Share

Sean menjadi presdir

Author: luscie
last update Last Updated: 2025-06-10 23:48:24

Sebastian meminta pertemuan pemegang saham diadakan minggu depan. Agenda inti yang akan dibahas adalah mengenai pengunduran dirinya sebagai presdir yang akan digantikan oleh adik tirinya, Sean Barnard.

Banyak rumor bermunculan. Mulai dari upaya penculikan istri presdir hingga rumor retaknya rumah tangga sang presdir.

Siang itu Olympic Corp tampak disibukkan oleh persiapan rapat. Tepat pukul sebelas siang rapat dimulai.

Sebastian duduk tenang di kursi paling ujung ruang aula pertemuan. Pembawaannya yang kharismatik dan aura dingin tanpa senyum membuat para pemegang saham yang berdatangan memberi hormat dengan segan sebelum duduk di kursinya masing-masing. Valerie juga turut hadir.

"Terima kasih atas waktunya. Aku tahu ini sangat mendadak, tapi harus dilakukan segera." Sebastian menjeda kalimatnya sesaat, "aku mengucapkan terima kasih atas kepercayaan kalian selama ini dan hari ini aku ingin menyerahkan surat pengunduran diriku, seperti agenda yang sudah disebutkan sebelumnya, Se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Sean dan Jolie

    "Kau harus meneleponnya besok, Jolie." Valerie menegaskan kalimatnya saat telah sampai di mansion. Jolie mengeluh pendek. "Haruskah? Aku tidak menyukainya, Bu."Valerie memandang Jolie dengan raut wajah tak sabar. "Kau harus mendekati Sean dan menikah dengannya," ucap Valerie tajam. Jolie cemberut. Ia menghentakkan kakinya dengan jengkel dan bergegas menuju kamar tidur. Valerie akan melakukan hal yang sama seperti yang dulu ia lakukan pada Sebastian. Saat Jolie sudah dekat dengan Sean, ia akan menawarkan setengah sahamnya jika Sean bersedia menikah dengan Jolie. "Kau tidak ingin jalan-jalan malam ini?" tanya Sebastian saat melihat Eloise menonton televisi. Sudah hampir dua bulan ia menahan Eloise di apartemen, tidak memperbolehkan istrinya keluar karena kekhawatirannya yang berlebihan pada orang-orang yang ingin mencelakakan istrinya. "Kemana?" Eloise balik bertanya. "Kita bisa membeli peralatan bayi." Sebastian duduk di sebelah Eloise, "kau juga bisa membeli baju hamil.""Kel

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Perayaan kecil untuk Sean

    Sebastian diam sejenak. Ragu untuk menjawab. "Tak ada hal yang serius, " jawabnya diiringi senyum tipis. Ia tak ingin membebani pikiran istrinya yang sedang hamil. "Sungguh?" "Ya, jangan khawatir. Kita akan baik-baik saja, Eloise, " ucap Sebastian sembari mengusap lembut rambut Eloise, "sekarang lebih baik kita tidur." Ia memejamkan mata. Eloise memandang Sebastian sejenak. Ingin mendesak tentang banyak pertanyaan. Tapi Sebastian tampak lelah, sekejap saja ia sudah tertidur hingga terdengar suara nafas teratur pria itu. Apakah terjadi sesuatu di Olympic Corp? Eloise tak bisa membayangkan jika Sebastian berbuat nekat hanya karena dirinya. Sebastian mengambil ponsel milik Eloise di kantor polisi. Saat ini pihak kepolisian masih mengejar pelaku bersepeda motor yang membakar toko Eloise. Beberapa berkas telah ditanda tangani sebelum Sebastian diperbolehkan meninggalkan kantor kepolisian. Sebastian juga masih penasaran, siapa pelaku yang sengaja membakar toko Eloise di tengah

