Share

Bab 46

Penulis: Ayesha Razeeta
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-04 21:15:57

Setelah memeriksa kesehatan Margaret, Rose mencari keberadaan Diana seperti yang Margaret inginkan. Akan tetapi, wanita yang akan menjadi istri Nicholas itu entah pergi ke mana.

“Maaf Ibu, tapi sepertinya Diana sudah kembali,” lapor Rose merasa menyesal.

“Bagaimana bisa dia meninggalkan kita dengan mobil putraku?” geram Margaret tak habis pikir.

Rose melirik pada pria suruhan William yang hanya diam tak bergerak sejak tadi, “Ibu ikut saja dengan kami, aku akan antarkan ini kembali.”

Margaret melirik pada pria tersebut, wajah datar dengan tubuh besar yang menakutkan, “Ibu bisa pulang dengan taksi saja, Rose.”

“Tidak perlu, Ibu,” tolak Rose, “aku akan antarkan Ini sampai rumah, tapi sebelum itu, kita makan dulu, ya.”

Margaret menggeleng cepat. “Tidak perlu Nak. Ibu tidak mau menjadi beban untukmu.”

“Eh, tidak seperti itu, Bu. Ayo, aku juga sangat lapar,” ajak Rose dengan senyum hangat.

Mereka meninggalkan rumah sakit saling bergandengan, tak melihat jika di sudut ruangan ada seseorang b
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 99

    “Ide apa?” William mulai curiga, ia meraih perlahan gelas kopinya dan menyesapnya kembali.Udara malam terlalu dingin, tetapi Rose masih setia duduk di sana dengan pikirannya sendiri.“Kanaya dan Ronald,” ujar Rose, “bagaimana jika kita menjodohkannya?”Beberapa menit yang lalu, Rose sudah membayangkan kehidupan Kanaya jika bersama Ronald.Terkekeh kecil, William mengangguk setuju. “Ide yang bagus, tapi aku tidak akan melakukan itu.”Baru saja senyumnya lebar, kini Rose kembali memasang wajah datar, “Kenapa?” “Ronald baru saja kehilangan anak dan istrinya,” jelasnya dengan intonasi mulai berubah, “menjodohkan dengan Kanaya memang tidaklah salah, tapi aku khawatir mereka berdua salah paham dan menganggap kita ikut campur.”Terbelalak dengan mulut mengangkat, Rose menatap William dalam, “Benarkah? Ronald?”“Hum, jadi simpan rencanamu itu,” kata William, “lebih baik sekarang peluk aku dan tetaplah di sisiku.”Mendesah kecewa, Rose mengangguk. “Aku merasa bersalah, aku pikir Ronald masih

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 98

    Kanaya mendesah pelan, ia sudah melebarkan senyuman menyambut tamu yang diharapkan, tetapi setelah mengetahui bukan Ronald yang datang, senyum itu memudar.“Kenapa kau datang?” ketusnya dengan raut wajah malas.“Kau tidak senang?” Rose memasuki kamar mewah yang dekorasinya begitu mirip dengan kamar pengantinnya bersama William.“Sekarang aku tahu bagaimana besarnya cintamu pada suamiku,” katanya dengan suara teramat pelan.Kanaya memutar mata malas, ia menatap Anantha yang berdiri dengan tatapan berbinar di dekat box bayi.“Jika sudah tahu, seharusnya kau tahu apa yang harus kau lakukan,” balasnya, “kenapa kembali, bukankah hidup dengan dua pria asing cukup menyenangkan bagimu?”Sudut bibir Rose terangkat, dibandingkan William, ternyata Kanaya jauh lebih hebat. Ia bahkan tahu di mana dirinya selama ini dan bersama siapa.“Tentu saja, sebelum kau datang menemuiku dan kemudian mengatakan padaku tentang rencana burukmu,” tukasnya.Lagi-lagi, Kanaya mendengus kecil, ia menyilangkan tangan

