*Flashback On*
Kenzo melihat jika Ayu sudah tertidur di sofa tersebut, ia sebenarnya tak tega melihat istrinya itu tidur disana namun Rara yang memilih tidur disitu, ia pun tidak ingin melarangnya. Kenzo berjalan kearah tepat dimana Ayu tertidur. "Good night My angel."
Kenzo tersenyum melihat wajah damai dari wanitanya, Ketika sudah mendengar nafas Ayu yang teratur, ia pun inisiatif menggendong Ayu dan merebahkan badan wanita itu di kasurnya, Melihat tidak ada gerak-gerik seperti terusik di tubuh Ayu, akhirnya, Kenzo pun ikut tidur di samping gadis itu.
Kenzo tersenyum saat menatap gadis di depannya, akhirnya, setelah sekian lama mencari ia bisa mendapatkan gadis ini. setelah itu Kenzo pun ikut tertidur dengan Ayu di sampingnya.
*Flashback Off*
Ayu sedikit membuka matanya ketika merasa ada cahaya yang masuk kedalam kamar ini. Setelah sadar dari tidurnya, ia pun bangkit duduk di kasur tersebut. Ayu menatap kamar ini, ia tersadar jika tadi malam tidur dikamar tuan mudanya dan berakhir di sofa. Namun, Ayu menatap binggung sekarang ia bukan berada di sofa itu. Loh kok aku disini? Bukannya aku tidur di sofa ya tadı malam? Ayu masih menatap binggung kenapa ia berada disini ia juga membuka selimutnya yang menutupi tubuh Ayu dan juga tuan mudanya. Huh syukurlah pakaian ku masih lengkap Kenzo yang melihat kebingungan Ayu pun ikut bangun dan tersadar dari tidur pura-puranya.
Ayu yang melihat itu hanya mengusap dadanya, ia menatap perut yang tadi malam hampir membuatnya khilap itu. "Tuan, mengapa aku disini?" tanya Ayu kepada tuan mudanya yang duduk tepat disampingnya sembari menyenderkan tubuhnya di pinggir kasur.
"Kau lupa? kau yang berjalan sendiri dan ikut tidur bersamaku." Kenzo memiringkan bibirnya itu membentuk senyuman andalan yang terlihat mengerikan dimata Ayu.
"Hah? Masa sih aku ngelindur." gumam Ayu, Kenzo masih bisa mendengarkan suara itu. ia pun hanya terkekeh.
"Sepertinya memang kau ngelindur," ucap Kenzo dengan menurunkan badannya dari kasur itu dan berjalan menuju kearah kamar mandi. Di rumah ayah aku gak pernah deh kayaknya ngelindur Ayu masih binggung dengan kenapa ia bisa berada di kasur ini.
Namun, setelah itu, Ayu akhirnya ikut terbangun ia menatap jam besar yang berada di atas meja kaca itu. Jam 7? Waduh, telat Ayu sepertinya memang tidur nyenyak malam ini, karna biasanya Ayu setiap tengah malam selalu terbangun entah karna nyamuk atau mendengar suara dari arah dapur sehingga ia biasa terbangun pagi-pagi dan menjalani perintah ibu sambungnya yang harusnya di berikan kepada para maid yang ada disana.
Ayu pun bergegas ke kamar yang ia tiduri pertama kali ketika menginjakan kakinya di mesion ini. la pun mandi dengan terburu-buru dan mengganti pakaiannya yang berada di lemari tersebut.
Setelah semuanya selesai Ayu pun melesat ke kamar Kenzo, ia harus menyiapkan pakaian kantor yang akan di kenakan Kenzo hari ini, Karna terburu-buru Rara langsung masuk kedalam kamar Kenzo dan menutupnya tanpa mengetuk pintu itu.
"Aaaaa!!" teriak Ayu saat melihat Kenzo hanya memakai handuk yang dililitkan di pinggangnya sepertinya dia baru saja keluar dari kamar mandi. Sedangkan yang di teriaki hanya menatap santai ke arah Ayu yang kini menutup matanya dengan kedua tangannya.
"Kau ini tidak diajari sopan santun ya mangkannya ketuk dulu pintu nya!" Ayu yang mendengar itu hanya mengangguk dengan mata yang masih tertutup tangannya.
"lya maaf aku kan terburu-buru." jawab Ayu sambil menyiapkan pakaian Kenzo dan meletakannya diatas kasur, Kenzo yang melihat itu hanya terdiam berdiri di depan pintu kamar mandi. "Pakaiannya sudah siap tuan" ucap Ayu dengan menatap Kenzo.
