Share

06. Pria Irit Bicara

"Apa hubunganmu dengan pria itu?"

Mateo menatap Chloe dengan tajam sehingga membuat gadis itu semakin gugup. Ingin rasanya dia meremas-remas ujung jaket yang dia kenakan untuk mengusir kepanikan yang menyerangnya.

“Jawab!” desak Mateo dengan suara beratnya.

Chloe memejamkan matanya, berusaha untuk tidak menatap wajah tampan yang diselimuti kemarahan itu.

“Dia tunanganku.”

Buk! Mateo memukul setir mobil di depannya berulang kaki. Pria itu menatap lurus ke depan.

‘Apakah mereka berdua telah bekerja sama untuk menjebakku? Awas saja! Kalau benar adanya, maka gadis ini akan menjadi tawananku. Tidak akan kubiarkan Albert memenangkan pertarungan ini.’

“Kami akan menikah seminggu lagi. Jadi aku mohon, lupakanlah peristiwa semalam.”

“Hmm,” guman Mateo menanggapi perkataan Chloe, seolah-olah gadis hanyalah seorang gadis kecil yang sedang merengek mencari perhatiannya.

Chloe kebingungan dengan respon Mateo yang singkat dan tidak jelas. Kesunyian yang mencekam dalam mobil itu membuat Chloe ingin kabur dari sana.

“Terima kasih sudah memberiku tumpangan, dan aku kira, aku lebih baik pergi sekarang juga.”

Chloe melepas sabuk pengaman dan hendak membuka pintu, tapi rupanya pintu mobil masih terkunci setelah balapan maut tadi.

“Tolong buka pintu mobilnya. Aku janji tidak akan mengganggu hidupmu lagi!” cicit Chloe tegang.

Berada satu mobil dengan pria bengis tapi seksi ini, benar-benar merupakan sebuah pilihan dan ide yang buruk.

“Please, aku harus pergi. Keluargaku pasti sedang mencariku sekarang.”

“Kau banyak bicara, Nona.”

Chloe tertegun.

‘Astaga! Apa yang telah membuat pria ini tiba-tiba berubah dingin, sedingin cuaca di luar sana? Tadi, waktu kepalaku terbentur atap mobil, dia masih memberikan secuil perhatian kepadaku.’

Mateo membuang napas kesal. Dia  sedang menyusun suatu rencana dalam hatinya. Dia geram karena gadis di sampingnya adalah tunangan musuhnya.

“Buka pintu sialan ini!” teriak Chloe gusar.

“Pakai kembali sabuk pengamanmu sekarang juga!”

Dia tidak membentak, tapi suara bassnya begitu mendominasi, tegas dan menuntut.

Chloe menatapnya kebingungan. 

‘Oh my! Terbuat dari apa sih hati manusia satu ini?’

Melihat Chloe yang hanya bengong, tanpa berkata apa-apa Mateo melepas sabuk pengamannya. Dia memajukan tubuhnya sehingga posisi wajahnya tepat di depan wajah Chloe.

Udara panas dari napasnya yang keluar masuk lewat rongga hidungnya menyembur di wajah Chloe membuat bulu kuduk gadis itu meremang.

“A-apa yang hendak kau lakukan?” pekik Chloe panik. Dia memalingkan wajahnya, berusaha untuk tidak bersentuhan dengan wajah Mateo yang hanya berjarak satu inci saja dari wajahnya. Saking tegangnya, dia harus mengingatkan dirinya untuk bernapas.

Mateo hanya terdiam, tapi tangannya bergerak ke arah samping tubuh Chloe, dan dengan percaya diri, dia memasang kembali sabuk pengaman Chloe.

“Aku tidak mau berada satu mobil denganmu!”

“Oh ya? Tapi rupanya kau memang tidak punya pilihan lain, Nona.”

Tubuh Chloe gemetar. 

