Compartir

S3 - Trojan Horse

Autor: QueenShe
last update Última actualización: 2025-10-30 12:51:37

Lintang menatap kartu nama di tangannya kartu Recon Group. Dan pria tampan tadi adalah CEO dari salah satu anak perusahaan Recon Group.

Aldrich Wira. Nama itu terdengar asing. Dia tahu Rexin Group. Tentu semua orang akan mengatahui kekaisaran bisnis yang sudah menggurita di dalam ataupun luar negeri.

Namun, wajah pemilik nama ini, ketampanan yang mencolok, dan sorot mata yang dalam itu, benar-benar baru baginya. Dia tidak familiar dengannya.

Lintang beberapa kali menjadi model iklan perusahaan itu, termasuk toko berlian milik Aluria, istri pemilik Recon Group. Tapi belum pernah dia mengenal Aldrich, dia hanya pernah bertemu dengan Arkana, Damian, dan Aluria.

Di hadapannya, asistennya yang selalu menemaninya kemanapun, melihat ekspresi Lintang. "Siapa dia, Sweetheart? Dia tampan sekali. Kamu mengenalnya?"

"Tidak," jawab Lintang, nadanya kembali dingin. "Hanya orang kaya arogan yang ceroboh. Tapi namanya Aldrich Wira. Anak dari keluarga Rexon Group."

"Oh, Recon Group? Pantas saja dia
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • Terjebak Dendam dan Gairah   S3 - Rumit

    Ciuman itu dalam, liar, dan memutus kendali. Maudy membalasnya dengan intensitas yang mengejutkan, seolah semua ketenangan dan kecerdikannya tiba-tiba hilang ditelan gairah yang dibangun Aldrich. Aldrich memutuskan ciuman itu perlahan, lalu menarik napas kasar, memegang pinggang Maudy erat-erat sejenak, matanya yang berkilat menatap dalam. Dia melihat keterkejutan dan hasrat yang nyata di mata Maudy. "Kita harus melakukannya di tempat yang lebih baik," bisik Aldrich. "Aku akan menunggu tempat lebih baik itu," jawab Maudy dengan gairah yang sudah membungkus jiwanya. "Aku akan mengantar kamu keluar," bisik Aldrich, suaranya serak. Maudy tidak berkata apa-apa. Wajahnya merah, dan dia hanya mengangguk, kembali memasang topeng aktrisnya. Kaki tangannya yang tadi meraih kerah Aldrich, kini menjauh. Setelah memastikan Maudy diantar pulang dengan mobil mewahnya, Aldrich segera kembali ke kamar tidurnya di mansion. Dia tidak kembali ke ruang tengah. Begitu pintu kamar tertutup, aura Aldr

  • Terjebak Dendam dan Gairah   S3 - Gelisah

    Sudah tiga hari berlalu sejak Aldrich meninggalkan penthouse dengan tergesa-gesa. Tiga hari tanpa kepulangan, tiga hari tanpa sentuhan, dan tiga hari hanya dengan komunikasi singkat dan profesional. Di dalam penthouse yang luas dan hening, Pevita merasa semakin kecil. Dia telah membersihkan setiap sudut, merapikan setiap lipatan, dan bahkan menyusun ulang lemari buku Aldrich. Dia berusaha keras mengisi setiap detik dengan tugas fisik, berharap kelelahan akan membungkam kegelisahan yang mendalam di hatinya. Namun, kegelisahan itu menolak pergi. Itu seperti denyutan samar yang terus mengingatkannya bahwa ada yang salah. Ini bukan hanya kerinduan, ini adalah firasat yang mengganggu. Pevita tahu, Aldrich adalah pria yang sangat sibuk, tetapi biasanya dia akan kembali setidaknya larut malam, atau memberikan panggilan yang lebih hangat. Pevita berdiri di balkon penthouse, menatap skyline Jakarta yang berkilauan di bawah langit senja. Dia merasa seperti sehelai daun yang terlepas dari r

