Dengan wajah kebingungan, Deasy termangu-mangu mencerna perkataan bosnya itu. 'Apa aku tidak bermimpi? Leeray menembakku?' ucapnya dalam hati.
Leeray menunggu jawaban Deasy dengan tak sabar. Dia kuatir gadis itu akan menolaknya mentah-mentah. Ego-nya tidak dapat dilawan oleh siapa pun selama ini. Tidak ada jawaban 'tidak' di kamusnya.
"Deasy?"
"Ehh ohhh iya, Lee? Ada apa?"
"Jawab pertanyaanku tadi? Apa kau mau jadi pacarku?" ulang Leeray dengan kata-kata yang jelas, dia memastikan Deasy mendengar setiap patah katanya dengan benar.
Gadis itu menatap Leeray dengan sepasang bola mata birunya. Dia pun menjawab, "A--aa--aku bingung, Lee. Bolehkah aku memikirkannya dulu?"
Leeray melepaskan pegangan tangannya di lengan Deasy lalu menyugar rambutnya. "Bingung kenapa, Deasy?" tanyanya.
"Kita baru bersama sekitar seminggu. Ini terlalu cepat, bukan?" balas Deasy seraya bersedekap menatap bosnya itu.
"Tidak, ini tidak cepat. Ak
Setelah insiden di dalam mobil tadi, Deasy dan Leeray menjadi canggung. Mereka berjalan bersisian di taman mansion milik Leeray sore itu. Menikmati pemandangan matahari terbenam dari taman yang penuh tumbuhan bunga yang mekar beraneka ragam.Leeray memetik sekuntum bunga mawar putih dan menyelipkan itu di atas telinga Deasy."Kau cantik sekali seperti ini, Sayangku," ucap Leeray seraya membelai pipi Deasy yang halus.Netra Deasy yang berwarna biru seperti warna langit senja itu selalu berhasil membuat Leeray terpesona ketika menatapnya.Gadis itu melingkarkan lengannya di pinggang Leeray yang ramping dan berotot lalu menyandarkan kepalanya di bahu pria itu. Entah kenapa rasanya begitu nyaman dan tanpa ada kekuatiran ketika dia bersama Leeray. Deasy membatin dalam hatinya.Leeray membelai kepala Deasy dengan lembut ketika gadis itu bersandar di tubuhnya yang kokoh. Dia pun mengecup kening gadis itu. Rasanya begitu bahagia di dalam hatinya.&nbs
Malam itu sesampainya di apartmentnya St. Catherine's on Park, Deasy mandi lalu membersihkan wajahnya dengan skin care. Dia menatap bayangannya di cermin dan tersenyum."Apa aku cocok menjadi pacar seorang CEO seperti Leeray?" ucapnya pada cermin di hadapannya. "Tapi aku bahagia sekali hari ini, dia begitu tampan dan kaya, aku sangat beruntung ...."Setelah selesai membersihkan wajahnya, Deasy pun berbaring di ranjang queen size-nya. Tak lama kemudian dia terlelap. Sepertinya Leeray terlalu memenuhi pikirannya hingga terbawa ke dalam mimpinya. "Lee ...," bisiknya ketika dia mengigau dalam tidurnya.Hari pun berganti pagi, Deasy terbangun dengan badan yang segar bugar. Dia merenggangkan otot-ototnya dengan mengangkat kedua tangannya ke atas. Aahhh ....Deasy membuka kaca jendela apartmentnya untuk menghirup udara pagi kota Perth yang masih segar belum tercemar polusi asap kemdaraan bermotor. Fajar baru saja merekah, dia menyukai warna langit fajar sa
Seusai kembali dari toilet, Deasy mengerjakan kembali sketsa desainnya sementara Donovan memperhatikannya dalam diam. Pria itu sepertinya memiliki perasaan tertarik pada Deasy.Leeray memandangi Donovan dan Deasy dari kursi CEO. Dia merasa tidak nyaman, tetapi dia masih membiarkan Donovan memandangi kekasih kecilnya itu. Selama pria itu menjauhkan tubuhnya dari Deasy, dia tidak akan marah. Lagipula bila mereka berdua ribut karena wanita, tentunya tidak akan baik bagi hubungan kerjasama kedua grup."Ehmm Donovan, apa kau tidak ada agenda pekerjaan lainnya hari ini?" tanya Leeray mengusir secara halus.Donovan menoleh ke arah Leeray sembari berkata, "Aku ada meeting di gedung Harper group satu jam lagi.""Deasy, apa nanti malam kau sudah ada acara? Aku ingin mengajakmu hang out ke kelab, apa kau mau?" tanya Donovan pada Deasy yang serius menggambar sketsa desain dan mengacuhkannya dari tadi."Maaf, Sir. Aku masih harus lembur mengerjakan sketsa desai
