Share

154. Sayalah Pembunuh itu

Setelah pergulatan yang sangat melelahkan itu Rully dan Lady Sina masih berbaring saling berpelukan.

"Kau sangat hebat, rasanya aku ingin kita setiap hari seperti ini," bisik Rully.

Lady Sina merasa tersanjung dengan pujian itu, hatinya berbunga-bunga. Dia ingin hidup layaknya manusia, jika cinta Rully sangat dalam untuknya maka dunia lain tidaklah berarti baginya.

"Malam ini aku akan menyelesaikan pekerjaanku yang tertunda, setelahnya aku akan kembali ke kerajaan untuk berpamitan. Kita akan hidup bersama selamanya," ucap Lady Sina.

"Aku bahagia mendengarnya, aku akan memperkenalkanmu pada semua orang. Kita akan menikah," kata Rully sambil mengecup keningnya.

Kupu-kupu seakan beterbangan keluar dari hati Lady Sina yang terbuai dengan kata-kata indah Rully.

"Aku butuh untuk memulihkan tenagaku, sebentar lagi aku akan membunuh Nathan sesuai keinginanmu."

Rully tersenyum penuh arti, rumah yang diinginkannya akan jatuh ke tangannya lalu adik Nathan yang sangat cantik itu akan diculiknya d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status