Share

2. Beautiful Summer

“Halo cacing-cacing nakal, apakah kalian akan terus konser di dalam perutku sebelum aku melempar hujan makanan pada kalian?” seru Peony pada perutnya sendiri yang sejak tadi berbunyi karena lapar. Jam sudah menunjukkan waktu makan siang. Kakinya melangkah dengan riang menuju tangga darutan gedung SEASON ME, salah satu perusahaan fashion yang berdiri sejak delapan tahun yang lalu. Peony akan memakan bekal yang ia bawa di rooftop, tempat biasa Peony menghabiskan waktu istirahat selama lima bulan ini.

Peony mengedarkan pandangan pada lorong yang disusurinya. Sudah lima bulan ia masuk ke dalam team desainer brand BEAUTIFUL SUMMER yang merupakan salah satu brand yang dimiliki SEASON ME. Sebelumnya, dua tahun lamanya Peony bekerja menjadi desainer di IMS ( It’s My Style ) Clothes yang khusus memproduksi pakaian muda-mudi. Brand itu juga adalah salah satu brand milik SEASON ME yang pemasarannya hanya berada di sebuah kota kecil tempat Peony dan ibunya tinggal selama sepuluh tahun ini.

Setelah mendapat dukungan dari teman-temannya di IMS Clothes, perjuangan panjang serta seleksi ketat, Peony berhasil masuk menjadi bagian salah satu brand utama SEASON ME. Hal itu mengharuskannya pindah ke kota besar ini, dan meninggalkan sang ibu di sana. Awalnya Peony merasa berat, karena mereka tidak pernah berpisah sebelumnya. Peony juga khawatir tidak ada yang menjaga sang ibu. Namun Casandra Hart terus meyakinkan anaknya jika wanita itu akan baik-baik saja ditinggalkan Peony. Lagi pula, di kota kecil itu sang ibu memiliki banyak teman. Kegiatannya banyak dihabiskan di gereja setempat. Penduduk di sana pun sangat peduli satu sama lain.

Sang ibu juga mengatakan, jangan sampai Peony melewatkan impiannya menjadi desainer brand ternama.

Walaupun SEASON ME merupakan perusahaan yang terbilang masih baru, tapi perusahaan tersebut sangat berkembang pesat dari musim ke musim. Bahkan dapat bersaing dengan brand-brand fashion besar yang namanya sudah lebih dulu terkenal di penjuru dunia.

Tiba-tiba Peony terkekeh geli. Perasaan geli dan kagum bercampur jadi satu mengingat nama-nama brand yang dimiliki SEASON ME. Sepertinya pemilik saham terbesar sekaligus penggagas ide perusahaan ini sangat menyukai musim di negara mereka.

SEASON ME memiliki empat brand pakaian wanita dan satu brand pakaian pria. Brand-brand tersebut dibuat sesuai nama dan jumlah musim yang ada di negara ini. AMAZE SPRING ( AS ), BEAUTIFUL SUMMER ( BS ), CRISTAL SNOW ( CS ), DREAMY AUTUM ( DA ), dan SEASON MEN ( SM ). Setiap pergantian musim, SEASON ME akan mengeluarkan produk baru. Produk-produk baru tersebut dikeluarkan sesuai brand dan musim yang sedang berlangsung. Khusus untuk SEASON MEN, brand tersebut akan selalu mengeluarkan produk baru setiap musim.

Hal itu lucu, unik dan briliant menurut Peony. Peony jadi penasaran siapa si pemilik saham terbesar tersebut. Nama dan keberadaannya menjadi rahasia perusahaan. Namun, ada gosip yang beredar jika bos mereka adalah pengusaha terkenal. Ada juga yang mengatakan dia berasal dari kalangan selebritis. Namun tak sedikit juga yang mengatakan jika pemilik utama SEASON ME adalah seorang desainer dunia.

Hum… siapa pun orang itu, Peony harus mengacungkan semua jempolnya pada sang bos karena konsep yang sang bos miliki.

“Kau tidak bisa melakukan pekerjaanmu dengan benar?! Kalau kau tidak bisa bekerja, lebih baik kau ajukan saja pengunduran dirimu! Dasar tidak berguna!”

Peony menghentikan langkah saat baru saja membuka sedikit pintu tangga darurat. Ia mengurungkan niat untuk masuk, dan memilih mengintip dari celah pintu. Tak jauh di depannya, berdiri seorang wanita berpakaian ketat dan modis sedang membelakanginya. Kedua tangan wanita itu berada di pinggang. Seolah sedang mengintimidasi seseorang di depannya. Peony tidak dapat melihat siapa wanita yang sedang diintimidasi tersebut, karena tertutup oleh tubuh si wanita berpakaian modis yang kalau Peony tidak salah tebak dari perawakan dan suaranya, dia adalah Ella Hardi, salah satu desainer yang berada di tim yang sama dengannya.

Sejauh yang Peony tahu selama lima bulan ini, Ella Hardi adalah rekan kerja yang menyebalkan. Wanita itu terkadang bersikap melebihi ketua tim mereka, Daniella Ang. Wanita bermata biru laut dan memiliki rambut pirang itu terlihat sangat angkuh. Beberapa rekan kerjanya bergosip jika keangkuhan yang diperlihatkan Ella Hardi karena ia adalah anak dari salah satu desainer brand ternama di dunia, Michael Hardi.