Ayu masih terdiam berdiri ketika melihat Kenzo melangkahkan kakinya kearah pakaian yang sudah ia siapkan. "Kau mau melihatku berganti pakaian hm?" sahut Kenzo ketika melihat Ayu hanya berdiri diam di samping tempat tidurnya.
"Ah maaf iya ini aku keluar." setelah mengucapkan itu Ayu segera keluar dari kamar Kenzo dan melangkahkan kakinya mencari dimana dapur berada. Dapur nya dimana sih Ayu melangkahkan kakinya memutari rumah ini, namun seketika ada suara yang menghentikan langkahnya.
"Kakak ipar!" Ayu membalikan badannya dan melihat ada gadis yang memanggil kakak ipar di pesta pernikahannya kemarin.
Gadis itu mendekat ke arah Ayu, Ayu hanya terdiam dan tersenyum melihat gadis itu yang memamerkan giginya. "Kakak ipar mau kemana?" Lia menatap kaka iparnya yang terlihat kebingungan. Ayu tersenyum mendapati ternyata adik dari tuan mudanya itu ramah dan juga sepertinya periang tidak seperti kakaknya itu.
"Eh, disini dapur nya dimana ya?" ucap Ayu. Lia yang mendengar itu hanya mengangguk kan kepalanya, ternyata kaka iparnya ini mencari dapur toh.
"Kakak ipar nyari dapur? Hahaha dapur nya ada di bawah kak, kalo kaka nyari disini mana ketemu" tawa Lia pecah saat melihat kakaknya ini sedari tadi hanya muter-muter di lantai atas. Ayu hanya tersenyum kikuk mendengar jawaban dari adik ipar yang tidak ia tahu namanya. "Pantes dicari-cari gak ketemu-ketemu, hehe..." kekeh Ayu dan dibalas senyuman dari Lia, ibunya itu pasti salah menilai Ayu, Lia melihat kakak iparnya ini tidak seperti apa yang dibilang momy nya semalam.
"Ehh kakak ipar kita belum kenalan kan? Panggil aku Lia aja ya kak," ujar Lia sembari memamerkan gigi di bibirnya.
"Oke Lia, hehe, oh iya nama aku Ayu." jawab Ayu.
"Aku udah tahu kok kakak ipar, sama saja ternyata! Yasudah kalo gitu aku kebawah dulu ya Zel mau ke dapur." Lia yang mendengar itu pun cepat-cepat menarik lengan kakak iparnya dan mengajaknya berjalan menuju tangga yang terletak tak jauh dari keberadaan mereka. "Ayo kak aku antar." ajak Lia.
Ayu hanya tersenyum saat mendengar adik iparnya ini memperlakukannya dengan baik, beda dengan adik tirinya yang jelas-jelas tak suka dengannya. Mereka pun sampai di dapur yang dekat dengan taman belakang, Ayu tahu karna ia melihat jendela dapur itu yang menunjukan hamparan taman hijau yang sepertinya luas.
"Nah kita sampai, Kakak ipar mau ngapain ke dapur emangnya?" tanya Lia heran.
"Masak." jawab Ayu santai sembari mendekatkan diri ke arah dimana para maid sedang bergulat dengan pekerjaannya.
Lia melongo, ia kira kakak iparnya ini mau melihat dapur yang berada di rumah ini ternyata Ayu ingin memasak? "Em ada yang bisa saya bantu gak?" ucap Ayu saat melihat para maid ini nampak fokus dalam pekerjaannya.
Para maid yang mendengar suara itu pun mengalihkan pandangannya ke arah suara itu, Mereka semua terkejut melihat nona mudanya ini ada di dapur, seketika mereka memundurkan badannya dan menundukan kepala ketika melihat istri dari taun mudanya. "Kakak ipar, kakak ipar gak perlu masak disini kan banyak maid." sahut Lia saat dirinya mendekatkan diri ke arah Ayu.
"Iya nona, kami juga sudah selesai. lebih baik nona menunggu saja di meja makan," ucap salah satu maid yang ada disitu.
"Iya, kakak ipar mending kita keluar ayo." Lia menarik tangan kakak iparnya, mereka melangkahkan kakinya menuju meja makan. Disana sudah ada momy nya dan Kenzo yang sepertinya sudah siap untuk sarapan.
