Share

73. Dance Without You

Author: Blue Rose
last update Huling Na-update: 2025-07-06 21:19:43
"Aku dapat informasi kalau preman itu kiriman ayahnya Dea."

Kini Bella sedang ada di salon dan sedang dirias. Tapi pikirannya masih mengingat apa yang Regan katakan di telpon sebelum ia dijemput oleh Yasha.

Dea dan ayahnya kenapa melakukan semu ini padahal peluang berhasil saja sangat minim. Justru dengan tindakannya, hanya akan membuat Dea semakin tidak dihormati orang.

"Kenapa?" tanya Yasha.

Ia sudah selesai dimake up tipis.

Bella menoleh dan tersenyum. "Gak papa. Btw, lo cakep banget, Yash!"

Yasha langsung bergaya sok keren ala model jas seolah akan difoto.

"Wih iya dong, action!"

Bella tertawa ngakak. Lega rasanya masih memiliki Yasha di sisinya. Andai ia tak tau diri, ingin sekali ia menerima cinta Yasha.

Ia sangat lelah dengan Regan, dan semua drama yang ada dalam hubungan mereka. Namun adanya Yasha, membuatnya merasa ada yang menggandeng tangannya.

.

Setelah selesai dirias, Bella menatap pantulan dirinya di cermin. Lipstik nude lembut, eyeshadow tipis, dan rambut
Blue Rose

Semoga suka :D

| Like
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   102. Aku Capek!

    Di koridor devisi administrasi, Bella masih memikirkan apa yang dikatakan Revan tadi, ada seseorang yang mungkin sengaja menimbulkan masalah itu. "Bella!" Tiba-tiba saja suara seseorang memanggilnya. Itu sudah biasa, tapi tidak biasa kalau Fano yang memanggil. Ada masalah apa lagi? Bella pun segera datang dan Fano mengajaknya ke ruang CEO untuk membicarakan sesuatu. Sampai di ruang CEO, Fano bertanya. "Boss ada bilang tentang gue gak?" tanyanya. Bella berpikir sejenak. "Ya tentang Kakak yang bantuin aku nyelesein masalah ini." "Dia gak bilang kalo gue suka sama lu kan?" Bella shock mendengarnya. "Kakak suka aku?!" "Buset! Enggak, gue tanya sama lo. Bos bilang gitu gak?" Bella mengelus dadanya lega, ternyata bukan. "Enggak. Dia cuma ngomongin soal Kakak yang bantu kasus, gak ada pembahasan kek gitu. Emnag kenapa?" "Bos cemburu ama gue gegara lo pura-pura jadi pacar gue. Buruan klarifikasi biar dia gak ngomel-ngomel terus ama gua!" Fano terlihat frustas

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   101. Pelukan dari Jauh

    Bella baru membuka handphonenya saat sarapan. Notifikasinya langsung masuk seperti spam. Di sana ada puluhan panggilan dari Regan dan notifikasi chat lain. Ia pun langsung menelpon Regan, ia pasti khawatir. Regan langsung mengangkat teleponnya dan berkata dengan penuh tekanan. "Kenapa baru telepon sekarang, hp-mu buat pajangan doang?!" Bella menghelan nafas. Ia tidak menyalahkan kalau Regan marah-marah, mungkin ia khawatir. "Maaf, tadi malam aku capek banget. Terus langsung tidur," balas Bella suara lembut. Salah satu trik untuk membuat Regan kasihan dan tidak memarahinya lagi. Regan terlihat diam sejenak, tapi Bella tau mungkin ia sedang mengatur emosinya. "Maaf ya ... aku bener-bener butuh istirahat kemarin. Aku baru buka HP juga. Ini mau berangkat dan lagi sarapan. Kamu udah selesai kerja?" tanya Bella. Ia mengalihkan topik agar Regan tidak marah lagi. "Belum lah, ini baru jam setengah lima sore," jawabnya masih ketus. Bella baru ingat kalau waktu di sana beda dar

