Share

KEGUGURAN

Penulis: Yuta
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-12 12:51:33

“George! George!” teriak Olivia dari dalam kamar mandinya. Teriakan itu seketika mengagetkan George yang tengah tertidur pulas di tempat tidurnya, ia kemudian bergegas bangun dan menemui istrinya di dalam kamar mandi. Saat masuk ke kamar mandi, betapa terkejutnya ia saat melihat darah yang bercucuran di kaki Olivia. Tanpa basa-basi George langsung merangkul tubuh Olivia yang sedang pendarahan itu untuk dibawa ke rumah sakit. Dengan tergesa-gesa George menyetir mobilnya dan sesekali ia memastikan kondisi Olivia saat itu, ia juga mengambil ponselnya dan mengabari Shasha akan kondisi Olivia.****

Shasha yang masih tertidur pulas setelah bercinta semalam, tiba-tiba terkejut saat mendapat panggilan telepon dari George. Ia pun langsung mengangkat telepon itu dan betapa kagetnya dia saat mendengar ucapan George yang sudah tersengal-sengal. Shasha tanpa pikir panjang langsung turun dan pergi ke rumah sakit mengendarai mobilnya. Situasi saat itu benar-benar mengkhawatirkan bagi mereka bertiga, terutama Olivia yang semakin lama pendarahannya semakin hebat, George pun ikut cemas karena takut kondisi bayi yang dikandung Olivia tidak baik-baik saja.

Setelah perjalanan yang menguras rasa cemas dan air mata, tibalah mereka di sebuah rumah sakit modern di kawasan kota New York. George bergegas turun dari mobil dan mencari bantuan untuk Olivia. Para perawat pun segera menolong kondisi Olivia saat itu dan membawanya ke ruangan gawat darurat. Di tengah rasa cemasnya, George mendapati Shasha yang sudah sampai di rumah sakit dan langsung menghampirinya.

“Bagaimana Olivia? Apa dia baik-baik saja?” tanya Shasha cemas.

George menundukkan kepalanya sambil berjongkok di depan pintu ruangan Olivia.

“Dia berada di ruang gawat darurat, aku harap dia baik-baik saja,” jawab George dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

“Aku akan menemanimu di sini,” sahut Shasha sembari memegang pundak George.

Mereka berdua pun menunggu cukup lama di depan ruang gawat darurat. Besar harapan mereka untuk kondisi Olivia dan janinnya agar baik-baik saja.****

Setelah menunggu cukup lama, pintu ruangan gawat darurat itu akhirnya terbuka dan keluar seorang Dokter yang langsung memberitahukan kondisi Olivia saat itu.

“Bagaimana kondisinya, Dok?” tanya George cemas.

“Kondisi pasien kini sudah mulai membaik dan harus beristirahat yang cukup, namun, saya meminta maaf,” jawab Dokter itu sambil menundukkan kepalanya.

“Maaf apa? Jawab!” tanya Shasha dengan tegas.

“Bayi dalam kandungannya tidak bisa kami selamatkan, pasien mengalami pendarahan yang cukup hebat dan itu berpengaruh besar pada kondisi bayinya, sekali lagi saya meminta maaf,” sahut Dokter kepada Shasha dan George.

Mendengar ucapan dari Dokter, George bergegas masuk ke dalam ruangan untuk melihat kondisi Olivia. Saat di dalam ruangan, ia melihat Olivia yang tengah sedang terbaring namun dalam kondisi sadar.

“George! Kamu di sini,” ujar Olivia lemas.

George dengan berlinang air mata pun langsung memeluk kekasihnya itu dengan penuh rasa sedih.

“Ada apa? Kenapa kamu menangis? Dan apa bayi kita baik-baik saja? Apa yang dikatakan dokter?” tanya Olivia penasaran.

Dengan berat hati George memberitahu Olivia yang sebenarnya.

“Sayang, bayi kita tidak selamat karena pendarahan hebat yang kamu alami tadi,” ucap George lirih.

