Share

Bukan pembantu Valerie

Penulis: luscie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-12 23:00:02

Eloise memejamkan mata sejenak. Tindakannya sungguh tercela. Tapi ia tak punya pilihan lain.

Setelah pamit pergi pada Alexa, ia menemui Sebastian di kamarnya.

Pria itu tengah duduk di balkon kamar.

“Aku sudah mendapatkan nomer Andrew,” ucap Eloise serak, ia sedikit gemetar membayangkan rencana jahat pria itu.

Sebastian tak bersuara. Ia mengulurkan tangan.

“Jangan menyakiti Alexa, Sebastian. Dia gadis baik.” Eloise masih mencoba untuk memohon belas kasih pria itu.

“Bukan urusanmu!” sergah Sebastian dingin. “mana nomernya?”

Eloise membuka ponselnya dan mencari nama Andrew di galeri foto. Ia mengulurkan ponselnya pada Sebastian yang segera mengetik ulang nomer pribadi Andrew di ponselnya.

Sebastian mengetik sebuah pesan untuk Andrew.

Senin pagi hingga menjelang sore hari, Eloise berkutat dengan puluhan baju koleksi butik Valerie. Ia tidak hanya merapikan, tetapi juga menjaga toko dan membantu administrasi di butik. Valerie yang arogan tidak memperkenalkan Eloise sehingga membuat s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Kerugian perusahaan

    Eloise terjaga dari tidurnya saat mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Pukul satu dini hari. Apakah Sebastian baru saja pulang? Eloise bergerak duduk dan bersandar di sandaran tempat tidur. Suara gemericik air berhenti, tak lama kemudian pintu terbuka dan Sebastian muncul dengan hanya memakai handuk di pinggang. "Mengapa pulang selarut ini, Sebastian?" tanya Eloise sembari turun dari ranjang. "Maaf, apa aku mengganggu tidurmu?" tanya Sebastian, ia berjalan menuju lemari pakaian dan berganti dengan piyama tidur. "Tidak, tapi beberapa hari ini kau selalu pulang tengah malam. Aku khawatir." Eloise mengulurkan segelas air yang diambilnya dari atas meja. Sebastian menghabiskan sekaligus dalam sekali teguk. "Terima kasih, Sayang." Ia meletakkan gelas dan beranjak menuju ranjang, membaringkan tubuh penatnya sembari memejamkan mata. Eloise ikut berbaring di samping Sebastian. "Aku harus menggantikan Sean sementara ini selama dia berada di Kansas." "Ya, aku ta

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Pindah

    Jolie mulai melakukan persiapan untuk pindah ke Kansas. Ia telah mengemasi baju, sepatu hingga alat make up nya. "Mau kemana kamu, Jolie?" Valerie mengerutkan kening saat memasuki kamar Jolie siang itu. Tanpa menghentikan kesibukan, Jolie menjawab. "Aku akan pindah ke Kansas bersama Sean.""Apa?""Aku harus menemani suamiku. Aku sedang menjalani program kehamilan bersama Sean, jadi aku tak ingin tinggal berjauhan dengannya."Valerie mendengus sinis. "Kau sudah sadar rupanya untuk segera memiliki anak darinya?"Jolie terdiam. Ia memandang Valerie sesaat. "Ini tak seperti yang Ibu pikirkan. Aku benar-benar menginginkan seorang anak.""Apa bedanya? Yang penting saat kau memiliki anak dari Sean, kau bisa mengendalikan suamimu."Jolie nyaris saja bercerita tentang hasil tes kesuburan Sean, ia menggigit bibir supaya tidak keceplosan bicara. Jolie belajar banyak hal dari pernikahannya meski hanya seumur jagung, ia belajar tentang saling menghormati pasangan. Salah satunya adalah saling me

