Share

Merasa ditinggalkan lagi

Author: Risya Petrova
last update Last Updated: 2025-11-28 23:55:34

Kamar mewah itu memang berantakan. Seprai tercabut, bantal-bantal berserakan. Di tengah ruangan, Fendi berdiri tegak, napasnya memburu. Sementara Aqila meringkuk di sudut, menutupi wajahnya dengan kedua tangan, bahunya terguncang hebat karena isakan.

“Qila!” Fahmi berlari ke arah istrinya. “Ada apa?!”

Saat Aqila mendongak, Fahmi terkesiap. Wajah Aqila yang biasanya flawless kini tampak menyedihkan. Ada lebam samar di bawah mata kanannya, dan yang paling mencolok, sudut bibir Aqila pecah dan membengkak.

Wajah Aqila tampak sangat ketakutan, bukan hanya panik. Rasa sakit fisik itu nyata.

“Fahmi! Jangan sentuh dia! Dia gila! Aku cuma mau pergi, tapi dia menahanku! Dia bilang aku harus jadi miliknya!” jerit Aqila, suaranya parau. Ia segera merangkul Fahmi, mencari perlindungan.

Melihat kondisi Aqila, semua pertanyaan tentang selingkuh, hotel, dan kebohongan langsung terlempar dari benak Fahmi. Insting dan naluri prianya sebagai pelindung yang bertanggung jawab mengambil alih. Wanita yang m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Hasrat Terlarang Tetanggaku   Merasa ditinggalkan lagi

    Kamar mewah itu memang berantakan. Seprai tercabut, bantal-bantal berserakan. Di tengah ruangan, Fendi berdiri tegak, napasnya memburu. Sementara Aqila meringkuk di sudut, menutupi wajahnya dengan kedua tangan, bahunya terguncang hebat karena isakan.“Qila!” Fahmi berlari ke arah istrinya. “Ada apa?!”Saat Aqila mendongak, Fahmi terkesiap. Wajah Aqila yang biasanya flawless kini tampak menyedihkan. Ada lebam samar di bawah mata kanannya, dan yang paling mencolok, sudut bibir Aqila pecah dan membengkak.Wajah Aqila tampak sangat ketakutan, bukan hanya panik. Rasa sakit fisik itu nyata.“Fahmi! Jangan sentuh dia! Dia gila! Aku cuma mau pergi, tapi dia menahanku! Dia bilang aku harus jadi miliknya!” jerit Aqila, suaranya parau. Ia segera merangkul Fahmi, mencari perlindungan.Melihat kondisi Aqila, semua pertanyaan tentang selingkuh, hotel, dan kebohongan langsung terlempar dari benak Fahmi. Insting dan naluri prianya sebagai pelindung yang bertanggung jawab mengambil alih. Wanita yang m

  • Terjebak Hasrat Terlarang Tetanggaku   Telepon

    “Rin, apa aku harus angkat?” kata Fahmi, tangannya meraih ponsel. “Iya, angkat aja. Jawab teleponnya. Dan aku mau mendengarnya juga. Bukannya kita sudah sepakat ya untuk tidak menyembunyikan apa pun?”“Oke.” Fahmi mengaktifkan speaker tanpa ragu. Ia ingin Rina mendengar semuanya.“Jawab, Mi … Jawab teleponnya …,” bisik Rina, tubuhnya merapat ke Fahmi, siap menjadi saksi.Fahmi menekan tombol jawab.“Halo? Aqila! Ada apa?!” Fahmi bertanya, suaranya sudah dipenuhi ketegangan yang tertahan.Suara di seberang sana langsung meledak dalam tangisan histeris yang bercampur dengan kepanikan.“Fahmi! Kamu di mana?! Aku butuh kamu sekarang!” jerit Aqila. Nafasnya tersengal-sengal, seolah baru saja berlari atau berjuang.Fahmi terkesiap. Rina juga sama. Mereka sempat bertatapan sejenak.“Aku tanya ada apa! Kenapa kamu telepon seperti orang gila? Kamu di mana sekarang, Qila?!” tuntut Fahmi, nadanya mulai meninggi. Rina mendengarkan dengan tegang, wajahnya memucat mendengar suara Aqila yang sangat

