Terjerat Cinta Tuan Penguasa Hiburan Malam

Terjerat Cinta Tuan Penguasa Hiburan Malam

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-07-26
Oleh:  SerenalunaBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
21Bab
203Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Kami mafia, bukan pemuka agama. Pengampunan tidak ada dalam acara" Ariadna bergidik mendengar kalimat tanpa ruang diskusi itu. Benar juga, suaminya bukan orang biasa. Menikah dengan mafia bukan bagian dari rencana hidup Ariadna. Tapi ketika ayahnya terseret skandal dan satu koper “uang cinta” berubah jadi berita nasional, pilihannya hanya dua: menikah atau ikut tenggelam bersama keluarganya. Vernando Maheswara, CEO Klub Malam sekaligus mafia berdasi,, menerima pernikahan itu tanpa banyak tanya. "Aku menikah bukan untuk berpisah" katanya ketika Ariadna menawarkan pernikahan kerjasama. Tapi semakin Ariadna mengenalnya, semakin ia sadar: pria ini menyimpan rahasia yang jauh lebih kelam daripada dunia hiburan malam. Sekarang, ia tinggal serumah dengan pria paling tenang, paling berbahaya—dan mungkin... paling menghancurkan.

Lihat lebih banyak

Bab 1

BAB 1 - Awalnya

“Coba kamu ulangi lagi yang kamu katakan?”

  Ariadna berdiri terpaku di pintu kamarnya, masih mengenakan piyama dan rambut bergelombang acak-acakan, yang entah bagaimana tidak mengurangi kecantikan parasnya. "Ayah mengirimmu jauh-jauh ke Sydney bukan untuk bercanda kan?"

  "Saya tidak bercanda, nona Ari." Ronald menarik nafas, tak sampai hati mengulang kabar yang ia bawa, “Anda harus pulang untuk menikah."

  Ariadna menyipitkan mata, menatap asisten pribadi ayahnya yang pernah ia taksir semasa puber itu. “Aku masih ngantuk atau kamu barusan bilang aku... disuruh menikah?”

  “Tidak salah dengar.”

  “Dengan siapa?”

  “Vernando Maheswara.”

  “Veri siapa? Anak siapa?”

  “Hmm....Anda tahu agensi Angels? Atau girlband Espo….” sang asisten tak sempat menyelesaikan kalimatnya ketika Ariadna memekik tertahan 

  “Vernando…!! Si bosnya klub-klub malam kelas atas di Jakarta !? AH ! Bahkan beberapa klub malamnya ada di Las Vegas dan Qatar! CEO perusahaan agensi Angels ??? Yang masuk daftar forbes under 40 ?! Vernando yang itu!?!” 

  Ronald tersenyum melihat reaksi Ariadna. Baguslah, sepertinya nonanya kagum pada si calon suami. Memang, wanita tidak bisa menolak pria yang sukses. “Benar, Nona. Jadi….”

  “TIDAK MAU !!!” 

  “Eh?”

  “Kau pikir aku bodoh? Tidak tahu dunia? Aku juga tahu bahwa di balik bisnis legalnya itu dia mafia jaringan internasonal! Bahkan agensinya terang-terangan mengorbitkan gadis di bawah umur !”

 “Ini darurat….”

  “Enggaaaakkk !!!! Kenapa aku?” serunya panik. “Aku jauh-jauh kuliah ke Sydney tiba-tiba disuruh nikah !?"

 Ronald menghela napas. “Anda sungguh tidak dengar berita apapun dari Indonesia?”

 Ariadna mendengus. “Ron, aku bahkan gak sempat balas chat pacarku selama dua minggu ini, apalagi nonton berita. Tugas akhirku hampir membunuhku. Presentasi taman kota ramah perempuan di pinggir sungai Parramatta, itu yang sekarang penting bagiku. Bukan malah nikah-nikahan”

  Ronald mengeluarkan ponselnya. “Anda perlu lihat ini.”

  Ia memutar sebuah video, Klip Breaking news. Suara wartawan bersahutan. Terlihat Damian Wiratama Santosa, ayah Ariadna, berdesakan dengan kamera dan mikrofon.

