Share

Bab 79 Petaka Cinta

Minggu keesokan harinya. Risa Abdullah bangun dengan perasaan gamang, duduk dengan bahu lemas menatap selimut di tubuhnya.

Dengan perasaan seperti sedang bermimpi, dia menoleh ke arah sofa di mana sang bos galak dan mesum-mesumnya itu tidur semalam.

“Oh... dia sudah pergi rupanya...” gumam Risa dengan perasaan sendu.

Adegan ini sudah benar-benar menjadi gambaran akan masa depannya sebagai wanita simpanan untuk hari-hari berikutnya. Mata wanita ini bengkak parah. Sudah seperti ditempeli lemak tambahan saja.

Setelah melihat kondisinya yang mengenaskan di depan cermin wastafel, hatinya jatuh dengan cepat. Sama sekali tidak ada niat untuk keluar dari kamar, meski Adnan berencana mengajaknya jalan-jalan seharian sebagai kencan mereka berdua demi memperbaiki hubungan yang retak. Tapi, dia merasa tidak mau bertemu siapa pun sekarang.

Dengan perasaan kacau, Risa kembali baring ke kasurnya sambil mengopres matanya menggunakan minuman kaleng dingin secara bergantian beberapa saat.

Sudah pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status