Sekalipun Leeray terkadang bossy dan suka memaksa bila menginginkan sesuatu, tapi Deasy sangat senang ketika menghabiskan waktu bersama kekasihnya itu. Pria itu memiliki aura pelindung yang membuat Deasy merasa tenang dan nyaman seolah segalanya terkendali. Hanya saja dia mulai merindukan aktivitas outdoor yang memacu adrenalin.Pagi ini ketika mereka berbincang-bincang di ruang kantor CEO, Deasy memberitahu rencananya untuk weekend pada Leeray."Lee Sayang, aku akan ikut panjat tebing dengan kelompok pecinta alam kampusku besok Sabtu," ujar Deasy sambil duduk di meja kerjanya sehabis mengerjakan sketsa desain sebagian lantai 7 superblock.Pria itu mengerutkan alisnya, dia selalu tidak setuju dengan aktivitas petualangan Deasy yang selalu bersinggungan dengan maut. Di dalam benaknya, olahraga panjat tebing itu berbahaya sekali. Ada terlalu banyak hal yang dapat menyebabkan kecelakaan."Seandainya aku melarangmu, apa kau akan membatalkan rencanamu it
Deasy berkeliling melihat-lihat outlet penjual makanan yang beragam dan berasal dari banyak negara luar Australia. Dia menemukan sebuah warung Chinese Dimsum dan segera masuk ke dalam tenda outlet itu.Pemilik warung itu ternyata orang asli dari Daratan Cina, mereka sepasang suami istri berusia sekitar 50 tahunan, tebak Deasy. Bahasa Inggris mereka pun pas-pasan, sungguh hebat berani melanglang buana ke negara yang mayoritas berbicara dengan bahasa asing yaitu bahasa Inggris.Dengan bahasa Inggris sederhana, Nyonya Chan menawarkan menu dimsum itu pada Deasy dengan bantuan buku menu bergambar masakan warung tersebut.Leeray sudah melepaskan jas dan dasinya di mobilnya tadi serta menggulung lengan kemejanya sesiku. Cuaca musim panas di Perth sungguh menyiksanya yang terbiasa berada di dalam ruangan ber-AC.Pria itu berjalan masuk ke warung tenda dimsum itu bersama Donovan. Leeray agak heran dengan pilihan menu makan siang Deasy.Nama waru
Fringe World Festival di Perth sungguh meriah, Leeray, Deasy, dan Donovan sangat menikmati pertunjukan-pertunjukan seniman jalanan yang mereka temukan di area festival sepanjang Northbridge. Mereka mengambil beberapa foto selfie dengan ponsel untuk kenang-kenangan.Ada foto yang bersama artis pantomim dan juga orang yang berdandan serta memakai kostum-kostum menarik seperti artis legendaris Elvis Presley, Michael Jackson, Marilyn Monroe, dan lain-lain.Ada pula yang memakai kostum karakter superhero seperti Thor, Batman, Superman, dan lain-lain. Selain itu juga ada karakter kartun Disney seperti Mickey and Minnie Mouse, Pinokio yang berhidung panjang, dan para puteri seperti Cinderela, Aurora, Snow White, dan lain sebagainya.Di tengah area festival itu terdapat sebuah spot untuk pertunjukan dansa. Sepasang pria dan wanita sedang menari Salsa diiringi musik Latin yang indah dengan irama dinamis serta lirik yang romantis yang sesekali terdengar dalam bahasa
Leeray berhenti dan menoleh ke belakang ketika Deasy berhenti berjalan dan menatap Donovan yang menggandeng tangannya."Tsskkk ... jangan pegang-pegang gadisku, Don!" tegur Leeray dengan tampang kesal. "Kau pasti punya deretan wanita cantik yang menunggumu juga, pilihlah salah satu. Aku hanya punya satu gadis saja."Gadis yang dimaksud tersenyum malu-malu menatap Leeray."Gadis itu kamu, Sayang," ucap Leeray seraya membingkai wajah Deasy dengan kedua telapak tangannya."Apa kamu benar-benar tidak akan memberiku kesempatan, Deasy?" tanya Donovan dengan putus asa."Tidak. Aku hanya ingin Leeray," jawab Deasy tanpa melihat ke arah Donovan lalu mengecup bibir Leeray dengan mesra."Aku mau pulang sekarang. Sampai jumpa besok Sabtu, Deasy. Kita akan panjat tebing bersama," pamit Donovan tanpa mempedulikan Leeray karena dia sangat cemburu, kemudian berjalan ke arah parkiran mobil.Hati Deasy sepertinya telah tercuri oleh pria tampan be
Hari sudah berganti pagi, Leeray memutuskan untuk berolahraga sebentar. Dia berlari di atas alat threadmill 20 menit lalu mengangkat barbel 10 menit dengan tangan kanan dan kiri bergantian setelah itu lompat tali 10 menit.Seusai berolahraga pagi, dia berjalan-jalan sebentar di taman melihat matahari terbit kemudian mandi di kamar mandinya.Ketika dia duduk di meja makan, jam tangannya menunjukkan pukul 06.05, masih sangat pagi. Tetapi semua karyawan di rumahnya sudah hapal dengan aktivitas Leeray yang dimulai pagi-pagi sekali.Sarapan pagi sudah siap terhidang di meja seperti standar sarapan ala hotel bintang 5. Mungkin bila yang melihat orang awam, itu akan nampak berlebihan. Namun, bagi keluarganya hal itu sudah biasa.Leeray mengirim pesan WA pada Deasy untuk menanyakan apakah gadis itu mau dibawakan sarapan dan menu apa yang dia inginkan. Dia mengirimkan foto menu yang ada di meja makannya.Tak lama kemudian balasan dari Deas