Share

Terjerat Cinta Tuan Penguasa Hiburan Malam
Terjerat Cinta Tuan Penguasa Hiburan Malam
Author: Serenaluna

BAB 1 - Awalnya

Author: Serenaluna
last update Last Updated: 2025-04-24 00:17:33

“Coba kamu ulangi lagi yang kamu katakan?”

  Ariadna berdiri terpaku di pintu kamarnya, masih mengenakan piyama dan rambut bergelombang acak-acakan, yang entah bagaimana tidak mengurangi kecantikan parasnya. "Ayah mengirimmu jauh-jauh ke Sydney bukan untuk bercanda kan?"

  "Saya tidak bercanda, nona Ari." Ronald menarik nafas, tak sampai hati mengulang kabar yang ia bawa, “Anda harus pulang untuk menikah."

  Ariadna menyipitkan mata, menatap asisten pribadi ayahnya yang pernah ia taksir semasa puber itu. “Aku masih ngantuk atau kamu barusan bilang aku... disuruh menikah?”

  “Tidak salah dengar.”

  “Dengan siapa?”

  “Vernando Maheswara.”

  “Veri siapa? Anak siapa?”

  “Hmm....Anda tahu agensi Angels? Atau girlband Espo….” sang asisten tak sempat menyelesaikan kalimatnya ketika Ariadna memekik tertahan 

  “Vernando…!! Si bosnya klub-klub malam kelas atas di Jakarta !? AH ! Bahkan beberapa klub malamnya ada di Las Vegas dan Qatar! CEO perusahaan agensi Angels ??? Yang masuk daftar forbes under 40 ?! Vernando yang itu!?!” 

  Ronald tersenyum melihat reaksi Ariadna. Baguslah, sepertinya nonanya kagum pada si calon suami. Memang, wanita tidak bisa menolak pria yang sukses. “Benar, Nona. Jadi….”

  “TIDAK MAU !!!” 

  “Eh?”

  “Kau pikir aku bodoh? Tidak tahu dunia? Aku juga tahu bahwa di balik bisnis legalnya itu dia mafia jaringan internasonal! Bahkan agensinya terang-terangan mengorbitkan gadis di bawah umur !”

 “Ini darurat….”

  “Enggaaaakkk !!!! Kenapa aku?” serunya panik. “Aku jauh-jauh kuliah ke Sydney tiba-tiba disuruh nikah !?"

 Ronald menghela napas. “Anda sungguh tidak dengar berita apapun dari Indonesia?”

 Ariadna mendengus. “Ron, aku bahkan gak sempat balas chat pacarku selama dua minggu ini, apalagi nonton berita. Tugas akhirku hampir membunuhku. Presentasi taman kota ramah perempuan di pinggir sungai Parramatta, itu yang sekarang penting bagiku. Bukan malah nikah-nikahan”

  Ronald mengeluarkan ponselnya. “Anda perlu lihat ini.”

  Ia memutar sebuah video, Klip Breaking news. Suara wartawan bersahutan. Terlihat Damian Wiratama Santosa, ayah Ariadna, berdesakan dengan kamera dan mikrofon.

  “Pak Damian, apa isi koper yang dibawa bodyguard Anda?”

  “Pak, tolong jelaskan foto pertemuan anda dengan Vernando Maheswara !”

  “Benarkah Anda menerima suap proyek Klub Malam Kalijaring?”

  “Apakah benar Anda melindungi kasus eksploitasi grup idol?”

  “Pak Damian, tolong tanggapannya!"

  Dalam video, nampak Pak Damian yang terpisah dari bodyguardnya, tersudut hampir ke tembok gedung. Matanya melihat ke kanan kiri dengan liar. Mulutnya gemetar. Dan entah bagaimana akhirnya bersuara keras ; 

  “Koper itu... itu... koper mahar! Untuk lamaran anak saya! Bukan suap! Enak saja ! Itu...itu uang cinta!”

  Video berhenti.

  Ariadna ternganga. “Oh. My. God.”

  “APAAN?! Jadi karena rahang ayahku asal gerak begitu, aku harus menikah!?”

  Ronald menunduk.

  “Biasanya kan gampang! Menutup dan membungkam media kemudian mengalihkan dengan berita lain, itu kan kerjaan tim PRnya ayah! Ngapain aja mereka !?” Ariadna frustasi.

  “Kali ini tidak semudah itu, Nona. Partai oposisi sedang mengincar celah untuk menjatuhkan posisi Bapak. Beliau sedang tidak bisa sembarangan bergerak.”

  Ariadna menatap Ronald marah. “Terus aku yang harus bayar? Aku!? Harus nikah sama mafia untuk menutupi kebodohan politik ayahku?!”

  “Tidak ada pilihan lain, Nona.”

  “Ada. Aku gak ikut. Titik.”

  Ronald menarik napas kesekian kalinya, memencet earpiece kecil di telinganya. Ariadna tahu jelas gerakan itu.

 Ariadna mundur selangkah. “Jangan bilang...”

