan oleh sang suami, “Membalas dendam yang seperti apa? Seperti yang Pak Devan katakan ke Dino siang tadi?” “Memangnya ada yang salah dengan apa yang saya ucapkan siang tadi Sera? Kita kan suami istri. Sudah halal. Aku ingatkan kalau kamu lupa,” balas Pak Devan dengan nada dingin dan tegas kepada sang istrinya itu Deg.. Satu ucapan Devan menohok relung hati paling dalam Sera. Ya. Apa yang diucapkan oleh Devan benar adanya. Devan dan Sera suami istri yang sah dan halal. Sera menatap raut wajahnya Devan yang tampan untuk sesaat. Tampak Devan sedang bermain dengan ponsel yang berada di tangan. Ah.. Mungkin Devan sedang memeriksa berkas pekerjaan yang baru dikirimkan oleh R

  • Terima Kasih Cinta   Mandul?

    Setelah menikmati makan siang di dalam ruangan Devan, Sera ikut meeting Devan di kantor seperti apa yang telah diberitahukan Devan kepada Sera pagi tadi. Dengan berat hati Sera menuruti permintaan sang suami karena Sera sedang tidak ingin berdebat dengan sang suami saat ini. Sera tidak suka jika berhubungan dengan dunia bisnis. Oleh sebanyak-banyaknya itu Sera lebih memilih mewujudkan cita-cita menjadi seorang guru daripada ikut terjun bersama dengan sang kakak mengelola perusahaan peninggalan kedua orang tuanya.Disinilah Devan dan Sera saat ini berada. Di sebuah ruangan besar tempat biasa diadakan meeting di perusahaan Devan. Ruangan yang mirip dengan aula namun memiliki fasilitas seperti proyektor bdan perlengkapan meeting lainnya sehingga mereka tidak perlu lagi untuk mengatur perlatan yang akan digunakan pada saat akan diadakan meeting. Lebih simple. Itulah yang berada di dalam benak Devan saat merubah ruangan ini menjadi ruangan khusus untuk meeting dengan rekan bisnis

  • Terima Kasih Cinta   I Love You

    Devan menghampiri Sera ang kini sedang duduk di balkon kamar mereka menikmati indahnya pemandangan di malam hari dengan sinar bulan dan bintang yang cerah di angkasa. Semilir angin menerbangkan rambut panjang Sera yang tergerai dengan indah dan menutupi sebagian wajah cantik Sera.“Sera..” Devan memanggil sang istri dengan lembut sembari meletakan dua cangkir cokelat hangat di atas meja“Iya Pak,” jawab Sera tanpa mengalihkan pandangan dari apa yang sedang di pandangnya saat ini“Saya minta maaf tidak bisa menjaga kamu siang tadi. Saya tidak seharusnya meninggalkan kamu ke toilet. Saya minta maaf Sera,” sambung Devan“Tidak apa-apa Pak. Tidak masalah juga Pak. Ini bukan salah Pak Devan kok,” ujar Sera“Tapi saya merasa tidak berguna. Saya menikah dengan kamu selain karena saya mencintai kamu juga saya ingin menjaga kamu dan mereka yang selalu mengganggu Sera,” tukas Devan“Tid

  • Terima Kasih Cinta   Bertemu Nenek Lampir

    Sera pergi ke rumah Alma dengan diantar supir pribadi sesuai dengan permintaan Devan sebelum Devan berangkat ke kantor. Sebenarnya Sera merasa risi dengan apa yang dilakukan Devan. Semenjak dulu Sera sangat jarang pergi menggunakan supir pribadi. Sera lebih senang pergi dengan mengendarai mobilnya sendiri selain lebih leluasa juga lebih nyaman.“Lo ngapain kesini? Bukannya lo di rumah sama suami lo, Ra?” tanya Alma ketika Sera tiba di rumahnya“Gue bete di rumah sendirian Al.” balas Sera singkat“Maksud lo? Jangan bilang lo dan Devan beramtem.” seru Alma“Sembarangan lo kalau ngomong. Devan kerja ada meeting dengan klien dari luar negeri nyang nggak bisa ditunda atau digantikan Alma.” balas SeraAlma ber oh ria mendengar ucapan Sera. Sera merebahkan diri diatas tempat tidur Alma sembari bercerita dengan sahabat baiknya itu.***Devan kembali ke ruangannya setelah meeting deng

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status