Share

Hati Yang Penuh Kabut

Bab 15

"Mas kenapa?" tanya Sabrina saat Elang hanya diam saja ketika di perjalanan. Ia membingkai wajah sang suami dengan dua mata indahnya.

Elang menoleh, lalu membalas tatapan Sabrina sambil mengulum senyum.

"Ngga apa-apa."

"Seperti ada yang sedang di pikirkan."

"Enggak, kok. Mas ngga apa-apa. Cuma agak lelah aja."

"Ya sudah, nanti kalau sudah sampai Mas bisa langsung balik ke Mbak Kayla." Sabrina memaksa bibirnya untuk mengatakan hal itu meskipun sebenarnya dalam hatinya ada rasa berat.

"Mas ngga balik ke sana dulu."

Sabrina tersentak. Secercah rasa lega tiba-tiba saja timbul dalam hatinya yang sempat layu.

"Kenapa, Mas?"

"Papa ngasih waktu kita seminggu lagi untuk bersama." Elang menoleh sekilas.

Sabrina menahan senyum yang hendak terbit di wajahnya. Lalu, tiba-tiba saja terbayang dalam wajahnya bagaimana perasaan Kayla saat mengetahui bahwa dirinya masih harus berjauhan dengan sang suami satu minggu lagi.

"Pasti Mbak Kayla sedih," lirih Sabrina mencoba memposisikan diri.

"Ngga ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status