 “Maaf, Ari.” Ronald menunduk, memanggil namanya seperti ketika mereka dekat, dahulu sekali.. Suaranya penuh penyesalan.

Ariadna berbalik cepat ke dalam kamar, hendak menutup pintu, tapi gagang pintu ditahan oleh Ronald yang lebih gesit.

“Tolong Ari, kamu tahu ini tidak ada gunanya.”

 “Ronald, please…” Ariadna hampir menangis

 “Ini di luar kuasaku. Kami harus membawamu pulang sekarang.”

 Ariadna terdiam. Kecewa. Marah. Dan sangat muak. Lift yang berada beberapa meter dari pintu kamar Ariadna terbuka,. Dua pria berjas hitam yang dipanggil melalui earpiece tadi keluar, Siap membawa paksa Ariadna.

 Tanpa sempat mengepak banyak, hanya satu koper pakaian dan satu koper penuh tekanan batin, Ariadna dibawa ke bandara. Tiket pulang: satu arah. Tanpa negosiasi.

 _________________________________

  Di Jakarta, lantai tertinggi gedung Angels, seorang pria duduk di kursi kulit hitam. Wajahnya tampan untuk ukuran bukan selebriti, dengan hidung mancung dan alis tebal serta rahang yang kokoh, menambah kesan berwibawanya. Di hadapannya, layar LED besar menayangkan ulang siaran berita: wajah Damian, Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan dengan statement “uang cinta”.

  Vernando Maheswara memejamkan matanya sejenak, kemudian membukanya lagi untuk menatap sebuah foto lama yang tergeletak di atas meja kerjanya.

  Foto itu memperlihatkan seorang anak kecil—Ariadna—memegang bola, terlihat dari samping. Di depannya, seorang wanita dewasa dengan rambut cokelat panjang bergelombang membungkuk sambil tersenyum ke arah anak kecil itu.

  Foto itu diambil dari jauh, dan jelas terlihat diambil tanpa ijin.

  Vernando menatap foto itu dengan ekspresi berpikir jauh. Beberapa lama, dipejamkannya kembali matanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Tuan Penguasa Hiburan Malam   Bab 12 - Penculikan

    “Jangan bicara omong kosong Sean. Foto apa yang kau maksud?”“Aw, apa Ariadna kita takut pada gambar-gambar lama?” ejek Sean Ariadna mendengus kesal “Kita tidak pernah memilki foto vulgar. Kecuali kau merekayasa sendiri. Dan aku peringatkan untuk tidak bermain-main tentang itu.” “Ah takutnya, aku berhadapan dengan putri menteri….dan istri mafia.” sahut Sean mengejek.Ariadna memandang mantan kekasihnya itu dalam-dalam. “Percayalah, jika menjadikanku musuh, maka walau aku tidak ingin, kau akan benar-benar jatuh.”“Kenapa aku perlu merekayasa foto, Ari? Tanpa rekayasa aku sudah punya banyak koleksi foto kita di klub malam, kau mabuk di apartemen, berbikini di pantai. Bukan foto vulgar, tapi cukup menghancurkan citramu yang kini pura-pura anggun dan terhormat. Kira-kira kalau media Indonesia dapatkannya… kau akan viral dalam dua menit.”Ariadna mengangkat dagunya. “Kalau kau mengancamku, kau baru saja memperlihatkan bahwa kau benar-benar berbahaya, Sean.”Sean menyipitkan mata. “Aku t

  • Terjerat Cinta Tuan Penguasa Hiburan Malam   Bab 11 - DIAM-DIAM

    Bab 11 - MantanSosok itu berdiri tegak di sudut ruangan. Kacamata gelap. Gaya rambutnya memang berbeda—lebih pendek dan disisir rapi. Tapi postur tubuh itu… bahkan posisi bahu kirinya yang sedikit turun—Ariadna tahu betul siapa itu. Sean, pacarnya yang sudah hampir setengah tahun tak diingatnya lagi sejak ia menunggalkan Sydney. Ariadna tak sempat pamit waktu itu, dan memang hubungan mereka saat itu sudah dingin selama beberapa bulan.Jantungnya berdebar. Tidak sekadar terkejut—lebih ke rasa tidak percaya yang pekat bercampur panik.Apa yang dia lakukan di Indonesia? Terlebih, di tempat ini? Dan… mengapa berpakaian seperti salah satu bodyguard tamu penting? Siapa yang dia layani?Mata Ariadna membelalak samar, namun ia berusaha menjaga sikap. Sean juga menoleh sekilas ke arahnya, sejenak saja. Tapi Ariadna tahu: di balik kacamata hitam itu, ia juga sedang mengamati gadis itu.Ariadna menyentuh lengan Vernando pelan, mencari momen. “Aku ke toilet sebentar.” bisiknya.Vernando mengang

