Share

Berita Pernikahan

Author: luscie
last update Huling Na-update: 2025-04-20 08:44:57

Sore itu terjadi kegaduhan di mansion keluarga Sebastian Harold. Jeff Barnard ditemukan tak bernyawa di dekat bathtub kamar mandi. Dugaan awal penyebab kematian Jeff adalah perdarahan otak akibat terpeleset di kamar mandi dan kepalanya terbentur di tepi bathtub. Sebagai perwakilan keluarga, Sebastian menolak permintaan dari pihak rumah sakit untuk melakukan otopsi.

“Penyebab kematian sudah jelas,” ujar Sebastian meyakinkan dokter Brian yang tampak tidak yakin dengan penyebab kematian Jeff Barnard.

“Tapi ada sesuatu yang aneh.” Dokter Brian ragu. “kita harus melakukan otopsi.”

“Tidak perlu, dokter. Tugasmu sudah cukup sampai di sini.” Sebastian mengambil alih. Ia telah mengatur semuanya dengan sangat teliti. Bagaimana posisi tubuh pria itu harus diletakkan, bagaimana ia harus membersihkan bekas darah di lantai ruang kerja Jeff, merapikan meja kerja Jeff Barnard dan membersihkan bekas sidik jari Eloise di pemberat kertas. Sebastian harus memastikan semua tampak wajar.

Tak ada kesedihan mendalam di wajah keluarga inti Jeff Barnard. Valerie yang baru tiba dari perjalanan bisnis luar kota tampak hadir di pemakamam Jeff. Begitu juga dengan Anna Mayer, istri kedua Jeff yang telah bercerai dan menikah lagi, terlihat hadir di pemakaman mantan suaminya. Anna Mayer didampingi oleh ketiga anak kandungnya dari pernikahan dengan Jeff Barnard. Sean, Casey dan Alexa.

Sebastian berdiri di samping Eloise. Wajah tampan lelaki itu tampak menonjol di antara yang lain. Garis rahang kuat dan tegas, mata hijau tajam dan hidungnya yang lurus dan tinggi dengan rambut coklat muda yang sedikit berantakan. Meski sangat menawan tapi aura dingin yang terpancar dari mata lelaki itu membuat orang tak berani mendekat. Sebastian Harold. Putra dari Paula Belisaria dengan suami pertama, Edward Harold. Setelah Edward meninggal dunia, Paula menikah dengan teman bisnis suaminya, Jeff Bernard. Paula terlahir dari keluarga kaya. Orang tua Paula mewariskan Olympic Corp serta mansion yang kini ditempati oleh keluarga besar Jeff Barnard. Saat Paula meninggal dunia, usia Sebastian masih 10 tahun hingga akhirnya Olympic Corp diambil alih oleh Jeff Barnard.

Eloise berdiri kaku dengan wajah tertunduk sepanjang acara pemakaman. Suasana hatinya kacau. Perasaan bersalah yang sangat mendalam terlihat dari raut wajah yang berusaha ia tutupi. Beberapa kali Eloise tampak menyeka air mata.

“Jangan bersikap berlebihan gadis bodoh. Lihat!Anak kandungnya tak ada yang bersedih dengan kematian ayahnya, kau malah menangis seperti ini. Kau ingin orang-orang curiga padamu?” Sebastian tampak kesal.

Eloise mengangkat wajah, menatap Sebastian yang juga tengah memperhatikannya. “Maaf, aku masih merasa bersalah,” bisiknya hampir tak terdengar.

“Jadi kau ingin menebus kesalahanmu sekarang?Kau sudah siap dipenjara?”

Mata Sebastian yang dingin penuh aura ancaman. Benar-benar iblis berwajah malaikat, Eloise membatin. Lelaki yang tak punya simpati akan perasaan orang lain.

Eloise bertahan untuk tidak menangis, ancaman Sebastian membuatnya gentar. Eloise tak menyadari pandangan mata Valerie yang mengawasi keduanya.

Saat makan malam bersama di mansion, Sebastian memberikan pengumuman mengejutkan. Ia bangkit berdiri setelah makan malam usai.

“Aku mengerti ini mungkin bukan waktu yang tepat. Tapi aku ingin mengumumkan rencana pernikahanku dengan Eloise.”

Semua orang yang hadir di meja makan tampak terperanjat kaget. Sebastian dan Eloise?Sejak kapan?