Ella Hardi juga selalu memandang sinis Peony. Apakah ia merasa jika Peony adalah saingannya? Pasalnya, semua desainer BEAUTIFUL SUMMER diberi kesempatan memberikan karya terbaik mereka untuk dipilih menjadi produk utama musim panas tahun ini. Setiap tahun, SEASON ME selalu memberikan kesempatan kepada semua desainer mereka untuk bersaing secara sehat agar desain pakaian yang mereka buat menjadi produk utama perusahaan. Banyak keuntungan yang mereka dapat jika desain mereka terpilih. Siapa desainer yang tidak suka saat rancangan mereka diberikan tempat menjadi sampul katalog perusahaan berikut majalah-majalah mode dunia yang bekerja sama dengan SEASON ME? Bukankah hal itu adalah peluang besar bagi para desainer termasuk Peony? Mereka pasti akan bangga saat desain pakaian mereka terpajang di mana-mana. Apalagi bonus yang didapat dari perusahaan. Tidak bisa dipungkiri jika materi yang didapat dengan bekerja keras, bisa memberikan kebahagiaan tersendiri.

“Jangan hanya menunduk! Kau malu karena wajahmu cacat?!”

Peony tersadar dari lamunan setelah kembali mendengar suara Ella. Tanpa sadar, Peony meremas kantong bekal yang ia bawa. Kepalanya nyaris berasap karena ucapan Ella. Peony tidak pernah suka pada orang yang suka menghina fisik orang lain.

“Kau tahu, bukan, kalau kau berhenti dari sini, tidak akan ada yang mau menerima karyawan cacat sepertimu!”

“Apakah kau tidak merasa sudah keterlaluan?”

Kedua orang yang berada di bordes tangga darurat tersebut terkesiap saat mendengar suara Peony yang sudah tidak tahan lagi dengan ucapan Ella Hardi. Setelah Ella bergeser, Peony akhirnya dapat melihat jika wanita sombong itu sedang mengintimidasi Zora, salah satu tenaga kebersihan di lantai mereka. Wanita itu memiliki tanda lahir besar berwarna merah keunguan di sekitar mata kanan sampai pipi. Mungkin hal itu yang membuat Zora sering menunduk agar wajahnya tak terlihat.

“K-kau?” bisik Ella Hardi terkejut. Mata Ella yang melotot saat ini terlihat menyeramkan karena maskara dan eye liner yang dipakainya terlalu tebal. Ah… Peony mendesah. Bukankah penampilan Ella selalu seperti itu? Wanita itu selalu berlebihan dalam menggunakan make-up.

“Sebenarnya apa yang ia perbuat, sampai kau berhak menghina fisiknya?” tanya Peony tak suka.

“Kau jangan ikut campur urusanku!” bentak Ella sambil menunjuk wajah Peony.

“Aku tidak bisa diam saja melihat ketidak adilan di depan mata.”

Ella Hardi tertawa meremehkan. “Kau pikir kau polisi?!”

“Memang harus menjadi polisi untuk menghentikan tindakan kasarmu itu?”

“Aku—”

“Apa yang dia perbuat? Apakah kesalahannya fatal? Tidak bisakah dibicarakan baik-baik?” tanya Peony bertubi. Terserah kalau Ella menganggapnya bak pahlawan kesiangan. Peony hanya tidak suka sikap Ella yang dinilainya tak memiliki empati tersebut.

Menurut Peony, tanda lahir bukanlah sebuah kecacatan. Lagi pula, kalau pun seandainya Zora cacat, penghinaan Ella bukanlah sesuatu yang layak.

Ella diam. Namun matanya menatap Peony nyalang. Sementara Zora masih tetap menunduk. Rambut cokelat terang sebahunya menutupi wajah. Tubuhnya terlihat bergetar.

“Dia… menabrakku, sampai membuat pakaianku kusut! Aku tidak suka terlihat seperti gelandangan saat bekerja!”

Peony memicing saat kembali mendengar suara Ella. Ia memperhatikan pakaian Ella ‘yang katanya kusut’. Ella memakai dress tanpa lengan berwarna merah terang. Panjang dress tersebut hanya sebatas atas lutut yang dipadukan dengan ikat pinggang modis berwarna hitam.

Kernyitan muncul di dahi Peony. Apakah manusia bernama Ella ini memiliki kelainan? Atau dia salah satu orang yang perfeksionis? Peony tidak melihat apa yang dikatakan Ella. Pakaian wanita itu masih terlihat sangat rapi dan kain yang dipakai wanita itu bukanlah kain yang mudah kusut.

“Kau mau aku merapikan pakaianmu? Aku bisa bantu—"

“Tidak perlu! Aku benci orang sok pahlawan sepertimu!” desis Ella tajam yang tentu saja ditujukan pada Peony. “Dan kau,” Ella menunjuk wajah Zora, “Awas kau!” Setelah mengatakan itu, Ella melangkah menuju pintu. Ia sengaja menabrak bahu Peony saat melewatinya. Wanita angkuh itu berjalan tanpa melihat ke belakang lagi.

Peony mendengus sebal. “Bad attitude!” bisik Peony tajam. Peony kembali menatap Zora yang masih setia berdiri di ujung bordes.

“Kau tidak makan siang?” tanya Peony membuka pembicaraan.

Zora perlahan menaikkan pandangan. Namun masih tetap mempertahankan rambutnya untuk menutupi tanda lahir itu.

“Mau temani aku makan?” tanya Peony lagi. Terlihat tubuh Zora menegang. Mungkin tidak menyangka jika Peony mengajaknya.

Karena sepertinya Zora tak kunjung menjawab pertanyaannya, Peony melangkah ke arah wanita itu dan segera meraih tangan Zora. Senyum riang muncul dari bibir Peony. “Aku membuat banyak sandwich. Bantu aku menghabiskannya ya.” Setelah mengatakan itu, Peony menarik tangan Zora yang masih terlihat kebingungan.

***

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Andina
Siapa wanita beralis tebal itu Semakin angkuh semakin seperti opet
goodnovel comment avatar
Puput Gendis
Ella medusa ular kepala dua cihhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status