Share

Part 4 Bertemu Tuan Muda Kenzo

Ayu terbangun dari alam mimpinya, ia mengucek pelan kedua bola matanya. Ayu mendudukkan dirinya di atas kasur sejenak untuk menyeimbangkan tubuhnya. Setelah dirasa cukup, ia melangkahkan kakinya menuju ke arah ruang kamar mandi umum yang terletak di sebelah dapur.

Hari telah menunjukkan pukul 07.10 pagi,  Ayu dengan cekatan, merapikan semua makanan yang telah ia masak di atas meja makan. Ia menatap semua masakan yang dibuatnya yang begitu indah dan ia pergi dari ruang meja makan karena sudah waktunya sarapan pagi. Ayu yang berada di ruang dapur, ia telah terbiasa melihat kedua orang tuanya bersama adik tirinya berjalan menuju meja makan.

"Ayu, geserkan kursi ini! Aku mau duduk. Tangan aku telah melakukan perawatan dan aku takut tangan aku kotor dan tidak indah lagi,"  ucap Nada yang berdiri di sebelah meja makan.

"Kamu bisa dengar gak perkataanku! Apa telinga kamu sudah hilang dan tidak bisa mendengarnya dengan baik!" bentak Nada seenak jidatnya di hadapan ayah kandung Ayu.

"Okey." Ayu menuruti semua keinginan kakak tirinya untuk memajukan kursi yang akan di duduki Nada. Nada tersenyum puas saat merasakan keinginannya dituruti oleh Ayu. Sedangkan Ayu merasa sedih diperlakukan seperti membantu oleh keluarganya sendiri.

"Oh iya,  siang nanti kamu harus datang ke restoran yang saya kirimkan lokasi restoran di nomor ponselmu ," ucap Dimetri dengan wajah dinginnya dan tentu saja menghadap ke arah depan.

"Kalau udah selesai, kamu ngapain masih berdiri di sini! pergi kamu," ucap Ibu tirinya mengusir Ayu masih berdiri di hadapan mereka.

Ayu yang mendengar ucapan dari ibu tirinya, ia melangkahkan kaki menuju ke arah ruang dapur. Di kelurga baru Papanya, Ayu tidak pernah dianggap oleh kehadirannya. Makan bersama pun tidak diizinkan oleh Miyana karena ia tidak ingin melihat Ayu duduk di meja makan.

Kalau dilihat dari segi marga keluarga, Ayu Liyunma tidak disandingkan dengan nama belakang Albert. Entahlah, Papa kandungnya begitu kejam dengan Ayu hingga tidak menganggap Ayu sebagai putri kandungnya. Dimetri sangat membenci Ayu dan jangan harap Ayu menyandang nama marga Albert, sedangkan anak tirinya bernama Nada dengan jelas namanya disandang gelar marga keluarga Albert. Tidak adil kan? Tapi apa daya Ayu yang sebenarnya anak kandung Dimetri hanya tegar dalam menyikapi hal itu yang nama marga tidak berhak di miliki oleh orang asing seperti Nada dan Miyana.

Di setiap sudut ruang rumahnya, hanya terbingkai foto mereka bertiga. Sedangkan Ayu dan Ibunya sudah fana di pikirannya.

***

Di sebuah ruangan yang mewah, terlihat seorang lelaki muda sedang duduk di atas kursi kebanggaannya. Ia menatap ke arah jendela luar yang terpampang jelas pemandangan padatnya jalan raya yang di penuhi orang-orang berlalu lintas.

Drt! Drt!

Mama Tersayang memanggil...

Kenzo yang mendengar panggilan masuk dari ponselnya, ia mengalihkan pandangannya menuju ke arah ponsel yang berada di atas meja. Ia mengambil ponsel itu dan melihat tampilan layar di ponselnya yang tertera bernama Mama Tersayang. Kenzo langsung menggeserkan tombol berwarna hijau untuk mengangkat panggilan masuk tersebut.