“Izinkan aku pergi, Tuan. Aku punya sedikit tabungan di bank, dan akan kuberikan kepadamu kalau kau melepasku. Semuanya! Ya, aku janji, akan kuberikan semuanya, asal kau melepa….”

“Sssttt!”

Mateo memandangnya lekat-lekat, sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir Chloe. Tubuh Chloe merespon sentuhan Mateo. Panas dingin rasanya. Namun, tindakan Mateo sukses membuat Chloe bungkam seribu bahasa.

Sekarang dia ketakutan dan merasa jiwanya terancam. Ditambah lagi pria ini benar-benar irit bicara. 

Tanpa berkata apa-apa lagi, Mateo menghidupkan mesin mobilnya dan kembali memasuki jalan utama. Dia akan membawa gadis ini ke mansionnya, istananya yang terletak di atas bukit. 

‘Aku akan memancing kedatangan Albert ke istanaku dengan membawa gadis ini ke sana. Kalau si brengsek itu masih menginginkan gadis ini, dia pasti akan mencari cara untuk mendapatkannya kembali.’

*****

Albert membanting pintu mobilnya setelah selesai berurusan dengan polisi. Dia mendapat satu titik (cap) merah pada namanya di dalam sistem kepolisian karena sudah menyetir dengan kecepatan tinggi.

“Arrrggghh! Sial!” teriak Albert kesal. 

Denda yang dia bayar tidak seberapa baginya, tapi cap merah itu sangat meresahkan. Dia sudah beberapa mendapatkan hal itu. Dan kalau dia sampai mendapat delapan cap merah, maka sim-nya akan dicabut selama setengah tahun.

Hati Albert panas, ditambah lagi dia tidak bisa menghubungi Chloe. Dia kembali menyetir di jalan utama. Setelah berpikir sebentar dia memutuskan untuk menelpon Mr. Steven, ayah dari Chloe. Dia ingin Chloe membayar semua pengkhianatannya itu.

“Siri, telepon Mr. Steven sekarang!” perintah Albert pada asisten virtual di gawai mahal miliknya.

“Alright! Calling Mr. Steven now.”

Terdengar nada panggilan yang tersambung.

“Hello, Nak Albert. Apa kabar?” sapa Mr. Steven dengan suara riang. 

“Kabarku buruk.”

“Ada apa? Apakah ada yang bisa aku bantu?”

“Tanyakan sendiri pada Chloe saat dia pulang nanti. Well, itu pun kalau dia masih ingat untuk pulang.”

Hilang sudah sopan santun yang selama ini Albert punya untuk ayah mertuanya. Dia berubah menjadi ketus dan kasar.

“Apa maksudmu my boy? Ceritakan padaku. Jangan membuat jiwa tua ini mati penasaran.”

Mr. Steven mencoba untuk bercanda.

“Ini semua tentang Chloe, tentang anak Anda.”

“Apa yang telah Chloe lakukan? Kenapa kamu marah seperti itu?”

Albert membuang napas kesal. Dia sebenarnya sangat segan kepada bapak mertuanya itu, tapi karena marah pada Chloe, dia tidak bisa mengontrol emosinya sendiri. 

Ditambah lagi, dia sendiri tidak tahu harus menceritakan bagian yang mana dulu. Tetapi yang pastinya, dia tidak akan menceritakan hal yang akan membuatnya terlihat bersalah. Dia akan menempatkan dirinya dalam posisi yang teraniaya.

"Albert? Hello? are you still there?"

“Mr. Steven, aku baru saja mengetahui kalau Chloe berselingkuh.”

Bersambung....

MyMelody

"Berpikir dua kali dan tetap diam, adalah lebih baik dari pada ucapan yang menyakitkan hati." - Mateo Ryder -

| 51
Comments (65)
goodnovel comment avatar
Riema Wati
kasian Chloe jadi korban c playing victim Albert
goodnovel comment avatar
Mood Die
albert maunya apa sih
goodnovel comment avatar
Rini Rachmawati
wah si Albert main sandiwara tu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status