Share

Part 7 Kebusukan Rena

Ayu melepaskan rangkulan tangan Kenzo, ia meminta izin untuk segera kembali ke kamar untuk membereskan semua pakaian dan barang yang akan dibawanya. Ayu memasukkannya ke dalam tas koper berwarna pink miliknya. Setelah selesai membereskan, ia melangkahkan kakinya menuju pintu keluar kamar dan berjalan ke arah ruang tamu.

 

Ayu berjalan menuju ruang tamu sembari membawa tas kopernya. Di sana, ia menatap semua orang yang berada di depannya dengan tatapan sendu.

 

"Jimmy, bawakan tas kopernya!" perintah Kenzo.

 

Jimmy yang mendengar namanya dipanggil, ia langsung menganggukkan kepala dan membawa tas koper milik Ayu. Ayu pun mengucapkan terima kasih di hadapan Jimmy.

 

"Ayah, aku pamit pergi," ucap Ayu menatap wajah Dimetri yang berdiri di depannya. Dimetri yang mendengar itu

hanya menatapnya penuh penyesalan.

 

"Ayah, sebelum aku pergi, Aku boleh gak minta peluk ayah untuk pertama dan terakhir kalinya," ucap Ayu memohon.

 

Dimetri hanya diam dan hanya menatap anak kandungnya yang sedang berdiri di depannya dengan tatapan memohon. Ayu yang tidak mendapatkan jawaban apapun dari ayahnya, ia langsung memeluk sang ayah. Ia bahagia karena ayahnya tidak menolak atau melepaskan pelukannya.

 

Setelah memeluk, ia mengulurkan tangannya dan mencium punggung kedua orang tuanya. Ayu berjalan ke arah Tuan muda.

 

"Tu-tuan muda," panggil Ayu.

 

Kenzo yang mendengar namanya di panggil, lantas ia langsung menggenggam tangan Ayu dan berjalan dengan pandangan ke arah depan. Kenzo tidak berbicara sedikit pun dengan kedua orang tua Ayu.

 

Ayu dan Kenzo melangkahkan kakinya menuju parkiran mobil mewah di halaman rumah Dimetri.

 

"Masuk!" ucap Kenzo menatap dingin ke arahnya.

 

"Ini orang berubah melulu sikapnya," gumam Ayu dalam hati.

 

"Iya." jawab Ayu berjalan masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Tuan mudanya.

 

"Jimmy, Jalan!" perintah Kenzo.

 

"Baik Tuan." jawab Jimmy mulai menstarter mobilnya dan melaju keluar dari halaman rumah Dimetri dan diikuti oleh mobil-mobil di belakangnya.

 

Di sepanjang perjalanan, Ayu hanya mengalihkan pandangannya menuju keluar kaca mobil. Ayu sangat kecewa dengan ayahnya yang semudah itu kah membayar hutang dengan jaminan anak kandungnya sendiri, ia merasa tidak punya harga diri di hadapan Tuan kejamnya.

 

Drt! Drt!

 

Ayu mengambil ponsel dari tasnya dan menatap layar ponselnya. Ayu mengalihkan pandangannya menuju Kenzo dan Kenzo pun menatap layar ponsel Ayu. Ayu mengangkat panggilan masuk dari ponselnya.

 

"Hallo!" ucap Ayu.

 

"Ayu, malam ini jadi kan kita ketemunya?" tanya seseorang dari ponselnya.

 

"Aduh, aku gak bisa malam ini Li, soalnya ada urusan mendadak. Lain kali saja ya." jawab Ayu berbohong. Karena ia ada urusan dengan pria yang duduk di sebelahnya.

 

"Iya gak apa-apa, Assalamualaikum," ucap Lina.

 

"Iya, Wa'alaikumsalam." jawab Ayu seraya mematikan panggilan masuk dari ponselnya dan memasukkan kembali ponselnya di dalam tas selempangnya.

 

"Siapa? Karyawan butikmu ya?" tanya Kenzo dengan tatapan menyelidik.

 

Ayu yang mendengar ucapan Kenzo tentang butik, ia tersentak kaget. "Apakah dia mengetahuinya," kata Ayu dalam hati.

 

Kenzo terkekeh saat melihat ekspresi wajah terkejut Ayu. "Ayu... Ayu, kamu lupa siapa aku?" tanya Kenzo lagi.

 

"Kau tidak sopan mencari informasi tentang kehidupan pribadi seseorang," ucap Ayu ketus.

 

"Aku kan hanya mencari informasi tentang calon istriku." jawab Kenzo santai.

 

"Tetap saja tidak sopan!" bentak Ayu.

 

"Kau beraninya membentak ku," ucap Kenzo menatap tajam ke arah Ayu.

 

Ayu yang mendengar itu pun terdiam dan ia menatap takut ke arah Kenzo. "Maaf," ucap Ayu menunduk.