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   100. Tidak Akan Diam

    Saat Bella menoleh dengan wajah syok dan marah, seorang pria paruh baya dengan senyum menyebalkan justru menatapnya balik. "Eh, maaf Mbak. Nggak sengaja," katanya enteng, padahal jelas-jelas itu bukan kecelakaan. Bella merasa darahnya mendidih. Tangannya mengepal, tubuhnya gemetar. "LU NGAPAIN PEGANG-PEGANG GUE?!" Semua mata langsung menoleh ke arah mereka. Suasana gym yang tadinya hanya dipenuhi suara mesin dan musik, kini berubah hening. "Udah Mbak, jangan lebay. Cuma kesenggol kali." "Kesenggol dari belakang sambil senyum-senyum gitu?! GUE BAKAL LAPORIN LU ANJING!" Petugas gym mendekat, berusaha menengahi. Bella masih syok, tapi juga marah luar biasa. Pria itu terlihat gusar namun masih mencoba terlihat santai. "Tolong bereskan orang ini. Saya mau liat rekaman CCTV!" bentak Bella. Petugas dengan sigap mengajak si pria menjauh. Bella dikelilingi oleh beberapa perempuan lain yang prihatin dan menawarkan dukungan. "Mbak, beneran diliat CCTV-nya aja. Kalo dia beneran

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   99. Berusaha Positif Thinking

    BELLA, KAMU TIDAK MEMPERHATIKAN PERINGATANKU YA? "HAH!!!" Bella terbangun dengan kaget ketika menemui mimpi aneh. Bisikan mengerikan itu terus menekannya di dalam mimpi, seolah ia memang harus bertanggungjawab pada sesuatu. Taoi ia tak melakukan kesalahan apapun. "Kenapa lu, Bell?" tanya senuah suara. Bella baru ingat ada Sheryl yang menginap di apartemen. Sheryl juga terbangun karena Bella terbangun dengan heboh. "Lu ngapa tidur di sofa, malah gue yang tidur di kasur sendirian?" gerutu Sheryl. "Gue lupa naik semalam." "Oh gitu, tidur lagi yuk!" Bella menggeleng. "Gue mau beli bubur ayam dulu di depan, kalo nanti bisa pergi dia." "Emang gak mangkal." "Enggak. Tukang bubur keliling. Duluan ya!" Bella menyambar cardigan-nya sebelum akhirnya pergi dengan baju tidur dan sendal jepit itu. Saat Bella membeli bubur ayam itu, seseorang tiba-tiba memanggilnya. "Bell!" Bella menoleh dan mendapati Yasha yang baru datang, ia sepertinya juga akan beli bubur ayam.

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   98. Keluarga Formalitas

    Kasus antara Alex dan Jessica rupanya tak kunjung usai. Gosip tentang kehamilan Jessica masih membuat hidup Sheryl tidak tenang. Ia jadi lebih sering mengeluh, bahkan sampai datang ke kantor Bella hanya untuk makan siang sambil curhat. Bella mendengarkannya dengan sabar, meberi saran jika diminta, dan tak pernah menolak kehadiran Sheryl yang kini makin sering berada di sekitarnya. Terkadang, jika benar-benar sedang tak punya kegiatan, Sheryl ikut membantu pekerjaan Bella. Meski bantuannya tak seberapa, kehadiran Sheryl cukup membuat suasana kerja Bella jadi lebih ringan. Sheryl juga merasa lebih tenang di dekat Bella, apalagi sejak Regan pergi ke luar negeri. Ia tahu Bella sedang merasa kehilangan, meskipun tak pernah diucapkan secara langsung. Sahabat-sahabat Sheryl sedang sibuk dengan dunia barunya di perkuliahan. Beberapa bahkan sudah punya pacar dan lebih memilih menghabiskan waktu dengan pasangan masing-masing. Sheryl pun hanya memiliki Bella sebagai tempat pelarian. Malam itu,

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   97. Dilema Sendiri

    Kalung. Kalung yang dulu ia lihat saat di rumah sakit. Tapi sekarang... kalung itu memancarkan cahaya samar yang menari di permukaan logamnya. Seolah memberi sinyal. Seolah memanggil sesuatu. Bella menelan ludah, tangannya gemetar saat hendak menyentuh kalung itu. Tapi sebelum jari-jarinya menyentuh liontinn tersebut, terdeangar suara ketukan ringan. Dan tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka. Regan masuk dengan langkah tergesa. "Bella, aku—" Ia tak sempat melanjutkan. Pandangan Bella membuat langkah Regan terhenti. Perempuan itu menatapnya seolah melihat hantu. Matanya membelalak, wajahnya pucat. Regan menyipitkan mata. "Kamu kenapa?" Bella masih menatapnya tanpa suara. Ia perlahan melirik ke arah laci, dan secepat ia membukanya... cahaya itu menghilang. Kalung itu kembali biasa. Tak ada cahaya. Tak ada pancaran aneh. Hanya logam diam yang tergeletak di tempatnya. Bella mengatupkan bibir, bingung harus berkata apa. Sesuatu dalam dirinya ingin menceritakan apa yang barusa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status