Seketika tangisan Olivia pecah dan membuat Shasha yang masih berada di luar ruangan akhirnya ikut masuk melihat kondisi sahabatnya itu. Shasha mendapati dua sejoli itu tengah menangis sambil berpelukan. Rasa sedih yang turut ia rasakan membuat Shasha juga meneteskan air matanya.

“Kenapa harus bayiku? Kenapa bukan aku saja yang tidak selamat?” tanya Olivia lirih sambil memukul dada George.

Shasha kemudian berusaha untuk menenangkan Olivia dengan sebisa mungkin.

“Aku tahu ini berat untukmu, tapi kami bersyukur jika kamu masih bisa selamat, anakmu sudah tenang,” ujar Shasha menenangkan Olivia.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terjebak Masa Lalu   SUAMI-ISTRI

    “Sayang..”“Sudah pagi, bangunlah,”Matahari menyapa sepasang suami istri ini dari arah jendela, menandakan hari sudah pagi. Olivia mengusap pipi suaminya yang masih tertidur pulas di sampingnya. Ia memeluk Cooper dengan penuh kasing sayang di pagi hari itu. Olivia sesekali masih tidak menyangka, jika kini dirinya menjadi seorang istri. Sudah menjadi istri, dimana ia harus melupakan semua masa lalunya dan memulai kehidupan yang baru bersama keluarga kecilnya nanti. Meskipun begitu, masa lalu yang tersulit ia lupakan masih tentang George. Mengingat George adalah pria yang memberikan kenangan terhebat untuknya. Sesekali George pun muncul dalam benak istri dari Cooper tersebut. Olivia kini harus melawan semua pikiran masa lalunya, karena ia sudah mencintai dan memilih Cooper menjadi pendamping suaminya. Lalu Ia pun percaya, jika pelan-pelan George bersama kenangan itu akan punah dalam ingatannya. “Hmm.. aku masih sedikit ngantuk,”“Tapi, baru kali ini aku melihat wajah wanita cantik di b

  • Terjebak Masa Lalu   Malam pertama yang liar

    Hari pun sudah mulai gelap, untuk pertama kalinya Olivia melaksanakan kewajiban menjadi seorang istri untuk suaminya. Untuk pertama kalinya pula, ia memasak makan malam untuk Cooper. Dia menghidangkan makanan lezat di atas meja dengan sedikit taburan bunga mawar di sekeliling meja. Itu ia lakukan, agar makan malamnya selalu terasa romantis seperti dulu. Saat duduk di meja makan, Olivia menyiapkan segalanya untuk Cooper. Ia mengambilkan makanan, minum sekaligus menyuapi Sang Suami.“Bagaimana? Enak ‘kan?” tanya Olivia saat menyuapi makanan untuk Cooper.Cooper memejamkan matanya. “Hmm… Ini lebih dari enak! Lebih enak dari masakanku! Suapi aku lagi!” Ia kegirangan saat mencicipi masakaj istrinya yang ternyata rasanya tidak mengecewakan.“Ini untuk pertama kalinya, kamu makan masakanku. Seterusnya akan seperti ini, ya. Jangan pernah bosan,” Olivia menatap lembut suaminya itu sambil meletakkan sendok di sebuah piring milik Cooper.“Sini! Giliranku menyuapimu!” Cooper lalu mengambil sendok

  • Terjebak Masa Lalu   Titip salam

    Kehidupan baru kini harus siap dijalani Olivia dan Cooper. Setelah acara pernikahan yang membahagiakan itu, Olivia tidak hanya meninggalkan sahabat dan apartmentnya, tetapi juga meninggalkan semua masa lalunya. Ia kini tinggal bersama suaminya di sebuah rumah mewah yang jaraknya hanya membutuhkan waktu 3 jam untuk menempuhnya dari pusat kota New York. Rumah itu sengaja dibeli Cooper untuk tempat tinggal mereka setelah menikah. Di rumah itu hanya ada Olivia, Cooper dan satu asisten rumah tangga, yang sengaja dipekerjaan Cooper di rumah itu untuk membantu segala urusan dari istrinya. Setelah mengetahui tempat dimana mereka akan tinggal, keduanya sibuk berkemas barang dan bersiap-siap untuk meninggalkan tempat lamanya. Ucapan perpisahan terucap dari mulut Olivia untuk sahabatnya, Shasha. “Aku pasti akan ke sini lagi,” ucap Olivia. Ia lalu berpamitan dengan Shasha sekaligus memberikan pelukan hangat.**** Perjalanan pun mereka tempuh selama 3 jam dari pusat Kota. Selama perjalanan,

