Share

[S2] Kita Cek Aja Gimana?

Penulis: CH. Blue Lilac
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-08 17:20:09

Setelah makan seadanya di rest area, Jean kembali mengemudikan mobil. Langit mulai bergradasi jingga keunguan, menandakan malam segera datang. Jalanan tol mulai lengang, hanya sesekali diselingi mobil-mobil besar yang melintas.

Di bangku penumpang, Nilam tampak menyandarkan kepala di jendela. Bahunya turun naik pelan mengikuti napas. Tangannya bertumpu di perut, dan matanya terpejam setengah.

Jean melirik sekilas. “Sayang, kamu gak apa-apa?”

Butuh beberapa detik sebelum Nilam menjawab, suaranya lemah. "Aku gak apa kok. Cuma agak pusing dikit."

Jean menurunkan kecepatan mobil sedikit. “Pusingnya banget atau ringan?”

“Enggak berat banget, tapi ganggu. Kayak nyut-nyutan.”

Jean menghela napas pelan, menahan kekhawatiran. “Mau mampir beli parasetamol dulu?”

Nilam menggeleng, matanya masih terpejam. “Enggak usah... nanti aja di rumah Mama. Aku pengen tidur sebentar.”

“Oke. Tapi kalau makin gak enak, langsung bilang, ya?”

Nilam hanya mengangguk pelan. Jean meliriknya sesekali dengan pandanga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Kemunculan Seseorang Yang Tak Terduga

    Tanpa Dikta duga sebelumnya, Nilam justru melemparkan batu tepat ke kepalanya. Membuat pria itu mengarang kesakitan dengan dahi tergores dan sedikit mengeluarkan darah. Kesempatan itu digunakan dalam untuk kabur. Dia berlari secepat mungkin ke arah mobilnya. Ia harus menyelamatkan dirinya. Setidaknya itu adalah hal yang paling tepat untuk dia lakukan sekarang ini."Jangan kabur kamu!" Teriak Dikta sambil memegangi kepalanya. Ia berusaha untuk menangkap Nilam walaupun langkahnya sedikit oleng karena pusing.Nilam tak menggubris. Dia fokus melarikan diri dengan mengabaikan teriakan Dikta.Tapi sayangnya, lagi-lagi dia kalah cepat. Dikta lebih dahulu menarik rambutnya dan menyeret Nilam hingga menjauh dari mobilnya."Mau ke mana kamu?" desis pria yang sedang berdiri di belakang Nilam."L- lepas!" pinta Nilam lirih. Wajahnya mulai pucat dan tenaganya semakin berkurang karena terus diserang oleh Dikta."Aku gak akan ngelepasin kamu!""Dikta, ampun... Tolong jangan kayak gini..." pinta Nila

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Pertemuan Dikta dan Nilam

    "Om jahat! Om kejam! Qila bakal aduin Om ke Pa—" Dug! Dikta membenturkan kepala Qila ke kaca mobil. Cukup keras hingga darah merembes keluar dari kepala bocah malang tersebut. Qila pingsan. Namun bukannya panik, Dikta malah Sibuk mengatur nafasnya dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Ia mendekatkan jari telunjuknya ke lubang hidung Qila. Memastikan apakah anak itu masih bernafas atau tidak. Dia sedikit lega saat tau jika bocah itu masih hidup walaupun nafasnya terdengar pelan. "Paling gak, dia diem sampai aku tiba di lokasi." Setelah berkata begitu, Dikta kembali bersiap untuk melanjukan kendaraannya. Tapi baru saja ia menghidupkan mobilnya, tiba-tiba kendaraannya di tabrak dari belakang hingga mobil itu maju beberapa meter ke depan. Dikta meninju pahanya sendiri dengan geram. Ia turun dari mobilnya untuk mengecek siapa pelaku yang berani menabraknya. "Oi brengsek! Turun kamu!" titahnya dengan nada marah-marah. Dia siap melampiaskan segala emosinya, pada siapapun yang

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Mau Ikut Om Tidak?

    "Qila? Gimana?" "Ya deh, Om. Qila pulang bareng Om Dikta aja. Lagian Mama juga lama banget. Qila sampek pegel nungguinnya." Dikta menyeringai puas. Akhirnya dia berhasil membujuk Qila untuk pulang bersama dengan dirinya. "Ya udah, ayo masuk sini!" Begitu pintu mobil di buka, tanpa banyak basa-basi, Qila pun langsung masuk ke dalam sana. Ia duduk di sebelah Dikta tanpa melupakan sabuk pengaman. "Kamu jangan takut sama Om." *** "Ck!" Nilam berdecak kesal. Sudah tidak terhitung berapa kali ia memukul roda kemudi siang ini. Bagaimana tidak jengkel kalau disaat genting begini, dia malah harus terjebak macet. "Aku harus ngebut nih. Takut Qila nunggu lama." Itulah yang Nilam katakan sambil memacu kendaraannya dengan kecepatan di atas rata-rata. Padahal dia sudah jemput Qila lebih awal, tapi bisa-bisanya dia malah terjebak macet seperti barusan. "Moga aja Qila gak marah gara-gara aku kelamaan." Perempuan 23 tahun itu mengendarai mobilnya dengan sedikit ngebut. Dia khawatir Qil

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Firasat?