Kenzo menatap tajam menuju ke arah Ayu, bisa-bisa nya dia meninggalkan Kenzo di kamar sendirian, seharusnya Ayu menunggunya di depan pintu atau setidaknya mereka turun bersama-sama. Namun, Ayu sepertinya turun terlebih dahulu karna Kenzo juga melihat Lia di samping wanitanya. Ayu yang merasa ditatap seperti itu hanya mengalihkan pandangannya ke arah mana saja yang penting ia tak ingin menatap mata pria yang menikahinya. Mati aku "Lia, sini sayang duduk, kita sarapan," ucap Mommy kepada anaknya itu tanpa menyapa Ayu. "Kak, ayo sarapan," ucap Lia saat melihat mommy nya ini hanya menyapa nya tanpa menyapa kakak ipar. Mereka pun duduk dan menikmati sarapan masing-masing, tidak ada yang bersuara sedikit pun dimeja ini karna memang peraturannya masing-masing, tidak ada yang berkata sedikit pun di meja ini karna memang peraturannya jika sedang berada di meja makan tidak boleh berbincang atau mengobrol karna tidak sopan katanya. Ada rasa senang di hati terdalam Ayu karna ia
"Kembalian nya ambil aja ya, pak," ucap Ayu saat turun dari motor itu dan memberikan uang berwarna merah dari dalam tasnya. "Duh kebanyakan banget uang kembaliannya, dek," ucap laki-laki yang mungkin umurnya seperti ayahnya. "Iya sekalian saya bersedekah pak, makasih ya." Ayu berjalan memasuki Bangunan Butik besar yang ada di hadapannya. "Eh ada Ibu Ayu," ucap salah satu pegawai yang ber-tag Meli disaat melihat Ayu masuk ke dalam Butiknya. Ayu mengedarkan pandangan nya ke sekeliling Bangunan ini. "lya Mel, dimana yang lain kok terlihat sepi?" tanya Ayu yang menatap ke arah ke sekelilingnya. "Ada di belakang Bu, biasa masih bersih-bersih." jawab Meli sopan. "Oh, ya udah Mel, aku ke atas dulu ya." balas Ayu. "Iya mbak." jawab Meli dan ia menatap punggung Ayu yang ditutupi oleh hijab. Ayu berjalan menuju ke arah ruangannya yang terletak di lantai 2 gedung ini. sembari berjalan ia menatap hasil dari jerih payahnya selama in
Ayu bingung harus menjawab apa? Jika ia bilang yang sebenarnya, kemungkinan besar ibu-ibu ini akan menceritakan nya pada semua orang? Jujur saja, ia belum siap jika harus melihat wajah munafik dari orang-orang yang dulu selalu menatap ia rendah, Ayu nyaman dengan ini karna ia tau mana orang yang benar-benar tulus padanya dan mana orang yang memang benar-benar tak suka padanya. Drt! Drt! Ayu mengalihkan pandangannya menuju ke arah tas milik salah satu wanita itu dan wanita itu mengambil ponsel dari tas branded original pengeluaran terbaru. "Eh, suamiku sudah menjemputku. Ayo pulang bareng aku nanti aku kenalin anak gadis aku yang super cantik," ucap Versyah dan dibalas anggukan oleh Maudi. Mereka berdua pamit di hadapan Ayu dan Ayu menatap kepergian mereka yang kian menjauh. "Syukurlah, aku tidak bilang yang sebenarnya." kata Ayu dalam hati. *** Kenzo mendapatkan laporan dari bodyguard nya yang ia suruh mengikuti Ayu. Jika wanita itu pe
“Tuan, mereka hanya mengantarkan nona saja setelah itu mereka pergi mencari penumpang lainnya” ucap Jimmy berdiri di depan Kenzo. “kau membantah ku!” sahut Kenzo menatap tajam ke arah Jimmy. "Aku hanya menyelamatkan mu dari tingkah cerdas mu ini tuan." kata Jimmy yang tidak berani ia lontarkan secara langsung di depan tuannya. “Mereka tidak memiliki hubungan apa-apa selain mengantarkan lalu dibayar dan setelah itu selesai tuan.” jelas Jimmy. “Cih! Tapi kau liat ini berdekatan sekali, bagaimana jika Laki-laki itu memanfaatkan keadaan seperti mengerem mendadak atau menyuruh wanitaku ini berpegangan kepadanya,” ucap Kenzo. “Tuan, tukang ojek itu tidak mungkin seperti itu karna ada beberapa peraturan juga yang harus ditaati setiap ojek online, kalo memang ada pasti penumpang itu akan mengirim kan pesan kepada pihak aplikasinya agar bisa menegur ojek tersebut,” ucap Jimmy berusaha menjelaskan kembali. “Aku tidak ingin ada yang menyentuh wan
