Sementara itu di sebuah pedesaan tenang, di daerah Yogyakarta.Sudah hampir satu bulan, Manda dan Diana menetap di rumah baru mereka.Hasil menjual rumah mereka di Jakarta, Rowan belikan rumah kecil di tempat yang tenang dan sebuah mobil untuk akomodasi putri dan istrinya.โMandaโโ Diana mencoba bicara, tapi ternyata putrinya itu sedang rapat secara daring dengan orang asing.Manda menuliskan di kertas sementara ia menatap layar, mendengarkan permintaan dari kliennya. โAda apa, Ma?โDiana membalas dengan tulisan di bawah pertanyaan itu. โNanti saja. Kau kerja dulu saja.โManda mengangkat jempolnya, kemudian kembali fokus dengan rapat. Sejak tiba di Yogyakarta, Manda langsung meminta Yuike untuk mencarikannya lowongan pekerjaan yang bisa ia lakukan dari rumah. Dan sahabatnya itu langsung mendapatkan pekerjaan tersebut hanya dalam 2 hari. Kini, Manda sudah terbiasa bekerja dari rumah. Ia menjadi seorang asisten virtual, yang bekerja untuk perusahaan asing. Setiap matahari terbit, Mand
Satu setengah jam sebelumnya. Raffael sedang dalam perjalanan menuju Surabaya, ketika Chin Han menghubunginya. Ia sengaja menggunakan mobil pribadi dibanding pesawat untuk menjernihkan pikirannya. Belum juga Raffael mengucap kata โhaloโ, pria itu sudah berceloteh tanpa rem. โRaff, keluar tol arah Jogja. Jangan lanjut ke Surabaya. Manda di Hermina. Baru saja daftar online.โโTunggu dulu. Pelan-pelโManda di Hermina?! Apa kau sudah dapat kabar?!โ pekik Raffael langsung memberi kode pada Tara untuk siap-siap berbelok ke arah Yogyakarta.Setelah lebih dari 7 jam berkendara, seharusnya mereka sebentar lagi melewati Yogyakarta.โYes. Mereka menginformasikan 5 menit yang lalu dan aku langsung menghubungimu. Segera, sebelum Manda pergi lagi.โโThanks, Han.โโMm.โJantung Raffael seperti orang baru saja selesai maraton. Berdegup kencang seolah ia hidup lagi setelah mengalami mati suri. โTara. Manda ada di Hermina.โ Raffael mengulang kalimat itu beberapa kali. Tara bisa menilai betapa bahagi
“Jadi, saya harus mengulang pemeriksaan?” tanya dokter Darius dengan wajah geli.Wajah Manda terlihat malu-malu.Setelah ia berhenti menangis tadi, Raffael langsung membawa Manda ke ruang pemeriksaan lagi.Ia memaksa menahan sang dokter yang notabene adalah kenalan Chin Han, untuk melakukan pemeriksaan ulang. Padahal jadwal prakteknya sudah selesai.Dengan tegas Raffael menjawab, “Iya, Dok. Saya ingin dengar hasilnya.”Darius tergelak. “Kalau bukan karena Chin Han, aku akan panggil satpam untuk kalian,” ledeknya.Ia kemudian
“Buat apa aku punya segalanya tapi kehilangan kamu?!”Suara Raffael mungkin tenang, tapi Manda bisa ikut merasakan betapa pedih rasanya. Karena itu juga yang ia rasakan selama satu bulan ini.Mungkin dia masih hidup dan tenang di pedesaan. Pekerjaannya pun nyaman, karena bisa dilakukan dari rumah. Namun, setiap malam ia berjuang sekuat tenaga untuk tidak terisak, walau menangis.Ia ingin teriak, tetapi memilih untuk menelan semua rasa frustasinya. Keinginan untuk bertemu Raffael dan kenyataan bahwa Raffael sudah bukan miliknya lagi. Semua itu membuat Manda frustasi.“Aku nggak mau kau kehilangan keluargamu.” Manda tertunduk lemas. “Aku menginginkanmu, tapi nggak
