Share

Part 10 Tidur Nyenyak

Ayu yang mendengar ucapan dari Kenzo itu, ia hanya mengucapkan istigfar dalam hatinya. Barusan tuannya ini memujinya karna pijatan nya enak, Setelah itu, malah ia? Ah... Sudahlah Ayu hanya mencoba tersenyum menanggapi tuannya ini.

"Tuan apa ki..ta tidur sekamar?" Dengan segala keberanian akhirnya Ayu mengucapkan apa yang ingin ia sampaikan.

"Kau ingin tidur denganku?" sahut Kenzo dengan pandangan seperti om-om hidung belang yang mengajak seorang wanita untuk menemani malamnya, pikir Ayu.

"A..ku bisa pergi ke kamar ku sekarang tuan." jawab Ayu, ia ingin sekali cepat keluar dari kamar terkutuk ini karna mereka hanya berdua di kamar ini yang membuat Ayu takut khilaf karna perut Kenzo yang masih terpampang jelas di depannya.

Ayu mulai terbangun dari duduknya, namun, suara itu yang membuat ia menghentikan gerakannya. "Aku tak keberatan jika harus berbagi tempat tidur denganmu." sahut Kenzo dengan ekspresi wajah datarnya.

Aku tidak berharap tidur denganmu!  "Tidak tuan tidak usah, aku akan tidur di kamarku saja." tolak Ayu, ia belum siap jika harus melihat Kenzo setiap membuka mata.

"Kau menolak?" ucap Kenzo dan Ayu hanya menghela nafas kasar, ia tak punya pilihan selain menjawab iya.

"Tidak tu.an" sahut Ayu.

"Katakan" Kenzo sekarang benar-benar menyeramkan di mata Ayu.

"Aku akan tidur denganmu tuan" Hanya tidur kan ga lebih! "Aku tau pasti tidak akan ada perempuan yang menolak tidur denganku, termasuk kau kan?" Kenzo tersenyum miring ketika Ayu meng-iyakan ajakannya, lebih tepat ancaman.

"Hanya tidur kan tuan? tidak lebih?" Ayu tak dapat menutupi mulutnya itu, ia hanya ingin tau jawaban dari semua yang dipikirkan otaknya itu.

"Kau mau lebih? Aku sih mau-mau aja." balas Kenzo cepat.

Duh! Salah ngomong kan! Rara hanya menggelengkan kepalanya ketika mendengar jawaban dari Kenzo. Rena menatap kamar itu, ia memicingkan matanya ke arah kamar Kenzo yang sepertinya masih tertutup rapat. Mereka berdua ngapain di dalam kamar? Apa? Rena membuang pikiran itu jauh-jauh ia tak ingin sampai memiliki cucu dari anak yang berbeda level darinya. Rena pun menjauh dari kamar itu dan mendapati Lia sedang duduk di depan tv, ia pun mendekati Lia yang nampak sedang fokus dengan yang ada di depannya.

"Ehh mommy," ucap Lia saat melihat Momy nya itu duduk di sampingnya.

Lia hanya tersenyum menanggapi sapaan dari putrinya itu. "Mommy belum tidur?" lanjut Lia.

"Belum ngantuk, kamu ngapain disini? Gak capek emangnya?" tanya Rena.

"lya mom, belum ngantuk jadi kesini aja, gak capek dong mom malah aku seneng akhirnya punya kaka perempuan, hehe..." jawab Lia dengan senyum yang lebar, ia tak menyangka kakaknya akan menikah secepat ini.

Rena yang mendengar putrinya kegirangan hanya menekuk wajahnya, mengapa anak nya ini malah senang mendapati kakak ipar yang tak selevel dengan keluarga Rihandra? "Momy kok malah keliatan gak seneng gitu?" Lia menatap bingung ke arah mommy nya, bukannya biasanya kalo anak menikah itu ibunya senang ya karna pasti mereka akan cepat mendapatkan cucu?

kenapa malah momy nya ini menampilkan wajah tak sukanya? "Kaka ipar mu itu hanya mau memanfaatkan kan kekayaan Kenzo kakamu itu tahu" Rena melihat wajah kaget dari Anaknya ini.

