Share

Part 12 Kenzo Posesif

Kenzo menatap tajam menuju ke arah Ayu, bisa-bisa nya dia meninggalkan Kenzo di kamar sendirian, seharusnya Ayu menunggunya di depan pintu atau setidaknya mereka turun bersama-sama. Namun, Ayu sepertinya turun terlebih dahulu karna Kenzo juga melihat Lia di samping wanitanya. Ayu yang merasa ditatap seperti itu hanya mengalihkan pandangannya ke arah mana saja yang penting ia tak ingin menatap mata pria yang menikahinya.

Mati aku "Lia, sini sayang duduk, kita sarapan," ucap Mommy kepada anaknya itu tanpa menyapa Ayu.

"Kak, ayo sarapan," ucap Lia saat melihat mommy nya ini hanya menyapa nya tanpa menyapa kakak ipar. Mereka pun duduk dan menikmati sarapan masing-masing, tidak ada yang bersuara sedikit pun dimeja ini karna memang peraturannya masing-masing, tidak ada yang berkata sedikit pun di meja ini karna memang peraturannya jika sedang berada di meja makan tidak boleh berbincang atau mengobrol karna tidak sopan katanya. Ada rasa senang di hati terdalam Ayu karna ia bisa makan di meja makan bersama keluarganya bukan maksudnya keluarga tuan mudanya ini. "Andai aku bisa makan bersama ayah pasti aku bahagia." gumam Ayu dalam hati.

Setelah sarapan sudah selesai, mereka mulai sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Ayu membawa tas tuan mudanya dan mengantarkan Kenzo ke depan rumahnya. "Lain kali tunggu aku keluar dari dalam kamar!" bentak Kenzo kepada wanita yang ada di depannya.

Ayu hanya menunduk saat mendengar ucapan daei tuan mudanya ini berbicara, Dia pun segera menganggukan kepalanya sebagai jawaban dari perintah Kenzo. "lyaa." jawab Ayu singkat.

"Kalo ada yang ngomong tatap orangnya," Ayu yang mendengar itu pun langsung menegakkan kepalanya menatap laki-laki yang ada di depanya.

"Benarkan dasi ku!" titah Kenzo dan Ayu pun membenarkan dasi tuan mudanya, ia merasa gugup karna tubuh mereka berdekatan apalagi tatapan Kenzo yang sepertinya hanya mengarah kepada Ayu.

"Tuan, ini tasnya." Ayu menyerahkan tas kerja itu kepada Kenzo. Kenzo pun menerima dan langsung melangkahkan kakinya menuju mobil yang sudah siap berangkat. Namun, sebelum itu Ayu lebih dulu memanggilnya dan Kenzo pun membalikkan badannya mengarah ke arah Ayu.

Dengan segera Ayu mengambil tangan Kenzo dan menyalami nya layaknya istri yang patuh pada suaminya. "Hati-hati ya tuan." Kenzo yang tak menyangka jika Ayu melakukan ini pun hanya mengangguk singkat.

"Hm..." Setelah itu Kenzo pun berjalan menuju mobil yang sudah dibuka oleh Jimmy agar tuannya itu bisa masuk dan langsung duduk. Bagaimana pun Ayu adalah seorang istri dari Kenzo. Jadi, ia harus patuh pada tuan mudanya itu walau sebenarnya ia tak ingin memiliki suami mirip seperti kulkas berjalan itu. Ketika sudah tidak melihat mobil itu di depannya, Ayu  pun membalikkan badannya melangkah menuju ke kamarnya rencana ia hari ini akan ke butiknya mengecek para pekerjanya.

Ayu masuk ke dalam mension itu dan melihat Rena sedang berdiri sembari menatap nya intens. Drama apa lagi ini? Ayu hanya tersenyum dan menyapa Rena dan melanjutkan langkahnya menuju kamar. ini masih terlalu pagi, Ayu tidak ingin mendengar hinaan lagi dari mulut mommy mertuanya itu.

"Ck! liat saja saya akan memikirkan bagaimana caranya agar kau ditendang dari rumah ini," ucap Rena menatap sinis ke arah Ayu yang menghentikan langkahnya dan menatap mommy mertuanya yang sudah seperti ibu tirinya.