โKau mau ketemu Mama?โ tanya Manda ragu.Ia tak yakin tentang bagaimana penilaian sang ibu terhadap Raffael. Diana tidak menghujat seperti sang ayah yang terang-terangan membenci mantan bos-nya itu, tapi ia juga tidak pernah membahas Raffael. โMama? Tentu saja! Kalau ada Papa mertua juga akan kuhadapi.โ Raffael menjawab dengan tegas.Manda semakin tak yakin. Apalagi menyangkut Rowan. โTapi PapaโโโAku tahu.โ Raffael menghentikan kalimat Manda yang bisa ditebaknya. โDia benar-benar membenciku. Setiap hari aku datang ke toko emasnya. Dia dingin sekali menghadapiku. Katanya kau sudah nggak butuh aku.โNetra Manda membulat. โKau ketemu Papa?โPria itu mengangguk dengan wajah sedih. โWalau kau nggak butuh aku lagi, tapi aku butuh kamu, Manda.โMendengar itu, Manda pun luluh. Ia akhirnya setuju untuk membawa Raffael ke rumah baru keluarganya dan menemui Diana. Ia tiba di rumah bersama Raffael yang cukup terkejut karena area pedesaan itu terasa nyaman. โUdaranya masih segar. Bagus buat kam
Sementara Raffael ada di Yogyakarta, Catherine yang masih berada di Jakarta menolak untuk melepas Raffael begitu saja.Ternyata wanita Soreim itu terus memasang pengintai di dekat Raffael. Sekarang, ia tengah berada di sebuah kafe kecil bersama dengan informan yang mengintai Raffael.Mereka duduk di kursi pojok, jauh dari keramaian.Sang informan mulai melapor, โPria yang anda maksud, Raffael Indradjaya, sedang berada di Jogja. Sepertinya ia ikut ke dalam ruang pemeriksaan kandungan dengan seorang wanita.โโApa kau mendapat nama wanita itu?โPria berpakaian hitam dengan model turtle neck itu mengangguk. โManda Adinata. Apa ini target yang Anda kejar?โCatherine meremas kuat kepalan tangannya. Ia benar-benar tak habis pikir dengan pilihan Raffael. โApa bagusnya perempuan rendahan itu?!โSi pemberi informasi juga menambahkan, โSepertinya, wanita itu sedang hamil 4 bulan lebih.โNetra Catherine membelalak. Pikirnya, โBisa jadi Raffa cuma merasa bertanggung jawab. Aku akan cari cara supay
โPapa bilang gitu?โ Diana menutup majalah yang sedang dibacanya dan memeluk Manda dari belakang. Manda mengangguk. Tangannya ikut memeluk lengan sang ibu yang melingkar di dekat leher.Tak ingin putrinya salah paham terhadap sikap sang ayah, Diana memutuskan untuk membocorkan isi hati Rowan.โPapa itu hanya frustasi. Dia nggak bisa membelamu di depan keluarga Indradjaya. Dia juga frustasi karena dia seolah lebih memilih toko emas kita, ketimbang kebahagiaanmu, Nak.โManda pun tak bisa menahan air mata harunya.โSeharusnya Papa nggak berpikiran begitu. Aku yang paling tahu seperti apa toko emas itu bagi hidup kita. Aku yang paling merasakan keuntungannya, bisa sekolah sampai lulus. Nggak pernah kekurangan.โPelukan Diana semakin erat. Ia bersyukur sekali punya putri yang sangat mengerti perjuangan orang tuanya. Dan dia selaku orang tua, pun ingin memberikan yang terbaik untuk anak satu-satunya itu. โIya, sayang. Jadi, kita biarin aja Papa tenang. Di satu titik dia pasti sadar, Raffae