"Ada apa Ma?" tanya Kenzo to the point.

"Kenzo, cepatlah pulang ke mension. Mama akan menjodohkan kamu dengan anak teman mama." jawab Mamanya melalui sambungan panggilan masuk di ponselnya.

"Sudahlah Ma, Aku sudah memiliki calon istriku sendiri," sahut Kenzo cetus.

"Kapan kamu pulang?" tanya Mama.

"Nanti sore aku akan pulang." jawab Kenzo singkat.

"Baiklah, jangan lupa makan tepat waktu," ucap Mama.

"Hmmm..." Kenzo langsung mengakhiri panggilan masuk dari ponselnya.

Saat ini, Kenzo tidak sabar ingin bertemu dengan seorang  wanita yang memikat perhatiannya. Kenzo membayangkan betapa cantiknya wajah wanita itu? Apakah Kenzo terlihat berbeda? Atau ia akan tetap seperti dulu?  Setelah puas berpikir, Kenzo melanjutkan pekerjaan perusahaannya dengan hati yang tenang.

***

Jam telah menunjukkan pukul 11.15 siang. Ayu yang telah menmbereskan semua pekerjaan rumah. Ia bersiap-siap untuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Ia akan mengikuti ucapan Papanya untuk bertemu dengan Tuan Muda Kenzo. Setelah   ia mengenakan gamis syar'i yang diberikan untuknya kemarin dan ia tidak lupa memberikan sedikit polesan make up tipis di wajah cantiknya.

Ayu mengambil tas selempangnya dan ia melangkahkan kaki menuju keluar dari kamarnya. Ayu berjalan melewati ruang dapur menuju ruang tamu. Ia melihat ada seorang lelaki berpakaian jas hitam rapi sedang berbicara sopan di depan Ibu tirinya.

Miyana menoleh ke arah Ayu yang berjalan untuk menghampirinya. Miyana tersenyum dan menyapa Ayu dengan suara lembut dan hangat.

"Ayu anak kesayangan Mama sudah siap dan cantik. Lihatlah,  sekretaris Jimmy sudah datang menjemput kamu" ucap Miyana dengan suara halus tetapi berbeda dengan sorot matanya yang menatap tajam ke arah Ayu.

"Kenapa mama bersikap baik padaku?" tanya Ayu pada diri sendiri.

Jimmy yang melihat drama kecil Antara Anak tiri dan Ibu tiri di hadapannya, ia hanya diam saja. Sebenarnya ia telah mengetahui bagaimana sifat asli Miyana saat memperlakukan Ayu seenak jidatnya. Jimny telah menyelidiki informasi tentang wanita yang akan menjadi Nona mudanya. Ibu tirinya itu hanya Berpura-pura bersikap baik di depan Jimmy.

"Kalau semuanya sudah siap, kamu ikut dengannya. Sekretaris Jimmy anak gadisku ini bernama Ayu." ucap Miyana.

Jimmy yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Miyana yang terlihat perhatian dan baik, ia mengalihkan pandangannya ke arah Ayu. Kasian itulah yang dibenak hatinya sekarang. Jimmy melihat ke arah tangan Ayu terdapat bekas luka sayatan yang ia sudah mengerti kehidupan keluarga yang kejam dan tidak adil ini.

"Mari nona muda kita pergi sekarang. Tuan Muda sudah menunggu," ucap Jimmy mengucapkan pamit di depan Miyana dan ia langsung melangkahkan kakinya menuju ke  arah keluar rumah.

Ayu yang melihat Jimmy yang berjalan menjauhinya, ia bergegas berjalan menyusulnya. Namun, langkah kaki Ayu terhenti saat tangannya di tarik oleh seseorang dari belakang "Ingat, kamu harus nurut semua keinginan dari Tuan muda Kenzo," ucap Miyana menatap tajam ke arah Ayu. Ayu menganggukkan kepalanya dan ia  berjalan cepat untuk menyusul keberadaan Jimmy.