Valerie yang pertama kali bersuara. “Bagaimana mungkin?Aku tak pernah melihat kalian bersama.”

“Kau tidak suka dengan pernikahan kami?” Sebastian balik bertanya. Menatap tajam Valerie yang tiba-tiba merasa gugup dengan pandangan dingin Sebastian.

“Bukan begitu, tapi ini sangat tiba-tiba,” jawab Valerie mencari alasan. Kenapa harus Eloise?Ia telah mempersiapkan Jolie Madison untuk menjadi istri Sebastian. Ia ingin putri kesayangannya mendapat suami pewaris dari Olympic Corp bukannya Eloise.

“Jangan khawatir, meski ini mendadak aku takkan merepotkan kalian. Aku sudah mengatur semuanya.” Sebastian tak mau sanggahan, sorot matanya menatap satu persatu ibu tiri dan saudara tirinya. Ia mengamati sejenak Sean Barnard, putra tertua Jeff yang terlihat duduk dengan kaku. Sebastian mendengar gosip jika Sean tampaknya mendekati Eloise diam-diam. Entah apa rencana Sean. Apakah rencana pria itu sama dengannya?

“Baiklah, aku sudah selesai makan, aku harus pergi,” ucap Sebastian seraya meninggalkan meja makan.

Hening sesaat suasana di meja makan. Valerie menatap Eloise tajam. Gadis itu terlihat duduk dengan gelisah. Eloise yakin, semua orang akan mencecarnya dengan pertanyaan sinis terkait berita pernikahannya dengan Sebastian.

“Kamu sudah selesai makan, Eloise?Aku ingin bicara denganmu. Permisi semuanya.” Valerie bangkit berdiri, tak menunggu jawaban Eloise yang termangu di tempat duduknya.

Eloise pamit dengan wajah tertunduk, mengikuti langkah ibunya masuk ke dalam kamar.

“Apa yang kau lakukan hingga Sebastian mau menikah denganmu, huh?Kau jual dirimu seperti pelacur ya?Kau menggodanya dengan tubuhmu?” Valerie naik pitam, ia mendorong tubuh Eloise ke arah dinding kamar.

“Tidak Ibu, aku tidak menggodanya.”

Valerie menjambak rambut Eloise dengan berang. Eloise berteriak tertahan menahan sakit .“Aku telah merencanakan untuk menikahkan Jolie dengan Sebastian, dan kamu merusak rencanaku.”

Eloise menahan tangan Valerie agar tidak menarik rambutnya lebih kasar. Rasa sakit di hatinya melebihi rasa sakit di kepalanya. Matanya berkaca-kaca menahan perih. “Sungguh aku tidak menyangka jika Sebastian berencana menikah denganku, Bu.”

Jika saja Valerie tahu alasan dibalik pernikahan ini, alasan ia menyetujui tawaran Sebastian agar pria itu membantunya menyembunyikan penyebab kematian Jeff Barnard, Valerie pasti takkan segan membunuhnya. Eloise tahu jika ibunya hanya menikah demi harta pria itu. Valerie mengincar kekayaan dan kekuasaan Jeff. Jika saat ini Jeff meninggal, kemungkinan yang akan menggantikan posisi Jeff adalah Sebastian atau Sean.

“Dasar jalang!” maki Valerie melepas pegangan tangannya di rambut Eloise. “jika kau menikah dengan Sebastian, kau harus tetap patuh padaku, mengerti?!”

Eloise menyeka air mata sembari mengangguk.

“Sekarang keluar dari kamarku!” usir Valerie murka.

Eloise berjalan tergesa meninggalkan kamar Valerie menuju kamarnya. Terkadang ia bertanya-tanya, apakah ia anak kandung Valerie?Kenapa Valerie selalu bersikap kasar terhadapnya?Hal itu berbeda jauh dengan Jolie. Adik tirinya itu selalu mendapat pujian dan sikap sayang dari ibunya. Tanpa terasa matanya kembali berair. Seumur hidupnya, ia ingin sekali saja mendapat kasih sayang dari Valerie, meskipun Eloise telah patuh dan berusaha menyenangkan hati ibunya, tapi rasanya sia-sia. Valerie tidak pernah menunjukkan sikap sayang terhadapnya.Hanya makian, hinaan dan perlakuan kasar.