  • Terjebak Dendam dan Gairah   S3 - Perjamuan Mewah

    Mansion keluarga , yang biasanya megah namun tenang, sore itu dipenuhi dengan kesibukan yang terencana. Riri , Nyonya Besar, tampak bersemangat, mengawasi setiap detail penataan meja makan dan dekorasi bunga. “Hani, pastikan chandelier di ruang makan bersih sempurna. Dan Pevita,” Riri tiba-tiba menyebut, teringat pada pelayan Aldrich yang jarang ia lihat, “ambilkan set porselen yang baru. Yang khusus untuk tamu terhormat.” Damian duduk di ruang baca, tetapi matanya sesekali melirik ke arah ruang tengah, senyum bangga tersungging di bibirnya. Dia tahu, Riri sedang menjalankan operasi perjodohan terselubung. Arkana sendiri datang dari kantornya, mengenakan setelan kasual yang elegan. “Mama, apakah perlu perayaan sebesar ini untuk seorang ambassador?” “Ini bukan hanya ambassador, Arkana,” balas Riri tegas. “Ini adalah calon menantu ideal. Maudy adalah gadis yang pantas berada di keluarga kita. Dukung adikmu.” Arkana hanya menghela napas, tetapi tidak membantah. Sementara itu,

  • Terjebak Dendam dan Gairah   S3 - Buat dia datang

    Pagi berikutnya, Aldrich tiba di lokasi pertemuan yang telah ia pilih. Sebuah galeri seni kontemporer yang memiliki kafe privat di dalamnya. Tempat itu netral, elegan, dan jauh dari mata publik yang terlalu mencolok. Lintang awalnya enggan bertemu. Bahkan manajernya telah mencoba menolaknya dengan alasan jadwal syuting yang padat, tetapi tawaran kontrak Recon Group terlalu besar untuk ditolak. Terlebih lagi, rasa penasaran Lintang terhadap Aldrich jauh lebih besar daripada kehati-hatiannya. Laporan yang ia terima tentang Aldrich menguatkan teorinya. Aldrich hanyalah seorang CEO tampan yang menikmati kekayaannya sebagai anak konglomerat, juga seorang playboy dengan sedikit ambisi, dan tidak ada jejak hubungan dengan dunia bawah tanah. Pukul sepuluh tepat, Lintang tiba. Ia mengenakan blus sutra berwarna crème dan celana panjang berpotongan sempurna, memancarkan kecantikan seorang aktris yang berkelas. Aldrich telah menunggu. Dia mengenakan setelan kasual yang lebih lembut jaket spor

  • Terjebak Dendam dan Gairah   S3 - Umpan semakin dekat

    Setelah memberikan instruksi tegas kepada Diana, Aldrich langsung meninggalkan kantornya dan menuju kantor pusat Recon Group, yang merupakan induk dari perusahaan yang dikelolanya. Kini ia memiliki janji temu mendadak dengan ayahnya, dan kakak kandungnya, Arkana. Di ruang rapat mewah, Aldrich duduk berhadapan dengan Damian, seorang pria paruh baya yang tenang dan berwibawa, serta Arkana, yang dikenal sebagai sosok yang sangat fokus pada efisiensi dan penghematan biaya. "Kamu terlambat, Al," tegur Arkana, nadanya sedikit tajam, mencerminkan ketidaksukaannya pada keterlambatan yang tidak perlu. "Ada masalah mendesak yang harus kuselesaikan langsung," jawab Aldrich, mempertahankan sikap tenang. Dia tahu Arkana selalu curiga terhadap setiap pengeluaran. Damian tersenyum menenangkan. "Tidak apa-apa, Nak. Kami mengerti. Jadi, apa ada masalah? Papa dengar ada gebrakan baru yang kamu siapkan." Aldrich menggeser tabletnya ke tengah meja, menampilkan foto Lintang. "Aku akan meluncurka

  • Terjebak Dendam dan Gairah   S3 - Trojan Horse

    Lintang menatap kartu nama di tangannya kartu Recon Group. Dan pria tampan tadi adalah CEO dari salah satu anak perusahaan Recon Group. Aldrich Wira. Nama itu terdengar asing. Dia tahu Rexin Group. Tentu semua orang akan mengatahui kekaisaran bisnis yang sudah menggurita di dalam ataupun luar negeri.Namun, wajah pemilik nama ini, ketampanan yang mencolok, dan sorot mata yang dalam itu, benar-benar baru baginya. Dia tidak familiar dengannya. Lintang beberapa kali menjadi model iklan perusahaan itu, termasuk toko berlian milik Aluria, istri pemilik Recon Group. Tapi belum pernah dia mengenal Aldrich, dia hanya pernah bertemu dengan Arkana, Damian, dan Aluria. Di hadapannya, asistennya yang selalu menemaninya kemanapun, melihat ekspresi Lintang. "Siapa dia, Sweetheart? Dia tampan sekali. Kamu mengenalnya?""Tidak," jawab Lintang, nadanya kembali dingin. "Hanya orang kaya arogan yang ceroboh. Tapi namanya Aldrich Wira. Anak dari keluarga Rexon Group.""Oh, Recon Group? Pantas saja dia

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status