Beranda / Romansa / Terjebak Gairah Panas Majikanku / Ingin Bercinta di Tepi Pantai

Share

Ingin Bercinta di Tepi Pantai

Penulis: Salwa Maulidya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-18 08:08:05

Matahari pagi di Bali menyapa dengan sinarnya yang hangat, menembus tirai tipis villa pribadi yang mereka tempati.

Suara deburan ombak dari kejauhan berpadu dengan kicauan burung membuat suasana begitu damai.

Evi perlahan membuka matanya, tubuhnya masih terasa letih namun hatinya penuh dengan rasa hangat.

Semalaman, ia berada dalam pelukan Liam—pelukan yang bukan hanya menyalurkan gairah, tapi juga perasaan cinta yang utuh.

Saat Evi menggeliat pelan, aroma harum roti panggang dan kopi menyeruak dari arah dapur villa.

Dahinya berkerut sejenak, lalu ia tersenyum kecil. Hanya ada satu orang yang bisa repot-repot menyiapkan itu untuknya pagi ini—Liam.

Dengan rambut sedikit berantakan, Evi melangkah ke ruang makan. Matanya langsung menangkap pemandangan Liam yang tengah sibuk menuangkan kopi ke cangkir.

Pria itu hanya mengenakan kaus tipis berwarna putih dan celana santai, namun tetap tampak gagah di matanya.

“Selamat pagi, Mrs. Valero,” sapa Liam sambil tersenyum menggoda dengan mata yang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
SumberÃrta
astagaa liaam benar-benar ngga ngasih ehi kendorrrr di setorin terussss
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Liam jadi gila semenjak nikah ya wkwkwk
goodnovel comment avatar
Kania Putri
deh atuh malu bercinta di ruangan terbuka jangan ihh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Usianya sudah Lima Minggu

    Waktu sudah menunjuk angka tujuh pagi.Dan di pagi itu, cahaya matahari menerobos lembut melalui tirai kamar tidur mereka.Suasana rumah baru masih terasa segar, harum kayu furnitur baru bercampur dengan wangi sabun dari kamar mandi.Namun, ketenangan itu terusik oleh suara gaduh—suara muntah-muntah yang cukup keras dari dalam kamar mandi.Liam yang masih berbaring di ranjang segera bangkit. Wajahnya berubah cemas lalu dengan cepat dia melangkah menghampiri pintu kamar mandi.Dia mendorong pintu yang sedikit terbuka dan pandangannya langsung jatuh pada sosok Evi yang tengah berjongkok di depan wastafel dengan wajah pucat dan rambutnya agak berantakan.“Evi?” suara Liam terdengar panik. “Kamu baik-baik saja?” tanyanya.Evi menoleh pelan lalu senyum tipis dipaksakan di wajahnya. “Aku … baik-baik saja, Mas. Hanya … agak mual.”Dia lalu membasuh wajahnya dengan air dingin, berusaha untuk menenangkan diri.Namun Liam tidak percaya begitu saja. Dia melangkah masuk dan menepuk lembut punggun

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Ronde Kedua di Tempat yang Sama

    Tubuh Evi masih terkulai lemas di atas meja bahkan napasnya masih tersengal-sengal.Keringat menetes dari pelipis, dadanya naik-turun cepat, sementara bekas gigitan Liam tersebar di leher dan bahunya.Tapi pria itu belum selesai. Tatapannya masih liar seperti binatang buas yang belum puas mengoyak mangsanya.Dengan kasar, Liam menarik pinggang Evi. “Berdiri.”“Hah? Sekarang, Mas? Baru lima belas menit kita istirahat,” keluh Evi dengan lemas.Liam tersenyum miring, lalu tanpa ampun mengangkat tubuh Evi dan menyeretnya menuju sofa kulit hitam di sudut ruangan.Kertas, berkas, bahkan pena berjatuhan ke lantai sepanjang perjalanan.Ia mendorong tubuh Evi ke sofa hingga membuat wanita itu terhempas setengah telanjang dengan paha yang masih basah dengan sisa kenikmatan tadi.“Mas?” panggil Evi parau.Liam berlutut di depan sofa dan tangannya menahan lutut Evi agar terbuka lebar.&ldqu

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Tidak Puas Jika Hanya Sekali Main