 

Kenzo yang mendengar itu pun berusaha meredamkan amarahnya, ia masih mempunyai akal sehat agar tidak melukai wanitanya.

 

Mobil pun masuk menuju halaman mension mewah bergaya klasik milik Kenzo.

 

"Wow... Besar sekali," gumam Ayu menatap bangunan di depannya lebih besar dari rumahnya.

 

"Nona?" panggil Jimmy berhasil membangunkan Ayu dari lamunannya. Ayu menoleh ke arahnya dengan memberikan senyuman. Kenzo mengandeng Ayu untuk berjalan masuk ke dalam mension.

 

Sekarang, Ayu dan Kenzo berada di ruang tamu, saat mereka melangkahkan kaki menuju kamar. Ayu mendengarkan seorang wanita cantik sedang memanggil Kenzo.

 

"Kenzo sayang, sudah pulang?" ucap wanita itu.

 

"Loh... Loh, siapa perempuan ini?" tanya Perempuan itu dengan mengarahkan jarinya menuju Ayu.

 

"Calon istriku, Mom." jawab Kenzo singkat.

 

"Hah! Mommy? Jadi dia Mamanya Kenzo. Cantik banget terlihat muda pula," gumam Ayu dalam hati.

 

Rena Rihandra, merupakan Mama kandung Kenzo yang umurnya sekitar 42 tahun. Rena adalah nyonya Rihandra, istri dari Rendi Rihandra ayah kandung Kenzo.

 

Rena menatap Ayu dari atas sampai ke bawah yang dimana perempuan itu berdiri di samping anaknya. Ayu yang dipandang pun mengikuti arah mata Rena.

 

"Apakah terlihat aneh ya mengenakan baju ini?" tanya Ayu dalam hati.

 

Ayu masih mengenakan Gamis syar'i yang diberikan Kenzo waktu itu.

 

Rena berjalan sembari menatap seperti tadi, Ayu mulai takut dan tanpa sadar ia menggenggam tangan Kenzo yang belum dilepasnya dari tadi.

 

Rena menghentikan langkah kakinya tepat di depan Ayu. "Siapa namamu?" tanya Rena.

 

"Ayu Liyunma." jawab Ayu menatap orang yang berada di depannya.

 

"Marga keluargamu Liyunma?" tanya Rena lagi.

 

"Bukan, tapi Al-bert." jawab Ayu gugup, ini pertama kalinya ia mengakui marga ayahnya.

 

"Oh, kenapa tidak disebutkan?" tanya Rena.

 

Kenzo yang mendengar itu pun terdiam, ia hanya menatap Ayu tanpa mau membantunya berbicara.

 

Sementara Ayu binggung harus menjawab apa, tidak mungkin kan ia berkata jujur kalau ia tidak dianggap berbagai anak oleh ayah kandungnya sendiri.

 

"Kamu yakin mau menjadikan dia sebagai istrimu?" tanya Rena menatap intens ke arah Kenzo.

 

Kenzo yang mendengar itu pun hanya menganggukkan kepala.

 

"Sudah lah Mama, ini sudah menjadi keputusanku dan aku berhak memilih wanita manapun yang akan aku jadikan sebagai istriku." jawab Kenzo menatap malas ke arah mamanya.

 

"Dan satu lagi, satu Minggu lagi kami akan melangsungkan acara pernikahan," lanjut Kenzo.

 

"Apa? Satu minggu? Kau gila ya mengambil keputusan tanpa harus meminta izin kepada mama dulu," ucap Rena kesal.

 

"Aku sudah memikirkannya dan ini keputusan terakhirku. Suka ataupun tidak suka maka aku akan tetap menikahinya," sahut Kenzo cetus.

 

"Jimmy, bawakan tas-tasnya dan antar Ayu ke kamarnya," perintah Jimmy.

 

"Baik Tuan muda, mari nona," ucap Jimmy membawakan tas-tas milik Ayu dan menuntunnya menuju kamar atas yang akan di tempati Ayu.

 

Ayu mengalihkan pandangannya menuju Kenzo dan Kenzo menganggukkan kepalanya. Ayu mengucapkan permisi dan mengikuti langkah kaki Jimmy dari belakang.

 

"Kenzo, mama belum selesai bicara," ucap Rena.

 

"Dia akan menjadi calon istriku, Mom. Jangan menggangunya." imbuh Kenzo.

 

Setelah mengucapkan itu, Kenzo berjalan menjauh dari mamanya.

 

Hubungan antara mereka tidak bisa dibilang baik-baik saja, karena mereka memiliki sifat sama-sama keras kepala.

 

"Aku tidak akan membiarkan Kenzo jatuh ke pelukan wanita yang tidak selevel dengan keluarga Rihandra!" gumam Rena dengan sneyuman liciknya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adib Fam
lho.. kenzo 28 kok Mmanya 42..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status