Share

Bab 62. Senja Malam

Penulis: Shenna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-11 12:00:41

"Lama tidak bertemu. Aku merindukan kalian semua," seru Daniella memeluk teman-temannya. Aroma parfum manisnya bercampur dengan bau ringan rosin sepatu balet di ruang latihan. Mereka baru saja mengganti sepatu, menunggu pelatih datang. Senyum menghiasi wajah-wajah itu, seolah liburan baru saja mengisi ulang seluruh energi mereka. "Wajah kalian sangat berseri-seri, pasti liburannya menyenangkan, bukan?" tanyanya melirik Stella.

"Iya, lumayan. Aku menghabiskan banyak waktu bersama kekasihku di Bahama," jawab Stella.

"Pasti banyak kondom yang telah terpakai," celetuk Teresa nakal, membuat semua tertawa terbahak.

"Lebih banyak dari yang kamu kira," timpal Stella sambil tersenyum penuh rahasia.

"Aku iri. Bukan hanya pada kalian ... tapi pada foto-foto yang kalian unggah. Liburan dengan pasangan itu ... menyenangkan," keluh Chloe. Tatapannya sedikit meredup.

"Memang kamu tidak?" tanya Teresa.

Chloe m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
elma
wah Fransesco biang kerok,,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 65. Game

    "Dasar lancang!" Suara bentakan Alexander memecah ketenangan. Garpu dan pisau yang ia letakkan menghantam meja dengan keras, membuat semua kepala menoleh."Biarkan aku meneruskan ucapannya dulu," sela Francesco tetap tenang. "Aku tidak akan mendapatkan keuntungan dari kebocoran soal mansionmu. Malah aku yang paling diuntungkan jika kalian tidak menikah. Kau mengerti maksudku, bukan?""Jawab saja ya atau tidak. Karena hanya segelintir orang yang tahu lokasi mansionku, dan semua yang ada di meja ini termasuk di antaranya."Francesco menyeringai tipis. "Pemikiranmu sangat dangkal. Bagaimana kau menuduhku hanya karena alasan itu? Jika iya, kuberitahu tunanganmu memangnya kenapa? Bukankah wanita itu tunanganmu jadi sudah sepantasnya dia tahu. Lagi pula sepenting apa mansionmu, Alexander? Apa kau menyimpan harta karun sampai sangat amat tidak ingin disentuh? Atau ... lebih berarti dari dugaanku?"Reagan mengangkat alis, ikut penasaran. "Ya, itu benar. K

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 64. Prahara di Rumah Besar

    Entah sudah berapa kali jemari Alexander menekan pelipisnya. Bukan karena pusing memikirkan angka-angka di meja kerja, melainkan pusaran rumit yang diciptakan dua wanita itu.Sebelum langkahnya diambil, ia tahu bahwa drama ini akan muncul. Namun, yang tak ia perhitungkan adalah satu hal, yaitu perasaannya pada Ella.Apa ia sungguh merasakan cinta pada wanita itu? Sial. Di mana dirinya yang dulu?"Kita sudah sampai, Sir," ujar Lionello.Kesadaran Alexander kembali setelah mendengar perkataan asistennya. Ia mengangkat pandangan. Di balik kaca jendela mobil, berdiri megah mansion keluarga Hoffa, tempat yang selalu mengandung rasa getir dalam ingatannya.Dengan kaki yang melangkah cepat, ia masuk ke dalam. Kebetulan sekali, orang yang Alexander cari sedang duduk santai di sofa ruang tengah. "Tenang sekali hidupmu," ucap Alexander mendekati sang adik. "Tentu saja. Lihatlah, di majalah ini ada wajah dan album terba

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 63. Perang Manis

    Suara tawa para wanita di dapur terdengar mengalun, mengisi udara malam yang dingin menjadi hangat. Para pelayan dan Ella tengah menunduk ke atas meja panjang, menghias sebuah kue besar. Padahal jarum jam sudah menunjuk pukul sepuluh malam, waktu yang biasanya menandai para pelayan pulang. Namun malam ini, dapur masih hidup, penuh canda, tepung, dan aroma manis."Bibir Tuan Alexander tidak seperti ini. Seharusnya garis lurus saja. Tuan selalu memasang wajah datar," gurau salah satu pelayan, menatap kue di hadapan Ella."Kalian ini, pakar ekspresi wajah rupanya," jawab Ella sambil tersenyum kecil, mengikuti saran tadi."Semua orang di mansion sudah hafal watak Tuan besar.""Kalau tidak datar, berarti beliau sedang marah. Apalagi kalau alisnya mengerut seperti ini," timpa pelayan lain menirukan ekspresi wajah Alexander, membuat yang lain terbahak."Siapa yang kalian sebut menyeramkan itu?"Suara itu datang bagai petir di

