Share

63. Senyuman Mas Fahri

Ibu melirikku untuk memperkenalkan calon suamiku yang tampan rupawan itu, dasar Mas Fahri tersenyum terus kepadaku membuat aku menjadi salah tingkah lagi.

“Oh ya Mas, perkenalkan ini namanya Mas Fahri,” ucapku ragu-ragu.

Mas Fahri mendekat dan menghampiri Mas Lingga, sekarang mereka sudah berhadapan.

“Halo, perkenalkan nama saya Fahri.”

“Nama saya Lingga Pratama, teman dekat Arum,” sahutnya dan mereka pun berjabat tangan.

“Kamu bekerja di mana dan apa jabatanmu, soalnya saya kenal banyak pengusaha tetapi wajah kamu sangat asing, apakah kamu baru terjun menjadi pebisnis atau ada usaha lain?” tanyanya spontan.

“Mas Lingga bertanya seperti reporter saja,” batinku berkata.

“Maaf, saya hanya bekerja sebagai Marbot mesjid di dekat sini dan berjualan nasi goreng kalau malam,” sahutnya tanpa mengurangi senyuman di bibirnya.

“Apa, saya nggak salah dengar? Marbot mesjid?”

“Nggak ada kerjaan lain apa, padahal tampang kamu sangat pas loh menjadi pengusaha, atau bangkrut?” tanya orang itu mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status