Tuh kan mulai lagi. "Maaf nyonya, silakan nyonya melakukan semau nyonya tapi saya tidak akan pergi jika bukan tuan muda yang menyuruh saya pergi" jawab Ayu tenang sembari tersenyum ke arah Rena.

Raut wajah Rena seketika berubah ia sepertinya menahan amarahnya itu. "Cih, perempuan rendahan seperti mu ini tidak pantas menjadi menantu keluarga ini, seharunya Kenzo bisa mencari wanita yang lebih berkelas dari kamu," ucap Rena cetus.

"Tuan Kenzo sendiri yang mau menikahi saya, lagian saya tidak pernah meminta dinikahi tuan Kenzo, nyonya." Ayu hanya mencoba menjawab dengan baik setiap kata-kata ibu mertuanya ini. Rena hanya menatap kesal ke arah Ayu, wanita ini benar-benar kurang ajar di pikiran Rena karna Ayu berani-beraninya menjawab setiap ucapan Rena.

"Maaf nyonya saya permisi dulu." sahut Ayu membuyarkan tatapan kesal yang ditunjukan Rena, ia pun segera melangkahkan kakinya menuju kamar yang ia tempati saat pertama kali datang kesini.

"Kau menjual tubuh mu ya? Sudah berapa banyak laki-laki yang kau poroti hartanya? kenapa Kenzo mau dengan wanita seperti mu ini, ckck..." celetuk Rena asal.

***

Kenzo masuk ke dalam gedung besar yang ada di pusat kota ini, ia berjalan dengan diikuti Jimmy yang berjalan di belakangnya. banyak yang pasang mata yang menatap nya penuh kekaguman khususnya para kaum hawa. yang di tatapun hanya mengacuhkan dengan pandangan dingin.

"selamat pagi tuan,"

"Pagi tuan,"

"Pagi tuan muda,"

Tak sedikit karyawan yang menyapa tuan mudanya ini tapi hanya dibalas dengan tatapan sekilas dengan kaki yang masih berjalan. Semua karyawan sudah biasa diperlakukan seperti itu namun mereka masih menyapanya karna bentuk hormat dari bawahan kepada atasan. Kenzo memasuki lift yang hanya diperuntukan untuknya dan Jimmt pasti nya, Setelah menekan tombol lantai 10 ia pun terdiam di lift tersebut sampai menunggu sampai di lantai tujuannya.

Seketika ia mengingat bagaimana wajah kebingungan dari Ayu saat ia terbangun di tempat tidur tadi. Kenzo tersenyum kecil mengingat ekspresi yang sering ditunjukan Ayu padanya. Jimmy yang melihat itu sedikit kebingungan ya walaupun senyuman itu kecil namun Jimmy tahu jika tuan mudanya ini tersenyum. Apa karna nona Ayu? Kenzo keluar dari lift yang sudah terbuka, dilantai ini tak banyak karyawan yang bekerja disini mungkin hanya beberapa saja. Jimmy membukakan pintu ruangannya Kenzo dan ia pun ikut masuk saat tuan mudanya itu sudah masuk.

Kenzo duduk dan menatap berkas-berkas yang ada dimeja kerjanya, ia menarik nafas gusar. karna pernikahannya kemarin menghabiskan waktu banyak sehingga pekerjaan nya di kantor menumpuk. Huh "Jimmy, kau silakan keluar!" ucap Kenzo saat melihat Jimmy yang masih setia berdiri di depannya.

"Baik tuan." setelah mengucapkan itu Jimmy pun keluar dari ruangan itu meninggalkan Kenzo sendiri.

Drt!

Kenzo menatap ponselnya yang berdering disitu tertera nama salah satu bodyguard nya yang ia perintahkan untuk mengawasi Ayu. "Nona Ayy pergi bersama laki-laki menggunakan motor tuan," mendengar bawahannya itu berbicara seperti itu membuat Kenzo meradang. Sialan! benar-benar ya wanita itu!

"Ikuti dia,jangan sampai kehilanganya!" titah Kenzo.

"Baik." sambungan telepon itu pun terputus, Kenzo menatap jendela besar yang ada di samping mejanya, la menyeringai kejam.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status