    "Ada apa, Sayang?" tanya Nilam pelan. Ia bisa merasakan pelukan suaminya sedikit lebih lama, sedikit lebih berat. Jean terdiam sejenak, tampak menimbang kata-kata yang tepat. “Gak tahu. Aku ngerasa aneh aja.” “Kenapa?” Nilam sedikit menjauh, menatap wajah Jean. “Kamu mimpi buruk tadi malam?” “Enggak juga. Cuma… aku ngerasa gak enak ninggalin kamu hari ini.” Nilam tertawa kecil. “Aku kan cuma jemput Qila. Lagian sekolahnya deket banget dari sini.” “Aku tahu, tapi tetep aja. Kamu tadi manja banget. Gak biasanya kamu nempel kayak gitu.” Nilam mengangkat bahu. “Lagi pengen aja. Mungkin efek hormon lagi naik-turun. Hehe.” Jean menatap istrinya dalam-dalam. Ia mencoba tersenyum, tapi ada bayangan khawatir di matanya. “Kamu yakin gak apa-apa, Sayang?” Nilam mengangguk. “Yakin dong. Jangan lebay kayak waktu anter Qila tadi pagi. Cukup satu perempuan yang kamu proteksi kayak bunker. Gak usah dua-duanya.” Jean terkekeh lemah, lalu memeluk Nilam sekali lagi. Kali ini lebih lembut, seper

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Nanti Mama Yang Jemput

    "Qila, nanti Mama Nilam yang jemput kamu pulang sekolah ya. Nanti kamu gak boleh ke mana-mana sebelum Mama Nilam dateng."Qila hampir lupa, sudah berapa kali Papanya berpesan seperti itu padanya. Dari mulai di rumah Bu Mala sampai di perjalanan menuju sekolah, Jean gak berhenti memperingatkan putrinya."Iya Pa. Qila tau kok." Qila mendesah panjang. "Papa udah bilang gitu puluhan kali."Nilam yang duduk di sebelah Jean langsung terkekeh. "Bener sayang. Kamu ngomong gitu udah hampir 10 kali dalam satu jam."Jean mendesah panjang. "Namanya juga khawatir.""Ya gak usah lebay gitu dong, Sayang. Kan Qila juga udah paham, ya kan Qila?"Bocah 10 tahun itu mengangguk. "Hem."Haaa... Jean hanya bisa menghela nafas panjang. Dia gak bisa berkutik kalau sudah menyangkut dua wanita ini."Ya udah, hati-hati ya di sekolah. Jangan nakal! Terus nurut apa kata Bu Guru!" pesan Jean sebelum membuka kunci mobilnya.Qila mengangguk. "Siap Papa."Setelah pamit, barulah Qila turun dari mobil. Begitu yakin jik

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   [S2] Edisi Malam Jumat

    Dikta menepikan mobilnya di pinggir jalan. Sekarang adalah waktunya untuk menjemput cucu Pak Darma. Dia turun dari mobil dan mulai menyalakan rokoknya. Salah satu obat mujarab di untuk memghilangkan segala penat di kepalanya.Di saat sedang asik melamun, tiba-tiba saja pandangan matanya tertuju ke satu arah. "I- itu kan Qila?" Dikta sedikit menyipitkan kelopak matanya ketika melihat kerumunan anak-anak yang baru saja keluar dari gedung sekolah mereka. Dan salah satu yang menarik perhatiannya adalah Qila, anak kandung Elisha."Dia kenapa bisa ada di sini? Tempat ini kan cukup jauh dari rumah?" tanyanya dalam hati. Rasa penasaran perlahan menguasai benaknya. Sampai ia teringat dengan perkataan cucu Pak Darma soal program pertukaran pelajar."Apa jangan-jangan siswi yang sering diceritakan cucu Pak Darma itu, si Qila?" Dia masih berdiri di sana dan memperhatikan Qila dengan seksama."Aku penasaran siapa yang bakal datang buat jemput anak itu," gumamnya.Sekitar lima menit kemudian, seora

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status