Jimmy berjalan menuju mobil mewah yang terparkir indah di halaman rumah keluarga Ayu.

"Bagus sekali mobilnya." gumam Ayu.

Jimmy yang melihat Ayu berjalan mendekati mobil itu, ia langsung membuka pintunya.

"Silahkan Nona Muda masuk," ucap Jimmy ramah dengan ekspresi wajah datarnya.

"Terima kasih." balas Ayu tersenyum manis di depan Jimmy.

Setelah memastikan wanita yang menjadi Nona Mudanya duduk di dalam mobil, ia langsung mengitari badan mobil untuk masuk ke dalam mobil dan ia menyalakan starter mobil agar bersiap menjalankan mobil menuju tempat restoran.

Jimmy menghentikan laju mobilnya di depan sebuah halaman restoran mewah. "Sudah sampai Nona," Jimmy langsung berjalan keluar dari mobilnya dan ia membukakan pintu untuk nona mudanya.

Ayu turun dari mobil, ia menatap wajah Jimny dengan tersenyum ramah. "Terima kasih," ucap Ayu tersenyum tulus.

"Ternyata, wanita ini murah senyum." gumam Jimmy memperhatikan sikap Ayu di depannya.

"Itu sudah tugas saya Nona, mari saya antar ke dalam," ucap Jimmy berjalan terlebih dahulu di hadapan Ayu.

Akhirnya, mereka berjalan masuk ke dalam restoran mewah. Jimmy membawa Ayu menuju satu ruangan yang telah dipesan oleh tuan muda Kenzo.

"Tuan," ucap Jimmy saat Tuan muda Kenzo menatap fokus ke arah layar ponsel di genggamannya.

Kenzo yang mendengar namanya dipanggil oleh seseorang. Lalu, ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah kedua orang yang berdiri di hadapannya.

Ayu yang berdiri di belakang Jimmy, ia melihat siapa Tuan muda yang dimaksud oleh Lelaki berdiri di depannya.

Seketika kedua bola mata Ayu membulat tak percaya, melihat siapa orang yang duduk di hadapannya.

Deg!

"Tuan Kenzo." lirih Ayu pelan.

Semua orang tahu dengan Tuan Kenzo Rihandra, dia adalah seorang CEO tampan di perusahaan Rihandra Group, Perusahaan terkaya menduduki posisi nomor satu di dunia dan memiliki anak cabang di setiap negara. Saat ini, Kenzo berumur 28 tahun. Hal itu membuat keluarganya selalu mendesaknya untuk menikah.

Sebenarnya semua wanita menginginkan mereka menjadi istri sah dari Tuan Muda Kenzo Rihandra. Namun, sifat kejam dan dingin Kenzo membuat kaum wanita berpikir dua kali untuk mendekatinya.

Kenzo yang sering disebut sebagai Tuan muda. Dulu, Kenzo memiliki panutan hati,tetapi wanita yang dicintainya tega meninggalkannya.

Betapa sakitnya seseorang yang dicintainya tega meninggalkannya saat ia sangat sayang-sayangnya dan jangan lupakan dengan harapan palsu yang dititipkan agar Kenzo selalu mempercayai keputusan dari wanita masa lalunya. Sekarang, semua sifat Kenzo berubah drastis atas luka yang diberikan oleh mantan pacarnya. sifatnya yang dulu tidak berlaku lagi pada dirinya dan sekarang hanyalah tatapan tajam yang ia berikan pada orang lain. Selain itu, Kenzo tidak memiliki perasaan manusiawi yang melekat pada dirinya.

"Tuan," Kenzo yang mendengar namanya di panggil oleh seseorang. Ia langsung mengalihkan pandangannya menuju ke arah sumber asal suara tersebut. Ia melihat Jimmy sedang membungkuk sopan di hadapannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status