Sementara itu, Raffael yang tengah mengurus beberapa hal terkait pengunduran dirinya, kedatangan Catherine di kantor Djaya Tambang. โBerani sekali muncul di hadapanku, wanita Soreim?!โ sentak Raffael ketika ia tengah rapat dengan Elena. Elena pun tak kuasa menahan tekanan suasana di dalam ruangan itu dan memilih untuk keluar dari sana. โAku ini hanya tak ingin kau dipermainkan wanita murahan itu, Raffael!โ Catherine terdengar tak mau kalah. โKudengar kalau bayi yang ia kandung bukanlah anakmu!โRaffael yang tadi sibuk menandatangani dokumen, tiba-tiba mematung di tempat. Catherine terlihat puas. Ia bisa melihat kalau Raffael pasti goyah saat mendapatkan kenyataan itu. Catherine pun mulai mengutarakan cerita yang dibuatnya sendiri. โAku mencarimu dan tahu kau pergi ke Jogja kemarin. Tapi informanku malah menemukan wanitamu sedang bersama pria lain di dalam rumahnya. Menurut informasi yang kuterima, pria itu mengatakan soal bayi mereka.โRaffael semakin terlihat kaget. Kali ini, se
Hai! Romero Un menyapa!Novel ini akhirnya tamat ya ^_^Terima kasih buat para pembaca yang mendukung novel ini sampai selesai. Terima kasih juga untuk pembaca yang sudah memberikan komentar dan hadiah. Sampai ketemu di novel selanjutnya ya!Sayonara!
โBos, sudah keluar hasilnya.โBintang mengangguk. Ia segera mengecek hasilnya dan menemukan komposisi larutan yang tertulis dapat menyebabkan kerusakan pada pita suara. Ia pun langsung memberitahu Dennis. โSegera suruh Luna menemui dokter Gilian. Kuharap belum terlambat memperbaiki pita suaranya.โโBlack, tangkap Kanya dan 2 temannya. Bawa mereka ke kapten. Aku sudah malas mengurusi mereka.โโBaik, Bos!โSepeninggalan Black, Bintang langsung menyandarkan kepala, sambil memijat-mijat dahinya yang mulai pusing. Dengan posisi tak berubah, ia mencoba meraih gagang telepon dan menghubungi Tiara. โAuntie, tolong ke ruanganku.โ2 menit setelahnya, Tiara sudah duduk di hadapannya. โAda apa, Pak Bintang?โโAku mau keluarkan berita dan juga peraturan baru.โSang sekretaris senior itu mengangguk.โApa ini masalah artis Luna itu? Kurasa memang sudah keterlaluan sekali Kanya itu.โ Tiara membatin, sementara tangannya membuka laptop di pangkuan.Dalam berita internal itu, Bintang menjelaskan perka
โOh! Lex, aku cari kamu. Ayo, ikut!โBintang mengambil kesempatan untuk lepas dari Kanya. Ia segera pamit, menggeret adik perempuannya bersama. โKau dikerjai si Kanya?โ tanya Alexa setelah mereka cukup jauh dari target pembicaraan.Bintang menggeleng. โSepertinya dia nggak suka dengan Lia dan membuat skandal untuk menghancurkan karir Lia sebelum debut.โAlexa mengerutkan dahi. โKukira sasaran Kanya si Luna. Dia sering banget dipanggil Kanya sebelum latihan mulai. Dan pagi ini Luna kena marah karena suaranya tiba-tiba hilang.โKali ini dahi Bintang yang berkerut tak mengerti. โKenapa kau diam saja? Kanya sepertinya bukan perempuan yang baik, Lex. Hati-hati.โAlexa mendengus geli. โSiapa yang berani denganku?!โโJadi, ini yang kemarin kakak tanyain ke aku? Skandal itu disengaja oleh Kanya?โ Alexa kembali bertanya. Kepala Bintang bergerak naik-turun. โKebetulan aku melihatnya.โMereka terdiam sesaat, sebelum akhirnya Bintang memutuskan untuk pergi menemui Dennis. โKau juga hati-hati. A
