공유

49 - Pintu yang Belum Dibuka

작가: Dualismdiary
last update 최신 업데이트: 2025-08-18 19:33:44

Meira dan Hastan masih berbaring di kasur, suasana kamar penuh keheningan yang anehnya terasa nyaman. Kata-kata terakhir Hastan masih berputar di kepala Meira, membuat jantungnya berdebar tanpa arah. Namun tiba-tiba— kruuukkk… suara perut Meira terdengar jelas di tengah keheningan itu.

Mata Meira langsung melebar. Ia memalingkan wajah, pura-pura tidak mendengar, tapi wajahnya sudah merona. Sementara Hastan justru terdiam sepersekian detik sebelum akhirnya tertawa ringan, suara tawanya dalam, rendah, namun hangat.

“Kitten…” ia menatap Meira yang pura-pura sibuk dengan ujung selimut. “Sejak pagi kau baru makan apa?”

“...Roti kecil,” jawab Meira lirih, masih kesal pada dirinya sendiri.

“Dan di staff lounge tadi?”

Meira menghela napas, mendengus. “Tidak sempat. Seseorang terlalu sibuk berburu, sampai aku tak bisa sekadar menyentuh camilan.”

Hastan mengangkat alisnya, ekspresi licik kembali muncul. “Berburu? Aku suka istilah itu.”

Meira makin menutup wajahnya dengan bantal, malu sek
이 책을.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Terjerat Hasrat Liar Mantan Selingkuhan   EPILOG

    Lima tahun berlalu sejak kelahiran Aurelia Maheswara. Mansion itu kini dipenuhi oleh suara tawa dua anak kecil dan aroma masakan Meira. Hastan menepati setiap janji dominannya: Meira sukses dengan startup konsultannya yang berbasis work from home, Hastan tidak pernah memiliki sekretaris wanita, dan cinta mereka semakin gelap dan kuat. Dio, kini berusia sembilan tahun, adalah kakak yang protektif dan cerdas. Sore itu, Meira duduk di ruang keluarga, memeluk Aurelia yang kini sudah berusia lima tahun dan baru pulang dari TK. Aurelia, dengan rambut cokelat ikal dan mata tajam yang persis Hastan, sedang bercerita dengan semangat tentang hari di sekolahnya. "Mama, tadi di sekolah," celoteh Aurelia, menunjukkan bando berwarna-warni di tangannya. "Kami membuat prakarya menghias bando. Lihat, ini punyaku bagus, kan?" "Bagus sekali, Sayang," puji Meira. "Terus, ada teman laki-lakiku. Namanya Jonas," lanjut Aurelia. "Dia kasih bando buatannya yang dihias berwarna pink ini ke aku. Dia bil

  • Terjerat Hasrat Liar Mantan Selingkuhan   190 - Janji yang Ditepati

    Waktu berlalu cepat, dipenuhi oleh persiapan Hastan yang tak pernah lelah dan cinta mereka yang semakin kuat. Sembilan bulan berlalu, dan kini adalah H-3 HPL (Hari Perkiraan Lahir) Meira. Hastan benar-benar telah memberikan segala hal yang terbaik untuk Meira. Ia membangun nursery room paling mewah, selalu menemani kelas parenting, dan bahkan secara pribadi memilihkan setiap baju bayi mereka. Meira pun sangat bersyukur dengan Hastan yang selalu menepati janjinya. Kehamilan Meira kali ini sangat berbeda saat ia hamil Dio. Dahulu, Meira lebih banyak mengurus diri sendiri, tidak ada waktu untuk bermanja-manja. Namun, dengan Hastan, Hastan benar-benar menemaninya, membantunya, dan menjaganya—bukan hanya dengan harta, tetapi dengan kehadiran. Satu hal yang tidak berubah: libido Meira benar-benar tinggi selama kehamilan ini. Hastan sangat menyukainya tentu saja, karena ia kerap mendapati Meira tiba-tiba mendudukinya atau berada di atasnya setiap tengah malam, mengklaim Hastan dengan h