  • Terjebak Masa Lalu   Impian yang terwujud

    Waktu begitu cepat berlalu, semua kesedihan, rasa trauma, kecewa serta sakit hati kian mengecil di dalam hati Olivia. Tepat waktunya ia akan dipinang oleh seorang pria yang tak sengaja dikenalnya di New York. Pria asing kini menjadi calon suaminya. Bahagia campur haru menyelimuti suasana hatinya, ia bahagia akhirnya bisa menikah dengan pujaan hati dan akan memiliki sebuah keluarga kecil impiannya. Namun, ia juga sedih akan meninggalkan sahabatnya tinggal sendirian di apartmentnya. Dimana aprtment itu ialah saksi semua suka duka keduanya. Benar-benar hari yang bersejarah dalam hidup Olivia. Mengenakan gaun putih yang mewah, membawa seikat bunga pernikahan dan berjalan anggun bak model. Itulah impian Olivia, kini terwujud. Parasnya yang cantik mendukung penampilannya pada hari pernikahannya bersama Cooper. Cooper dengan jas berwarna hitam, sepatu hitam yang mengkilat serta sebuah cincin mewah terselip di kantong celananya. Cincin itu akan menjadi saksi keseriusannya terhadap Olivia

  • Terjebak Masa Lalu   Terburu-buru tapi serius

    Singkat cerita, Olivia sudah kembali berada di apartmentnya bersama dengan Shasha. Usai makan malam itu, Cooper kembali mengantar kekasihnya itu ke apartmentnya, meskipun sudah larut malam. Olivia memberitahu sahabatnya jika ia sudah resmi menjalin hubungan dengan Cooper. Tentu saja, Shasha yang mendengar hal itu merasa senang dan mendukung penuh keputusan dari Olivia, itu juga dikarenakan , ia tidak mau jika sahabatnya itu terus-terusan mengingat kenangannya bersama George, si pria liar yang suka mencicipi banyak wanita. Olivia dan Shasha tengah sibuk mengerjakan tugas kuliah masing-masing di ruang makan mereka. Shasha kemudian memulai obrolan sembari terus mengerjakan tugasnya.“Jika nanti Cooper mengajakmu menikah, apa kamu mau?” tanya Shasha kepada Olivia.Olivia yang tadinya sibuk menatap bukunya, seketika menoleh ke arah sahabatnya.“Menikah? Tentu saja aku mau! Itu pun kalau Cooper benar-benar membuktikan keseriusannya, tapi kelihatannya dia memang benar serius,” jawab Olivia.

  • Terjebak Masa Lalu   Hidangan makan malam

    Pelukan hangat Olivia membuat Cooper tertidur pulas sampai tidak menyadari waktu yang sudah mulai malam, Olivia yang juga ikut tertidur pun tidak menyadari hal yang sama. Keduanya yang masih berada di sofa itu terbangun dalam keadaan masin telanjang bulat. Mereka bertatapan satu sama lain, lalu tertawa terbahak-bahak. Segera mereka mengenakan pakaian masing-masing dan kembali duduk di sofa itu. Cooper kemudian menawarkan makan malam kepada kekasih barunya. “Mau sekalian makan malam, Sayang? Eh! Sudah bisa aku panggil Sayang ‘kan?” tanya Cooper.Olivia tersipu malu. “Tentu saja! Aku akan menerima semua tawaran darimu, Sayang!” Olivia terlihat begitu senang dengan tawaran makan malam itu. Cooper pun segera pergi ke dapurnya untuk memasak makanan yang akan ia hidangkan untuk kekasihnya. Cooper memang serba bisa! Itu sebabnya, Olivia jatuh cinta padanya.**** Olivia duduk santai di sofa sambil menonton acara tv. Tiba-tiba tercium aroma makanan yang sangat lezat menusuk hidungnya. Ia

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status