โAku nggak peduli.โ Bintang membalas pertanyaan Adelia dengan pernyataan keras kepala. โKita bisa menyembunyikan pernikahan ini, untuk sementara.โโBuat apa?โ tanya Adelia tak mengerti. โKalau aku menikah, aku ingin bisa menceritakannya pada semua orang.โMendengar itu Bintang tak bisa berkelit. Ia tak menyangkal. Mungkin dirinya yang paling sulit untuk menyembunyikan hubungan mereka. Bahkan sejak awal, dirinya lah yang tak bisa menahan diri untuk mengumbar kedekatannya dengan Adelia. โTapi kalau tunangan, kurasa aman. Gimana?โ usul Adelia yang merasa bersalah setelah pertanyaannya tadi. Bagaimanapun, saat ini, seorang CEO besar melamarnya. Dia, yang hanyalah seorang gadis biasa.Namun, Bintang menolak usulannya. โAku ingin menikahimu karena aku mau semalam-malamnya kamu pulang, aku ada di rumah.โWajah Adelia bersemu merah. Sebuah senyum tak sadar terbentuk di sana. โHanya karena alasan itu?โ gumamnya tak percaya.โItu bukan โhanyaโ, My dear.โ Bintang memeluk tubuh sang kekasih er
โBos, Regan mengitrogasiku. Sepertinya Bos Raffael mencari Anda.โBlack melapor pada Bintang, tepat di saat ia yakin kalau Adelia sudah masuk ke kamar mandi hotel. Ini adalah hari kedua Bintang dan Adelia berada di hotel. Seharian kemarin mereka menikmati renang dan layanan spa dari hotel itu. Dan pagi ini, seperti yang sudah ia perkirakan akan terjadi. Foto dirinya melangkah keluar dari apartemen para artis RAFTEN sambil merangkul seorang perempuan tak dikenal, menghiasi halaman depan media berita artis ibukota.Tentu saja, Raffael dan Manda akan marah besar, mengira bahwa putranya berselingkuh di belakang Adelia. โMereka pikir Anda membalas dendam atas skandal Nona Adelia.โโAh โฆ.โ Bintang terkekeh geli dengan tebakan orang tuanya. โAku mematikan ponselku. Kau saja yang beritahu mereka kalau foto itu adalah fotoku dengan Lia.โBlack mengangguk. โBaik, Bos.โโTapi, jangan kasih tahu kami di hotel ini,โ tambah Bintang, mengingatkan. โAku dan Lia sedang liburan.โโSiap, Bos!โSege
Ha! Ha! Ha! โPertanyaan dari mana itu?โ Bintang tergelak mendengar kenyataan bahwa Adelia tak merasakan cintanya.CEO RAFTEN bahkan tak bisa menyalahkan siapapun kecuali dirinya, karena sudah membuat Adelia bertanya demikian. Cinta yang ia berikan sepertinya tidak nyata. Seperti apa kata sang ibunda. Hambar.โKau nggak tahu saja, tiap malam aku datang ke sini. Tapi kau nggak pernah ada.โNetra Adelia membulat kaget. โBohong! Aku nggak pernah ketemu kamu! Nggak pernah ada tanda-tanda kamu mengunjungi apartemenku.โBintang mengecup bibir sang kekasih, singkat. Kemudian berkata, โAku malas kalau harus mengakui perbuatanku. Jadi, terserah kamu percaya atau nggak. Aku nggak masalah, Lia.โMelihat Bintang tidak bersikeras membuktikan ucapannya, Adelia memutuskan untuk percaya. โTerus, kenapa kau ke apartemenku nggak bilang-bilang?โ tanyanya heran. Bibir Bintang bergerak ke kanan lalu ke kiri, menimbang apa juga yang membuatnya datang ke apartemen Adelia.โAwalnya mau kasih kejutan. Tapi