“Hei, aku ingin bicara denganmu.” Suara Sebastian terdengar dari arah belakang tubuh Eloise. Gadis itu menyeka air matanya dengan cepat.

“Ya?” Ia membalikkan tubuh.

“Besok kamu ikut denganku untuk membeli gaun pengantin,” perintah Sebastian diikuti anggukan kepala patuh dari Eloise.

“Ada apa denganmu?” tanya Sebastian melihat sekilas mata Eloise yang sembab.

Eloise menggeleng. “Tak apa, ada debu yang masuk ke dalam mataku, ” ucap Eloise berbohong.

Sebastian tampak tak peduli. Ia melihat Eloise yang menunduk dengan memainkan jemarinya dengan gelisah. Gadis ini tampak canggung dan penuh rasa tidak percaya diri. Bagaimana mungkin ia harus menikah dengannya?Sebastian meyakinkan diri jika keputusan yang diambilnya sudah tepat. Dengan pernikahannya nanti, ia akan dengan mudah mendapat dukungan suara dari Valerie yang memiliki sebagian saham Olympic. Jalan menuju kursi pimpinan Olimpic Corp akan terbuka lebar untuknya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Pindah

    Jolie mulai melakukan persiapan untuk pindah ke Kansas. Ia telah mengemasi baju, sepatu hingga alat make up nya. "Mau kemana kamu, Jolie?" Valerie mengerutkan kening saat memasuki kamar Jolie siang itu. Tanpa menghentikan kesibukan, Jolie menjawab. "Aku akan pindah ke Kansas bersama Sean.""Apa?""Aku harus menemani suamiku. Aku sedang menjalani program kehamilan bersama Sean, jadi aku tak ingin tinggal berjauhan dengannya."Valerie mendengus sinis. "Kau sudah sadar rupanya untuk segera memiliki anak darinya?"Jolie terdiam. Ia memandang Valerie sesaat. "Ini tak seperti yang Ibu pikirkan. Aku benar-benar menginginkan seorang anak.""Apa bedanya? Yang penting saat kau memiliki anak dari Sean, kau bisa mengendalikan suamimu."Jolie nyaris saja bercerita tentang hasil tes kesuburan Sean, ia menggigit bibir supaya tidak keceplosan bicara. Jolie belajar banyak hal dari pernikahannya meski hanya seumur jagung, ia belajar tentang saling menghormati pasangan. Salah satunya adalah saling me

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Keresahan Jolie

    Sean semakin tenggelam dalam kesibukan di awal-awal pembukaan cabang baru. Sean lebih sering menghabiskan waktunya di Kansas dan memilih menyewa apartemen alih-alih harus tiap hari pulang dengan pertimbangan jarak NYC Kansas yang membutuhkan waktu hampir 4 jam dengan pesawat terbang. Intensitas pertemuan dengan Jolie semakin berkurang membuat Jolie semakin putus asa. Hari Jumat siang itu, Eloise memanjakan diri di spa langganan. Saat melakukan konfirmasi pendaftaran, dari arah pintu masuk terlihat Jolie datang mendekat. Wajahnya tampak lesu. "Hai Eloise," sapa Jolie. "Hai, Jolie. Apa kabar?" Eloise mengamati wajah adik tirinya, "kau tampak pucat, kau tak apa-apa?"Jolie diam sejenak, tersenyum samar. "Aku sedang ada masalah dengan Sean," jawab Jolie akhirnya. Ia seperti ingin menangis. "Kau ingin menceritakannya?" tanya Eloise penuh perhatian. Jolie merasakan ketulusan Eloise. Ia sadar selama ini telah bersikap jahat pada Eloise, meski Eloise mencoba mempertahankan diri dengan

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Peninjauan cabang baru

    Seminggu kemudian Sebastian dan Sean pergi ke Kansas untuk meninjau persiapan cabang baru.Tim legal telah menyelesaikan masalah perijinan sementara tim HRD mulai melakukan perekrutan. Sebastian yang pernah menjabat sebagai manajer produksi turun langsung ke lapangan mengecek persiapan awal. Mesin-mesin berat telah didatangkan seminggu sebelumnya dan bahan baku akan tiba saat pekerja di bagian produksi telah siap. Sebastian termenung sejenak. Ia sempat melihat anggaran yang dibuat bagian keuangan dan telah disetujui oleh Sean selaku presdir. Jumlah yang tidak sedikit ditengah gempuran persaingan produk serupa oleh pesaing mereka. Sebastian berharap ambisi Sean untuk memperluas jangkauan produk mereka tidak merugikan perusahaan. Ia tidak berkomentar lebih jauh lagi saat Sean kembali berapi-api menjelaskan visinya. Dua hari setelah tiba di NYC, Sebastian mendapat berita tentang penetapan hukuman Naomi yang harus dihadirinya. Juri dan hakim memutuskan hukuman 12 tahun penjara denga