  • Terjerat Cinta Tuan Penguasa Hiburan Malam   Bab 10 - Keramahan

    Suara Vernando pelan, namun cukup keras untuk menggedor jantung Ariadna hingga berdebar keras. Vernando membawa tangan Ariadna ke pipinya, lalu memejamkan mata. “Seperti ini.” katanya pelan“Hah?”Vernando membuka matanya “Iya, persis seperti ini.”Ariadna mengerjap-ngerjap tak mengerti. Vernando menahan tawa. Matanya yang tadinya lembut berubah menjadi tatapan jahil. “Kamu ketiduran, Ari.”“Ketiduran?”“Iya, lagi tanggung, tiba-tiba kamu jatuh ke dadaku dan ketiduran. Nggak bergerak.”Vernando menyeringai geli memandang Ariadna yang masih bengong. “Kita belum melakukannya. Aku tidak punya fetish menyentuh gadis yang sedang mendengkur.”“Astaga…..” Ariadna memegang pipinya yang terasa panas karena malu.. “Kalau kamu mau melanjutkan sekarang, boleh,” bisik Vernando. “Tapi aku cuma bisa pakai satu tangan.”“Veerr…nannnn…doooo1“ Ariadna mendesis kesal. Ditinjunya bahu pria itu kecil. Vernando menangkap tangan gadis itu. Ditatapnya Ariadna dengan pandangan yang sulit diartikan, membuat

  • Terjerat Cinta Tuan Penguasa Hiburan Malam   Bab 9 - Ingatan

    Ariadna menggigit bibirnya,tatapannya penuh hasrat yang tak lagi bisa dipendam. “Aku mau. Sekarang.” Dengan kalimat itu, tubuh gadis itu memperdalam posisinya ke pangkal paha Vernando, mendesah saat jemari Vernando mulai menyentuhnya. Dengan mata terpejam, samar-samar Ariadna mendengar Vernando membuka resleting celananya. Sambil menikmati sentuhan Vernando dan hangatnya pelukan pria itu, suara di luar terasa semakin menjauh… dan gelap. ++—-----------------------------------------------------------Ariadna membuka matanya.Bangkit dengan kepala masih pusing, dia berusaha mencerna situasinya saat ini. Ini pagi hari : check. Ini di kamar : check. Ia mengerjap cepat. Samar-samar ia ingat kakinya menekan tuas rem mobil. Ingat tangan Vernando di pahanya, ingat bau parfum mint itu, ingat suara serak di telinganya"Bilang kalau kamu mau."Ariadna merona seolah suara itu sungguh-sungguh terdengar lagi."Aku mau… sekarang."AAAAAAAAKKHHH Ariadna berteriak dalam hati. Memukul-mukul kepalany

  • Terjerat Cinta Tuan Penguasa Hiburan Malam   BAB 8 - Pengabaian

    Ciuman itu tidak manis. Tidak hangat. Itu adalah pernyataan dominasi dan kemarahan. Ariadna terdorong ke rak. Tangannya masih memegang folder Espora, jantungnya berdebar kencang. Ketika Vernando menarik diri, matanya dingin. “Kalau mau main api, Ariadna,” gumamnya pelan, “siap-siap terbakar.” Dia melangkah pergi tanpa menoleh. Ariadna berdiri diam. Bibirnya basah. Napasnya tercekat. Matanya panas. Tapi yang membuat air mata jatuh bukan karena dicium tanpa izin, bukan karena merasa terhina. Melainkan karena sesuatu di dalam dirinya—bagian kecil, memalukan, dan menyedihkan—bahwa dirinya justru tidak membenci sentuhan itu. Ia menatap pintu yang sudah tertutup. Dada sesak. Karena ia sadar... mungkin, ia hampir menghancurkan hati seseorang yang tidak pernah diberi pilihan untuk tumbuh sebagai manusia biasa.—------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Beberapa hari setelah kejadian itu, udara di rumah m

  • Terjerat Cinta Tuan Penguasa Hiburan Malam   BAB 7 - Rutinitas

    Sudah sebulan sejak Ariadna tinggal di mansion Vernando dan resmi menjadi istrinya—CEO Angels Entertainment yang juga sekaligus bos mafia internasional di bawah tanah.. Selain sikap aneh Vernando padanya di malam pernikahan mereka terkait penculikan Ariadna di masa lalu, gadis itu tidak merasa ada hal lain yang mengganjal. Pembicaraan mereka malam itu berakhir begitu saja ketika Ariadna menegaskan bahwa dia sungguh-sungguh tidak punya ingatan tentang itu. Sejak itu, mereka tidak pernah membahasnya seolah interogasi Vernando malam itu tidak pernah ada. Yang menarik? Mereka sudah tidur seranjang selama tiga puluh hari tanpa satu pun adegan panas. Bahkan tidak ada sesi accidental brushing-of-the-hand seperti di drama. Yang ada hanya bantal tambahan di tengah ranjang dan jarak yang bisa diukur dengan meteran bangunan. Ariadna tidak tahu harus bersyukur atau merasa tersinggung. “Jadi… aku ini istri, boneka pajangan, atau semacam roommate yang kebetulan sah di mata hukum?” gumamnya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status