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 62. Senja Malam

    "Lama tidak bertemu. Aku merindukan kalian semua," seru Daniella memeluk teman-temannya. Aroma parfum manisnya bercampur dengan bau ringan rosin sepatu balet di ruang latihan. Mereka baru saja mengganti sepatu, menunggu pelatih datang. Senyum menghiasi wajah-wajah itu, seolah liburan baru saja mengisi ulang seluruh energi mereka. "Wajah kalian sangat berseri-seri, pasti liburannya menyenangkan, bukan?" tanyanya melirik Stella. "Iya, lumayan. Aku menghabiskan banyak waktu bersama kekasihku di Bahama," jawab Stella. "Pasti banyak kondom yang telah terpakai," celetuk Teresa nakal, membuat semua tertawa terbahak. "Lebih banyak dari yang kamu kira," timpal Stella sambil tersenyum penuh rahasia. "Aku iri. Bukan hanya pada kalian ... tapi pada foto-foto yang kalian unggah. Liburan dengan pasangan itu ... menyenangkan," keluh Chloe. Tatapannya sedikit meredup. "Memang kamu tidak?" tanya Teresa. Chloe m

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 61. Tinta yang Mengunci

    "Kenapa bicara seperti itu? Ini tentang dirimu, Alexander," tanya Ella balik, khawatir."Justru karena ini tentang diriku, maka aku yang memutuskan. Kalau kukatakan tidak apa-apa, berarti tak perlu ada lagi yang diselidiki.""Aku hanya ingin membantu. Maksudku ... aku peduli padamu, jadi kuharap kamu juga peduli pada dirimu.""Terima kasih sudah peduli denganku, tapi Ella ..." Alexander menatapnya, sorotnya dalam nan mengeras. "Sebelum kamu membantu orang lain, tanya terlebih dahulu apakah dia memerlukan bantuan atau tidak. Berhenti bermain-main menjadi pahlawan."Ella tertawa kecil, hambar. "Wow, aku tidak menyangka mendengar kata-kata setajam itu darimu. Baiklah ... kalau memang kamu tak mau dibantu, tak mungkin juga kamu akan memintanya dariku. Betapa bodohnya aku."Ia berdiri, berniat pergi. Namun, tangan Alexander cepat menarik pinggangnya, memaksanya kembali duduk di pangkuannya. "Sekarang mau apa lagi, huh?" dengusnya, kesal.

  • Terjerat Hasrat Dunia Gelap    Bab 60. Biarkan Aku Masuk

    "Banyak hal yang terjadi, bagian mana yang ingin Anda tahu?" tanya Ben hati-hati. "Aku ingin tahu semuanya dari awal," jawab Ella serius. "Tapi jika keinginanku terasa terlalu banyak, Anda bisa menceritakan tentang hubungan Alexander dengan kedua orang tuanya saja. Sejak kapan Alexander ... membenci mereka?" Ben menarik napas panjang, sorot matanya menerawang jauh. "Perasaan cinta atau benci adalah sesuatu yang tidak aku ketahui, namun, diriku bisa mengira awal mula semuanya terjadi," ungkap Ben. "Tuan dan Nyonya besar telah berpisah sejak Tuan muda masih kecil. Perpisahan pasti terjadi karena ada hal yang kurang baik, tetapi keputusan itulah yang terbaik bagi mereka." Ella mendengarkan dalam diam, tenggorokannya tercekat. "Hak asuh anak pertama jatuh ke tangan sang Nyonya, sedangkan anak kedua dan ketiga ... pada Tuan besar. Alexander bukanlah pewaris utama. Kakaknya-lah yang dulu dipersiapkan. Namun, takdir berbelok. Kare

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status