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Hasil laboratorium

    Keduanya telah berada di depan meja dokter, wanita setengah baya itu tengah menatap serius hasil laboratorium milik Sean. "Jumlah sperma anda terlalu sedikit, Tuan Barnard," ucap dokter kandungan. Sean mengerutkan kening. Tak paham dengan bahasa medis yang diucapkan sang dokter. "Maksudnya?""Jumlah minimum sperma normal adalah lebih dari 15 juta per milimeter, sedangkan milik anda kurang dan kondisi itu menyebabkan peluang untuk membuahi sel telur menjadi menurun."Jolie menegakkan tubuh dengan kaku. Tiba-tiba ia menjadi resah. "Apakah itu penyebab saya tidak bisa hamil, Dok?" tanya Jolie hati-hati tapi tak urung membuat suasana berubah tidak nyaman. Sean duduk dengan tegang. Menunggu dokter menyampaikan lebih lanjut. "Sementara saya akan memberi vitamin dan rencana untuk mengubah gaya hidup sehat dan pola makan. Fokus utamanya adalah detoks tubuh, meningkatkan hormon testosteron alami, dan mendukung spermatogenesis atau pembentukan sperma.""Apapun yang terbaik, Dok," ucap Jolie

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Tes kesuburan

    Ketiganya pulang menjelang sore. Ethan tertidur di gendongan Eloise. Charles menyambut kedatangan mereka di halaman depan. Eloise menuju kamar tidur lantai dua untuk menidurkan Ethan sementara Sebastian masih ngobrol dengan Charles saat memasukkan mobil di dalam garasi. "Aku berterima kasih padamu telah menjaga Eloise dan Ethan." Sebastian merujuk tentang kedatangan Lucas yang terang-terangan menemui Eloise. "Sudah menjadi tugasku menjaga putri dan cucuku. Aku tak ingin hanya karena masalah sepele bisa menyebabkan keretakan hubungan kalian. Dalam berumah tangga terjadi masalah itu hal biasa, yang terpenting pasangan bisa menekan egonya masing-masing."Sebastian mengangguk setuju. "Aku yang salah kali ini, Charles." Charles menepuk pundak Sebastian. "Kau pria yang baik. Aku senang Eloise mendapat suami sepertimu." Sebastian tersenyum singkat. Ia melihat ke arah Eloise yang masuk ke dalam garasi. "Aku sudah menidurkan Ethan. Aku akan memasak untuk makan malam." Charles mengikuti

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Bahagia bertiga

    Sebastian merengkuh pinggang Eloise setelah usai menyalurkannya hasratnya."Maaf, aku terburu-buru tadi, kau merasa tidak nyaman?" tanya Sebastian. Eloise menggeleng dengan senyum, menyusuri bibir Sebastian dengan telunjuknya, menikmati keindahan wajah suaminya. "Tidak, sama sekali tidak. Aku menikmatinya."Sebastian tersenyum lebar. "Aku belum pernah mengajakmu berbulan madu. Kau ingin bulan madu kemana, Sayang?"Eloise diam sejenak. Ia menggigit bibir bawah. Memikirkan sesuatu. "Entahlah, bagiku selama bersamamu, dimanapun tempat nya, akan menjadi bulan madu setiap hari."Sebastian mengecup bibir Eloise sekilas. Ia tiba-tiba teringat tentang masalah yang ingin di bahas nya dengan Eloise. "Aku berencana merenovasi kembali tokomu, bagaimana menurutmu?"Eloise tampak enggan. "Aku masih trauma dengan malam kebakaran itu, Sayang. Sebaiknya kita jual saja., aku masih bisa berkarya dengan melukis.""Baiklah, apapun keinginanmu."Eloise membayangkan sesuatu. Ragu saat bertanya. "Sebenarnya

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status