    “Memangnya kenapa?” ucap Liam dengan suara seraknya. Dia lalu beranjak dari duduknya dan berjalan mengitari meja hingga berdiri di depan Evi.“Ini rumah kita, milik kita. Tidak akan ada yang melarang mau bercinta di mana pun, Sayang,” ucapnya lagi.Evi menelan ludahnya berkali-kali ditambah kini Liam sudah mengekspsos tubuh kekarnya di mana kancing kemeja yang dia kenakan sudah terbuka semua.“Jangan gugup. Wajahmu jadi terlihat menggemaskan kalau sudah gugup seperti ini,” bisiknya tepat di telinga Evi.“M-Mas ….” Evi memanggil nama suaminya dengan suara serak.“Hm?” bisiknya lalu mencium tipis daun telinga wanita itu hingga membuat tubuh Evi meremang tak karuan.Dengan cekatan, dia maju dua langkah dan tangannya langsung menangkup wajah Evi, lalu tanpa aba-aba bibirnya menghantam bibir wanita itu dengan brutal.Ciumannya dalam, liar, penuh desakan seperti seseorang yang kelaparan.Evi sempat terkejut, tetapi detik berikutnya tubuhnya sudah melemas, menyerah pada cara Liam menelannya.

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Ajakan Liam yang Memabukkan

    Di kediaman baru Liam dan Evi.Ruang kerja Liam dipenuhi dengan tumpukan berkas, laptop terbuka, dan layar proyektor kecil yang masih menampilkan data-data klien.Beberapa kertas berserakan di meja menandakan betapa sibuknya dia sejak keluar dari perusahaan Vincent.Meski begitu, tatapan matanya tetap tajam, penuh konsentrasi saat menelaah dokumen yang ada di depannya.Di ambang pintu, Evi berdiri. Tubuhnya sedikit kaku dengan jari-jarinya meremas gaun sederhana yang dia kenakan.Ia ragu harus masuk atau tidak, namun akhirnya memberanikan diri melangkah ke dalam.“Mas Liam?” panggilnya dengan pelan.Liam mendongak dari balik meja kerjanya. Sejenak kelelahan di wajahnya sirna berganti dengan senyum tipis yang menenangkan. “Evi? Ada apa, hm?”Wanita itu berdiri tepat di depannya. “Aku tidak mengganggu kesibukanmu, kan?” tanyanya dengan hati-hati.Liam menggeleng dan masih dengan senyum t

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Debat Sengit

    Pintu besar yang terbuat dari kayu jati tiba-tiba terbuka dengan kasar. Sarah masuk dengan langkah cepat dan hak sepatunya mengetuk lantai marmer dingin, memecah kesunyian yang ada.Wajahnya merah padam dan matanya menyala penuh amarah.“Vincent!” serunya lantang hingga pria yang tengah duduk di balik meja kerja besar itu mendongak dengan terkejut.Vincent baru saja selesai menutup map biru yang berisi laporan keuangan perusahaan.Ia mengangkat alisnya menatap Sarah dengan sedikit keheranan. “Ada apa lagi sekarang? Kamu berteriak seakan kantor ini milikmu.”Sarah tak menggubris sindiran itu. Ia berjalan mendekat lalu tangannya menepuk keras permukaan meja.“Jangan membalikkan fakta! Aku ingin tahu, siapa yang memberimu keberanian untuk membocorkan rahasia kita?! Apa kamu tidak berpikir dulu sebelum bicara?”Vincent beringsut dari kursinya dan berdiri menghadapi Sarah meski wajahnya menegang. “

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Sesuatu yang Disembunyikan oleh Liam

    “Hah? Euh ….” Selly langsung gagap mendengar pertanyaan dari Ardi tadi.Jantungnya berdentum kencang, seakan-akan baru saja mendengar sesuatu yang benar-benar tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.Pipinya mendadak panas, darahnya berdesir deras hingga telapak tangannya ikut berkeringat. Dia tidak tahu apa yang harus dia jawab usai mendengarnya.Gadis itu buru-buru menunduk lalu menelan ludahnya berkali-kali, seolah-olah air liurnya bisa meredam kegugupan yang mulai menguasai tubuhnya.“Aku … aku nggak tahu, Mas. Kenapa Mas Ardi tiba-tiba ngajak pacaran?” tanyanya dengan suara gugup yang nyaris bergetar.Ardi, yang sejak tadi menatap Selly tanpa berkedip menghela napas kasar sambil bersandar ke kursi.Mata tajamnya sedikit melembut dan bibirnya melengkung tipis dengan ekspresi setengah kesal namun juga serius.“Supaya kamu nggak iri lagi kalau lihat kakak dan kakak iparmu bermesraan. Aku justru khawatir mereka kebablasan dan ciuman di hadapan kamu.”Mendengar alasan yang dilontarkan de

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status