Share

Tiada Jalan Keluar

Keadaan sepi, ruangan ini benar-benar sepi. Gelap, dengan penerangan lampu berwarna merah. Nai, kemana dia? Nia, juga tidak bersama denganku. Bagaimana dengan keadaan mereka? Apakah baik-baik saja? Bagaimana aku bisa sampai di tempat ini? Apa yang telah mereka lakukan kepadaku?

Banyak pertanyaan yang aku tidak bisa menjawabnya. Tidak ada saat ini yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Bagaimana dengan Kanisan? Apakah dia juga tertangkap?

Belum sempat aku menjawab dengan mereka-reka apa yang terjadi, pintu ruangan terlihat ada yang membukanya. Suara pintu tua terdengar menggema pada seluruh ruangan kecil ini. Lampu menyala, terang, cerah, tidak merah lagi. Saat itu juga, aku melihat orang yang sama dengan orang yang keluar dari moter tadi, sebelum akhirnya aku tidak sadarkan diri.

“Akhirnya kamu bangun juga, manusia asing.” Suara orang yang membuka pintu.

Dia adalah orang yang berbadan kurus. Wajahnya berwibawa. Andai keadaannya berbeda

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status