"Ha? Masa sih mom? Aku liat Kak Ayu orang yang baik kok" bela Lia, ia memang melihat jika kaka iparnya ini baik dan juga sopan tak ada gerak-gerik seperti wanita matre atau sebagainya.

"Kamu ini belum tahu aja gimana sifat aslinya." Rena pun sebenarnya belum tau bagaimana sifat dari menantunya tapi dilihat dari keluarganya saja Rena sudah menyimpulkan bahwa Ayu hanya ingin uang dari Kenzo.

Lia menatap curiga ke arah mommy nya itu, walau dia masih remaja, namun, ia tahu jika mommy nya ini pasti mempermasalahkan status kakak iparnya, ia tahu karna pernah mendengar momy nya ini membicarakan tentang keluarga dari Ayu di depan kakaknya Kenzo. "Kak Kenzo udah memilih pasangannya mom, Momy tahu kan setelah Kakak ditinggal perempuan gila itu, kak Kenzo jadi gimana waktu itu? Sudah lah mom, mungkin kebahagiaan Kak Kenzo ada di kak Ayu." Walaupun Lia sudah berbicara panjang lebar di depan Rena, namun, sepertinya Mommy ini tetap kekeh pada pendiriannya bahwa Ayu hanyalah seorang gadis matre dan ingin menguasai harta, tahta anaknya Kenzo.

"Ah seterah mom deh, aku mau ke kamar dulu." lanjut Lia dengan melangkahkan kakinya menuju kamar yang terletak diatas.

Rena masih menatap kepergian anaknya itu, ia tak mau jika anak pertamanya itu lebih dalam mencintai perempuan matre itu, Rena harus cepat untuk memisahkan mereka berdua tapi yang jadi pikirannya ia harus berbuat apa sekarang?

"Huh sudahlah akan ku pikirkan nanti saja." gumam Rena pelan, ia pun berdiri dan berjalan menuju ke kamarnya.

Lain halnya dengan kedua insan yang tadi masih berdebat tentang tidur, Kenzo menyuruh Ayu memilih tidur di kasur dengannya atau di sofa, sebelum Ayu memilih Kenzo berbicara terlebih dahulu. "Jangan salah kan aku jika tanganku tidak bisa diam saat kau tidur di sampingku," ucapan Kenzo itu yang membuat Ayu tidak ingin tidur bersama di kasur itu, ia takut Kenzo memanfaatkan situasi ini, entah Kenzo yang hanya menakutinya atau Ayu yang berpikir ke arah situ, yang jelas mereka sudah halal jadi suaminya itu pasti bebas buat sesuka hati, pikir Ayu.

Ayu tidur di atas sofa yang berada di dalam kamar tersebut, sedangkan Kenzo di kasur empuk itu. Seharusnya tuh istri yang tidur disitu, suami harus ngalah buat kenyaman istri ini malah disuruh tidur di sofa atau balkon, kalo istrinya kabur saja baru tahu rasa! Ya bagaimana pun Ayu ingin sekali kabur dari sini.

Namun, perjanjian sialan itu yang membuat nya takut jika keluar dari rumah ini atau pergi meninggalkan mesion ini tanpa seizin Kenzo. Ayu pun mulai memejamkan matanya agar tertidur, setelah hampir memasuki alam mimpinya ia mendengar samar-samar seseorang di telinganya.

"Goodnight My anggel"

***

Matahari sudah mulai terbit, namun, sepertinya kedua insan yang masih tertidur lelap di kasur, Kenzo yang terlebih dahulu membuka mata melihat pemandangan indah didepannya. Wanita nya, ia tersenyum manis melihat Ayu yang tidur di sampingnya, ia memiringkan badannya agar dapat melihat jelas wajah wanita yang sudah ia nikahi kemarin. Kenzo menatap wajah ini, Nyaman entah mengapa perasaan itu yang selalu muncul ketika berada di samping gadis ini. tangan Kenzo mulai merapihkan rambut yang menutupi wajah Ayu. Namun, sebelum ia melakukan itu tiba-tiba perempuan yang berada di depannya mengerjapkan matanya seperti akan terbangun.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status