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 97

    “Ada apa denganmu?” William mendekat dengan dua buah gelas di tangannya. Setelah makan malam bersama, juga sudah menidurkan putri mereka bersama-sama, Rose kembali ke kamar dengan wajah sedih.Wanita cantik itu, menoleh seraya tersenyum lembut. “Aku tidak apa.”“Ambil susu untukmu,” katanya, kemudian mengambil tempat dan duduk di sebelah sang istri.William tersenyum kecil, merasa senang karena Rose kembali ditaklukkan dengan mudahnya.“Kenapa tidak mengatakan jika Ethan sudah–”“Aku tidak bisa mengatakannya. Kepergiannya meninggalkan banyak luka bagi kamu,” potong William.Terdengar helaan napas panjang dari Rose, “Nenek sudah mengatakan padaku, tentang Kanaya dan putrinya, tapi tidak mengatakan keseluruhan.”William menyesap pelan kopi panas miliknya, menatap lurus ke depan dengan pandangan menerawang jauh.“Sekarang kau sudah tahu, kan. Kanaya dan putrinya membutuhkan kita. Aku berharap kau tidak lagi salah paham pada kami,” ujar William pada akhirnya.“Tetap saja, kalian berdua s

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 96

    “Kau tidak rindu pada ibu, dia merindukanmu sampai kondisinya semakin buruk,” terang Nicholas memulai percakapan mereka.“Aku akan temui ibu setelah meminta izin pada William,” balas Rose dengan wajah tenang, tetapi hatinya benar-benar khawatir dengan kondisi Margaret.Mengangguk pelan meski ada rasa kecewa di dalam hatinya. Nicholas mencoba untuk tidak menampakkan itu. “Hum, katakan padanya. Bagaimanapun, ibu sudah menganggapmu seperti putrinya.”“Hum,” balas Rose singkat.“Rose.” Nicholas mendekat, mencoba meraih tangan mantan kekasihnya, tetapi segera disadari oleh Rose.“Aku minta maaf padamu,” katanya dengan lirih dan kecewa karena tidak berhasil memegang Rose. Menarik napas panjang, Rose mengangguk pelan. “Aku sudah memaafkanmu, jauh sebelum kau menikah dengan Diana.”Nicholas merasakan hatinya tercubit. Bahkan Rose sudah memaafkan dirinya sudah lama. Wanita ini, telah keluar dengan masa lalunya dan bahagia dengan pria lain.“Apakah kau kembali bersamanya?” tanya Nicholas meng

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 95

    Rose meninggalkan rumah Matilda setelah makan siang dan menidurkan Anantha, tetapi sebelum itu, ia sudah mengatakan pada putrinya, jika dia ingin menjenguk kerabat mereka yang lain. Awalnya, Anantha bersikeras ingin ikut karena tidak terbiasa ditinggalkan oleh ibunya.Namun, Matilda selalu punya cara untuk membuat siapa pun tetap tinggal atau pergi darinya. Di jalan, Rose meremas jari-jarinya sebab khawatir. Entah sejak kapan, tetapi setiap kali melihat Satia ia menjadi kasihan.“Kita singgah di toko untuk hadiah,” pintanya pada supir.“Baik Bu.”Ia merogoh tas kecil miliknya, mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.“Kenapa tidak bisa dihubungi,” ujarnya dengan wajah bingung.Beberapa menit kemudian, mereka sampai di toko yang Rose inginkan. Ia keluar dan meminta supir menunggunya._____Sementara di tempat lain, Kanaya dan Ronald sudah tiba di kediaman Kanaya. Wanita cantik itu, tak henti memuji kehebatan Ronald yang begitu lihai memindahkan putrinya dari ranjang ke box ba

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 94

    “Kenapa kau yang datang?” Kanaya melotot tak suka pada Ronald yang sudah berdiri di depan pintu ruangannya. Hari ini, ia dan bayinya sudah diizinkan kembali, tetapi wanita cantik itu tidak mengizinkan Matilda menjemput karena kesehatannya.“Pak William ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan,” jawab Ronald, “saya bisa mengantar Anda sampai depan pintu rumah,” katanya.“Aku tidak mau orang lain. Aku hanya ingin William yang menjemputku.” Kanaya meraih ponselnya dan kembali menghubungi William, tetapi lagi-lagi panggilannya tidak tersambung.“Ada apa dengannya,” gumamnya bingung.“Ponsel pak William rusak. Lebih baik kembali dengan saya saja.”Bayi cantik itu menangis, Kanaya mendesah sebab belum terbiasa membawa bayi sekecil itu, Andai ada William maka dia tidak akan sekhawatir ini.Ronald mendekat, ia bisa melihat kekhawatiran, di depan box bayi merah jambu dengan banyak hiasan, Ia berdiri dengan tatapan takjub. “Nona, bayi Anda sangat cantik.”“Tentu saja cantik. Aku ibunya juga b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status