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Keresahan Jolie

    Sean semakin tenggelam dalam kesibukan di awal-awal pembukaan cabang baru. Sean lebih sering menghabiskan waktunya di Kansas dan memilih menyewa apartemen alih-alih harus tiap hari pulang dengan pertimbangan jarak NYC Kansas yang membutuhkan waktu hampir 4 jam dengan pesawat terbang. Intensitas pertemuan dengan Jolie semakin berkurang membuat Jolie semakin putus asa. Hari Jumat siang itu, Eloise memanjakan diri di spa langganan. Saat melakukan konfirmasi pendaftaran, dari arah pintu masuk terlihat Jolie datang mendekat. Wajahnya tampak lesu. "Hai Eloise," sapa Jolie. "Hai, Jolie. Apa kabar?" Eloise mengamati wajah adik tirinya, "kau tampak pucat, kau tak apa-apa?"Jolie diam sejenak, tersenyum samar. "Aku sedang ada masalah dengan Sean," jawab Jolie akhirnya. Ia seperti ingin menangis. "Kau ingin menceritakannya?" tanya Eloise penuh perhatian. Jolie merasakan ketulusan Eloise. Ia sadar selama ini telah bersikap jahat pada Eloise, meski Eloise mencoba mempertahankan diri dengan

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Peninjauan cabang baru

    Seminggu kemudian Sebastian dan Sean pergi ke Kansas untuk meninjau persiapan cabang baru.Tim legal telah menyelesaikan masalah perijinan sementara tim HRD mulai melakukan perekrutan. Sebastian yang pernah menjabat sebagai manajer produksi turun langsung ke lapangan mengecek persiapan awal. Mesin-mesin berat telah didatangkan seminggu sebelumnya dan bahan baku akan tiba saat pekerja di bagian produksi telah siap. Sebastian termenung sejenak. Ia sempat melihat anggaran yang dibuat bagian keuangan dan telah disetujui oleh Sean selaku presdir. Jumlah yang tidak sedikit ditengah gempuran persaingan produk serupa oleh pesaing mereka. Sebastian berharap ambisi Sean untuk memperluas jangkauan produk mereka tidak merugikan perusahaan. Ia tidak berkomentar lebih jauh lagi saat Sean kembali berapi-api menjelaskan visinya. Dua hari setelah tiba di NYC, Sebastian mendapat berita tentang penetapan hukuman Naomi yang harus dihadirinya. Juri dan hakim memutuskan hukuman 12 tahun penjara denga

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Hasil laboratorium

    Keduanya telah berada di depan meja dokter, wanita setengah baya itu tengah menatap serius hasil laboratorium milik Sean. "Jumlah sperma anda terlalu sedikit, Tuan Barnard," ucap dokter kandungan. Sean mengerutkan kening. Tak paham dengan bahasa medis yang diucapkan sang dokter. "Maksudnya?""Jumlah minimum sperma normal adalah lebih dari 15 juta per milimeter, sedangkan milik anda kurang dan kondisi itu menyebabkan peluang untuk membuahi sel telur menjadi menurun."Jolie menegakkan tubuh dengan kaku. Tiba-tiba ia menjadi resah. "Apakah itu penyebab saya tidak bisa hamil, Dok?" tanya Jolie hati-hati tapi tak urung membuat suasana berubah tidak nyaman. Sean duduk dengan tegang. Menunggu dokter menyampaikan lebih lanjut. "Sementara saya akan memberi vitamin dan rencana untuk mengubah gaya hidup sehat dan pola makan. Fokus utamanya adalah detoks tubuh, meningkatkan hormon testosteron alami, dan mendukung spermatogenesis atau pembentukan sperma.""Apapun yang terbaik, Dok," ucap Jolie

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Tes kesuburan

    Ketiganya pulang menjelang sore. Ethan tertidur di gendongan Eloise. Charles menyambut kedatangan mereka di halaman depan. Eloise menuju kamar tidur lantai dua untuk menidurkan Ethan sementara Sebastian masih ngobrol dengan Charles saat memasukkan mobil di dalam garasi. "Aku berterima kasih padamu telah menjaga Eloise dan Ethan." Sebastian merujuk tentang kedatangan Lucas yang terang-terangan menemui Eloise. "Sudah menjadi tugasku menjaga putri dan cucuku. Aku tak ingin hanya karena masalah sepele bisa menyebabkan keretakan hubungan kalian. Dalam berumah tangga terjadi masalah itu hal biasa, yang terpenting pasangan bisa menekan egonya masing-masing."Sebastian mengangguk setuju. "Aku yang salah kali ini, Charles." Charles menepuk pundak Sebastian. "Kau pria yang baik. Aku senang Eloise mendapat suami sepertimu." Sebastian tersenyum singkat. Ia melihat ke arah Eloise yang masuk ke dalam garasi. "Aku sudah menidurkan Ethan. Aku akan memasak untuk makan malam." Charles mengikuti

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status