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Kejujuran Sebastian

    Warning 21+ Eloise bergerak semakin agresif. Ia turun dari tempat tidur dan duduk di pangkuan Sebastian yang hanya diam memperhatikan. Pikirannya yang suntuk sedari tadi berubah ketika bibir Eloise dengan rakus mencium bibirnya. Sebastian membalas dengan tak kalah liar. Eloise melepas ciuman saat ia hampir kehabisan nafas. Ia bangkit berdiri dan mendorong tubuh Sebastian hingga tubuh pria itu berbaring sebagian sementara kakinya masih menyentuh lantai. Eloise merangkak di atas tubuh Sebastian. Menciumi leher Sebastian dari arah depan, merayap ke bawah ke dada lelaki itu, mengulum puting Sebastian hingga suaminya mendesah kasar. Eloise menepis tangan Sebastian yang hendak menjangkau tubuh Eloise. "Diam dan nikmati, Sebastian." Sebastian terkekeh, tapi kekehannya segera menghilang saat lidah hangat Eloise menelusuri perutnya dan kini tangan Eloise menurunkan celana panjang Sebastian, menyusuri paha lelaki itu hingga Sebastian memaki pelan. Eloise kemudian menurunkan celan

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Sean menjadi presdir

    Sebastian meminta pertemuan pemegang saham diadakan minggu depan. Agenda inti yang akan dibahas adalah mengenai pengunduran dirinya sebagai presdir yang akan digantikan oleh adik tirinya, Sean Barnard. Banyak rumor bermunculan. Mulai dari upaya penculikan istri presdir hingga rumor retaknya rumah tangga sang presdir. Siang itu Olympic Corp tampak disibukkan oleh persiapan rapat. Tepat pukul sebelas siang rapat dimulai. Sebastian duduk tenang di kursi paling ujung ruang aula pertemuan. Pembawaannya yang kharismatik dan aura dingin tanpa senyum membuat para pemegang saham yang berdatangan memberi hormat dengan segan sebelum duduk di kursinya masing-masing. Valerie juga turut hadir. "Terima kasih atas waktunya. Aku tahu ini sangat mendadak, tapi harus dilakukan segera." Sebastian menjeda kalimatnya sesaat, "aku mengucapkan terima kasih atas kepercayaan kalian selama ini dan hari ini aku ingin menyerahkan surat pengunduran diriku, seperti agenda yang sudah disebutkan sebelumnya, Se

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Pengorbanan

    Eloise merapikan alat lukisnya saat mendengar suara pintu depan terbuka. Masih sore, bukan kebiasaan Sebastian untuk pulang lebih awal. Eloise melangkah keluar kamar, menemukan Sebastian tengah duduk dengan menyandarkan kepala di sandaran sofa sembari memejamkan mata. Sepertinya ada sesuatu yang salah. Eloise mengambil segelas air dan meletakkannya di atas meja di depan sofa. Sebastian membuka mata, menatap Eloise yang berdiri agak jauh darinya dan ke arah gelas, ia kemudian mengambil gelas dan meminum isinya hingga tandas. "Kemarilah," pinta Sebastian sembari menepuk pahanya, "ada yang ingin kubicarakan." Eloise bimbang melangkah mendekat. Ia duduk di pangkuan Sebastian menghadap pria itu. Sebastian diam mengamati Eloise. Tangannya membelai perut Eloise sedikit lama. "Aku mengingkari sumpah ku, " ucapnya lirih. Bahu Eloise luruh seketika. Ia mendesah putus asa. Ia hendak bangkit berdiri saat lengan Sebastian telah melingkari pinggangnya dengan erat, "aku takkan

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Kau mau menjadi Presdir?

    Sepanjang hari keadaan menjadi canggung di antara keduanya. Eloise lebih banyak menghindar. Sebastian tidak banyak bicara. Saat malam tiba dan mereka berada di ranjang yang sama, keadaan semakin tidak nyaman. Sebastian berbaring telentang sementara Eloise berbaring miring membelakangi suaminya. Eloise belum tertidur tapi berusaha untuk tidak banyak bergerak. Ia khawatir terlalu banyak gerakan akan membuat Sebastian terganggu. Sebastian menghela nafas panjang. "Kau belum tidur?"Eloise diam. "Belum.""Ini sangat aneh, kita serumah tapi tidak saling bicara.""Maafkan aku tadi pagi, aku tidak bermaksud menggoda. Itu spontan," ucap Eloise. "Tak apa. Kuanggap itu karena kau sedang hamil.""Terima kasih.""Sama-sama." Sebastian menoleh, "kau tidak capek berbaring diam seperti itu?""Aku khawatir mengganggumu." "Aku tidak terganggu."Eloise bergerak. Ia menoleh ke arah Sebastian. "Sepertinya aku belum mengucapkan terima kasih kamu telah menolongku saat di Wyoming.""Ya, aku juga belum

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status