  • Terjebak Hasrat Terlarang Tetanggaku   Pengakuan selingkuhannya Aqila

    Kamar hotel mewah itu berantakan, sisa-sisa malam penuh gairah yang kini berganti menjadi ketegangan yang menyesakkan. Aqila, baru saja bangun, berbalut selimut tebal, mencoba menjauh dari pria di sebelahnya.“Fendi, sudah siang. Aku harus pulang. Mereka akan curiga kalau aku nggak segera muncul,” desis Aqila, mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Fendi.Fendi, sepupu Fahmi, tersenyum sinis, menahan tangan Aqila. “Please, jangan pergi, Qi. Toh Mama, Ayah, dan juga anakmu tidak akan pulang cepat-cepat.”“Aku serius, Fendi!” Aqila menarik tangannya. “Hubungan kita ini hanya senang-senang. Kenapa kamu jadi drama begini?”Fendi bangkit duduk, sorot matanya yang biasanya jenaka kini terlihat serius. Ia menatap Aqila dengan tatapan menuntut kepastian.“Aku nggak mau Fahmi sampai curiga lagi dan tahu kalau aku masih jalan sama laki-laki lain. Apalagi sampai tahu laki-laki itu sepupunya sendiri. Memang kamu mau kalau Fahmi tahu?” tanya Aqila, mencoba mengintimidasi.“Enggak apa-apa,” ja

  • Terjebak Hasrat Terlarang Tetanggaku   Tidak mudah

    Mereka akhirnya tiba di rumah makan sederhana yang direkomendasikan Fahmi kemarin. Letaknya tidak terlalu jauh dari desa, di pinggir jalan raya yang mulai ramai. Setelah memarkir mobil, Fahmi dan Rina berjalan masuk. Aroma masakan khas Sunda langsung menyambut mereka, membuat perut Rina yang memang sudah keroncongan semakin meronta.“Kamu mau makan apa, Rin? Di sini ayam bakarnya juara, sambalnya juga pedasnya pas,” tanya Fahmi sambil menarik kursi untuk Rina di sudut ruangan yang lebih privat.“Aku ikut kamu saja, Mi. Yang penting pedes,” jawab Rina, tersenyum. Senyum yang terasa ringan dan tanpa beban, hanya bisa ia berikan saat bersama Fahmi.Sambil menunggu pesanan, mereka menghabiskan waktu dengan obrolan ringan. Fahmi menceritakan masa kecilnya yang sering dihabiskan di rumah neneknya, bagaimana dia dan sepupu-sepupunya dulu sering mencuri mangga di malam hari, dan betapa takutnya mereka jika ketahuan. Rina mendengarkan dengan penuh perhatian, sesekali tertawa renyah. Setiap d

  • Terjebak Hasrat Terlarang Tetanggaku   Rasanya sulit untuk pergi

    “Kalau Aqila itu nggak pernah menghargaiku. Rumah tanggaku sama dia juga sama rumit dan retaknya seperti hubungan kamu dengan Ervan.”Rina terdiam. Netra mereka masih saling menatap satu sama lain.“Dengar, Rin,” kata Fahmi, suaranya sedikit lebih serius. “Hubunganku dengan Aqila mungkin lebih berbeda, tapi ceritanya hampir sama. Dan aku menghormatinya sebagai istriku, sebagai ibu dari anak-anakku, tapi perasaanku pada Aqila … tidak sama dengan perasaanku padamu. Perasaan aku udah mati.”Rina tetap diam, hatinya berdenyut nyeri mendengar pengakuan Fahmi. “Nenekku itu orangnya peka, Rin,” lanjut Fahmi. “Dia tahu aku tidak bahagia sepenuhnya dalam pernikahan itu. Dia tahu aku butuh seseorang yang bisa mengisi kekosongan di hatiku.” Fahmi mengelus pipi Rina lembut. “Kamu mengisi kekosongan itu, Rin. Kamu membuatku merasa hidup dan dibutuhkan lagi.”Rina tidak bisa menahan air matanya. Ia memeluk Fahmi erat, menyembunyikan wajahnya di dada pria itu. Aroma kayu bakar dan lavender yang kin

  • Terjebak Hasrat Terlarang Tetanggaku   Kalung keluarga

    Fahmi kembali masuk ke dalam kamar beberapa saat kemudian, membawa dua buah ubi bakar berukuran sedang di atas piring kaleng. Aroma manis ubi yang terpanggang sempurna menguar, mengisi ruangan.“Nih, biar ada tenaga buat jalan nanti,” kata Fahmi, menyodorkan piring itu kepada Rina. Rina mengambil satu, menggigitnya pelan. Kehangatan dan rasa manis ubi itu sedikit menghibur hatinya yang kembali dilanda kegalauan.“Manis banget ubinya,” ujar Rina sembari merasakan setiap sentuhan indra perasanya dengan ubi di dalam mulutnya.“Iya, manis … kayak kamu.”“Ih dasar ya … Gombal terus.”“Serius aku ….”“Penulis kan suka gombal.”“Gombalannya kan di dalam tulisan aja Rin. Kalau di dunia real life sih aku gak sefasih itu,” ungkap Fahmi sembari tersenyum tipis dan jarinya mencolek dagu Rina dengan gemas.Rina tersenyum tersipu mendengarnya. “Pakaian kita udah kering kan, Mi?” tanyanya setelah menelan kunyahan ubi.“Udah, barusan aku cek di dapur. Untung nenek punya tungku kayu bakar, jadi cepat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status