  “Pak Damian, apa isi koper yang dibawa bodyguard Anda?”

  “Pak, tolong jelaskan foto pertemuan anda dengan Vernando Maheswara !”

  “Benarkah Anda menerima suap proyek Klub Malam Kalijaring?”

  “Apakah benar Anda melindungi kasus eksploitasi grup idol?”

  “Pak Damian, tolong tanggapannya!"

  Dalam video, nampak Pak Damian yang terpisah dari bodyguardnya, tersudut hampir ke tembok gedung. Matanya melihat ke kanan kiri dengan liar. Mulutnya gemetar. Dan entah bagaimana akhirnya bersuara keras ; 

  “Koper itu... itu... koper mahar! Untuk lamaran anak saya! Bukan suap! Enak saja ! Itu...itu uang cinta!”

  Video berhenti.

  Ariadna ternganga. “Oh. My. God.”

  “APAAN?! Jadi karena rahang ayahku asal gerak begitu, aku harus menikah!?”

  Ronald menunduk.

  “Biasanya kan gampang! Menutup dan membungkam media kemudian mengalihkan dengan berita lain, itu kan kerjaan tim PRnya ayah! Ngapain aja mereka !?” Ariadna frustasi.

  “Kali ini tidak semudah itu, Nona. Partai oposisi sedang mengincar celah untuk menjatuhkan posisi Bapak. Beliau sedang tidak bisa sembarangan bergerak.”

  Ariadna menatap Ronald marah. “Terus aku yang harus bayar? Aku!? Harus nikah sama mafia untuk menutupi kebodohan politik ayahku?!”

  “Tidak ada pilihan lain, Nona.”

  “Ada. Aku gak ikut. Titik.”

  Ronald menarik napas kesekian kalinya, memencet earpiece kecil di telinganya. Ariadna tahu jelas gerakan itu.

 Ariadna mundur selangkah. “Jangan bilang...”

 “Maaf, Ari.” Ronald menunduk, memanggil namanya seperti ketika mereka dekat, dahulu sekali.. Suaranya penuh penyesalan.

Ariadna berbalik cepat ke dalam kamar, hendak menutup pintu, tapi gagang pintu ditahan oleh Ronald yang lebih gesit.

“Tolong Ari, kamu tahu ini tidak ada gunanya.”

 “Ronald, please…” Ariadna hampir menangis

 “Ini di luar kuasaku. Kami harus membawamu pulang sekarang.”

 Ariadna terdiam. Kecewa. Marah. Dan sangat muak. Lift yang berada beberapa meter dari pintu kamar Ariadna terbuka,. Dua pria berjas hitam yang dipanggil melalui earpiece tadi keluar, Siap membawa paksa Ariadna.

 Tanpa sempat mengepak banyak, hanya satu koper pakaian dan satu koper penuh tekanan batin, Ariadna dibawa ke bandara. Tiket pulang: satu arah. Tanpa negosiasi.

 _________________________________

  Di Jakarta, lantai tertinggi gedung Angels, seorang pria duduk di kursi kulit hitam. Wajahnya tampan untuk ukuran bukan selebriti, dengan hidung mancung dan alis tebal serta rahang yang kokoh, menambah kesan berwibawanya. Di hadapannya, layar LED besar menayangkan ulang siaran berita: wajah Damian, Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan dengan statement “uang cinta”.

  Vernando Maheswara memejamkan matanya sejenak, kemudian membukanya lagi untuk menatap sebuah foto lama yang tergeletak di atas meja kerjanya.

  Foto itu memperlihatkan seorang anak kecil—Ariadna—memegang bola, terlihat dari samping. Di depannya, seorang wanita dewasa dengan rambut cokelat panjang bergelombang membungkuk sambil tersenyum ke arah anak kecil itu.

  Foto itu diambil dari jauh, dan jelas terlihat diambil tanpa ijin.

  Vernando menatap foto itu dengan ekspresi berpikir jauh. Beberapa lama, dipejamkannya kembali matanya.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Nara Zwei
bagus. menarik ceritanya
2025-07-26 14:21:37
1
user avatar
Isha Laksita
ini membawa aku berimajinasi dengan cerita nya
2025-07-09 10:09:19
1
21 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status