โ... dia nangis karena sudah lama nggak bisa ketemu kamu, Kak.โUcapan Alexa tadi kembali terngiang di telinga Bintang, walau sambungan telepon sudah terputus sejak tadi. Senyuman lebar tak bisa ia tahan. โKurasa aku terlalu percaya pada hubungan kami. Percaya bahwa kami mengerti satu sama lain, tanpa perlu banyak interaksi.โโTernyata aku salah,โ keluhnya menyimpulkan apa yang terjadi. Dengan cepat ia mengirim pesan pada Tiara, sekretarisnya. To Tiara:Besok saya libur satu minggu. Jangan cari saya!Pesan terkirim!Kemudian ia juga mengirim pesan yang sama pada Theo, tetapi terkait Adelia. To Theo:Besok Adelia libur 3 hari. Jangan cari dia!Pesan terkirim!Bintang mematikan ponselnya dan juga Adelia begitu saja dan mulai fokus mengurus sang kekasih. Ia menggulung lengan kemejanya dan mulai menyeka bagian tubuh Adelia yang terlihat. Malam itu ia memutuskan untuk menemani sang kekasih, tidur di ranjang yang sama.โAh โฆ sebaiknya aku juga ganti saja itu!โ*** Keesokan paginya, Ad
โKalau diingat-ingat โฆ aku terakhir lihat Lia dari jendela pintu ruang latihan. 3 minggu lalu, kalau nggak salah.โBintang menatap lurus tanpa berkedip. Pandangannya kosong, sementara ia menggenggam gelas wine di tangannya. Ia sedang duduk di sofa apartemen sang kekasih. Masih terdiam, pikirannya kembali mengingat hari itu. โSetelah itu, aku pergi dinas. Dennis bilang kalau Lia sangat bersemangat siap debut.โโNggak ada yang salah dengan kami. Kurasa.โPria yang tengah bingung dengan komentar ibu dan rekan kerjanya itu kembali menghela napas panjang. Ia tak tahu apa yang membuat hubungannya dicap hambar. Sejauh mereka belum menikah, jelas tidak ada yang bisa mereka lakukan selain pergi kencan. Sesekali berciuman atau tidur di kasur yang sama. โApa aku harusnya menikahi Lia?โ Lagi, ia berbicara dengan diri sendiri. โTapi dia sedang bersiap debut. Bagaimana kalau langsung hamil dan merusak karirnya?โSudah pukul 11 malam dan Adelia tak juga tiba di rumah. Mungkin penantian Bintang ma
โDia tidur sambil berendam.โBintang menggelengkan kepala, heran dengan kelakuan absurd sang kekasih kecilnya. Sekarang ia tidak tahu harus berbuat apa untuk mengangkat tubuh Adelia tanpa melihat. โLia.โ Bintang mencoba membangunkannya. โAdelia!โDengkuran halus malah menjadi jawaban dari panggilan itu. Membuat Bintang mulai kehabisan akal setelah beberapa kali mencoba membangunkannya. Ia memutuskan untuk mengambil handuk dan menutupi tubuh gadis itu setelah berhasil mengangkatnya dengan menutup mata. Setelah bekerja keras, Bintang pun berhasil membaringkannya di tempat tidur. Namun, sampai di sana, Adelia malah terbangun. โKenapa kau baru bangun sekarang, hm?โ keluh Bintang. โKau mengerjaiku ya?โAdelia mengerjapkan netranya beberapa kali, kemudian tersadar bahwa ia sudah ada di kasurnya, masih dengan tubuh yang basah. โAstaga! Apa aku ketiduran?โMelihat dari respon Adelia, Bintang tahu kalau gadis itu pasti kelelahan setelah beberapa minggu terus berlatih dan hanya bisa tidur 2