Ayu sudah muak dengan semua orang yang mengatainya murahan, Mengapa semua orang menyimpulkan bahwa dirinya rendahan? apa memang ia terlihat seperti itu? Ketika tersadar dari kelakuan nya pada tuan muda, ia menatap tangan yang masih mematung di samping wajah Kenzo. Kenzo yang menerima tamparan mendadak itu pun tidak bisa menghindar, ia hanya menatap Ayu dengan tangan yang memengang pipinya walau tamparan Ayu tidak ada rasa apa-apa baginya. “Beraninya kau! menantang ku rupanya ya?” Ayu menggelengkan kepalanya, matanya yang berkaca-kaca sudah tidak bisa dibendung, Ia langsung bergegas melangkah pergi dari kamar ini namun ada tangan yang menahannya sebelum Ayu membuka pintu ruangan ini. “Lepaskan” ucap Ayu sembari mencoba melepaskan tangannya dari tuan muda. “Tidak semudah itu baby, aku akan menghukum mu sebelum kau keluar dari kamar ini” Kenzo membalikan tubuh Ayu dan memojokkannya di tembok. Ayu yang merasa posisi ini tidak menge
Hari sudah menjelang sore, Ayu yang telah menyelesaikan ritual mandinya itu. Ia duduk di pinggiran kasur, sebentar lagi tuan mudanya pulang ia harus apa? Jujur saja, melihat wajah tuan Kenzo sekarang membuat ia takut.“Aku pura-pura pingsan aja kali ya?” gumam Ayu, ia memikirkan cara agar tidak bertemu dengan Kenzo sekarang namun ia belum cukup keberanian untuk melakukan itu."Apakah aku berpura-pura sakit? Berpura-pura tidur? Berpura-pura amnesia?" tanya Ayu dalam hati.Ayu pusing memikirkan bagaimana caranya untuk tidak bertemu dengan tuan mudanya.“Huh... Berpura-pura tidur saja,” Ayu kembali merebahkan tubuhnya. Jujur saja sebenarnya badannya masih sakit karna tadi malam tapi ia tahan, Ayu tidak mau ada yang tau jika ia sakit.Terdengar suara riuh dari bawah sepertinya tuan mudanya sebentar lagi akan sampai di mension ini, seperti biasanya ada yang mengetuk pintu kamar Ayu untuk memberitahu jika tuan muda sudah sam
Kepergian Kenzo ke luar kota untuk memantau bisnisnya, membuat Ayu merasa sedih. Semua keluarga Kenzo dan Ayu mengantarkan Kenzo dengan selamat tanpa tujuan. “Sayang, kamu hati-hati ya disana.” sahut Rena dengan memeluk Kenzo tanpa melepaskan genggamannya dari Ayu“Kakak hati-hati ya,” ucap Lia.“Kak Kenzo hati-hati ya,” ucap Nita yang merupakan sepupu jauh Kenzo yang baru 2 jam tiba di mension milik Kenzo.Kenzo dan Ayu melanjutkan langkahnya menuju ke arah mobil yang terparkir di halaman.“Kau jangan mencoba kabur ya karna aku tidak ada disini,” ucap Kenzo menatap tajam ke arah Ayu.Ayu mengangguk patuh. “Aku tidak mungkin kabur tuan.” sahut Ayu.“Awas saja sampai kau coba menghubungi selingkuhan mu itu.” balas Kenzo.Lagi-lagi Ayu mengangguk, terserah apa kata tuan mudanya yang jelas dia sudah jelaskan bahwa pria itu hanya tukang ojek bukan selingkuhannya.
Mereka langsung duduk di meja makan yang sudah banyak tersedia makanan yang mengunggah selera Ayu.Tak lama kemudian, Rena dan Nita turun dari lantai atas menuju ke arah meja yang sudah di tempati Ayu dan juga Lia."Mereka tadi ngomongin apa ya?" kata Ayu dalam hati.Bukan maksud Ayu menguping atau ingin tahu tapi tadi ia mendengar nama nya di percakapan mereka berdua, sebenarnya ada apa?Ayu menatap kedua orang yang sudah duduk dihadapannya. nampak kedua orang itu hanya acuh melihat kehadiran Ayu.Semua nampak tenang disana, tak ada suara apapun dimeja itu hanya ada suara sendok dan garpu yang menyentuh piring.***“Jimmy, kemarilah ponselku!” ucap Kenzo.Kenzo dan Jimmy sekarang berada di mobil. mereka baru sampai tadi pagi, sekarang mobil itu melaju ke arah hotel tempat dimana mereka akan beristirahat s