  • Terjerat Hasrat Liar Mantan Selingkuhan   189 - Pil Plasebo

    Setelah insiden muntah dan tangisan histeris di mansion keluarga Maheswara, Hastan segera membawa Meira dan Dio kembali ke rumah mereka. Hastan menelepon dokter pribadinya yang seorang wanita spesialis kandungan, meminta untuk datang secepatnya. Dio disuruh bermain di ruang keluarga di bawah pengawasan perawat sementara Meira beristirahat di kamarnya, tubuhnya terasa lemas. Tidak lama kemudian, dokter wanita, Dr. Tania, tiba di mansion. Hastan menyambut kedatangan dokter wanita tersebut di pintu, menjelaskan situasinya dengan cepat dan cemas. "Dia sangat sensitif, Dok. Menangis hanya karena cheesecake, dan muntah karena aroma cokelat. Dan, ya, dia sempat menggunakan pil KB," jelas Hastan, tatapannya penuh harapan dan teka-teki. Saat tiba di kamar, Dr. Tania, seorang wanita paruh baya yang tenang, mulai bekerja. Dokter seperti biasa memeriksa tekanan darah Meira, dan detak jantung serta mengajukan pertanyaan mendasar. "Meira, ceritakan apa yang paling mengganggu Anda," tanya Dr

  • Terjerat Hasrat Liar Mantan Selingkuhan   188 - Inisiatif di Kegelapan Dini Hari

    Hastan seketika terkesiap. Matanya langsung terbuka, dan jantungnya berdebar kencang. Ia menoleh ke bawah. Di sana, Meira sedang berlutut di sisi ranjangnya, dengan mata yang terlihat setengah tertutup—bukan karena kantuk, melainkan karena hasrat buta di tengah malam. Tubuhnya hanya dibalut kaus longgar, memperlihatkan betapa mendesaknya kebutuhan ini. Meira, tanpa bicara, langsung memajukan kepalanya. Ia mulai mengelus-elus batang Hastan yang baru saja ia bebaskan. Sentuhan lembut dan basah di tengah kegelapan subuh itu sontak membuat Hastan melonjak. Batangnya dengan cepat mengeras sempurna dan berdenyut karena sentuhan itu. Hastan melihat Meira menatapnya dengan penuh gairah; tatapan mata gelap yang menginginkan klaim. Ini adalah momen langka di mana Meira memulai inisiatif seperti ini, sebuah kejutan yang mematikan bagi Hastan. "Mmmh, kitten," geram Hastan, merasakan sentuhan Meira yang kini semakin berani. Lalu, Meira tidak membuang waktu. Ia mulai memasukkan batang Has

  • Terjerat Hasrat Liar Mantan Selingkuhan   187 - Pelarian ke Kepulauan Rahasia

    Tanpa menunda, segera setelah resepsi pernikahan intimate mereka selesai, Hastan membawa Meira pergi. Dio diurus sementara waktu oleh Nayla dan Ibu Maheswara, yang langsung senang mendapat tugas mengurus cucu. Hastan membawa Meira berbulan madu ke Kepulauan Maladewa (Maldives), tetapi bukan ke resor umum. Mereka diantar dengan seaplane khusus menuju sebuah pulau pribadi eksklusif yang Hastan sewa sepenuhnya. Pulau itu hanya berisi satu vila mewah dengan pantai pribadi, kolam renang tak bertepi, dan pemandangan laut biru kehijauan yang menakjubkan. Setibanya di sana, gairah mereka tak terbendung, dan mereka menghabiskan waktu berjam-jam di dalam vila, mengukir klaim dan cinta mereka di setiap sudut kamar. Malam harinya, setelah makan malam mewah yang disajikan di pantai, Meira dan Hastan berbaring di tempat tidur gantung besar di tepi pantai. Suara deburan ombak yang lembut menjadi musik latar, sementara jutaan bintang berkelip di atas mereka. Suasana terasa sangat intim dan dama

  • Terjerat Hasrat Liar Mantan Selingkuhan   186 - Interupsi Lucu

    Tak lama kemudian, musik lembut dimainkan, menandakan momen yang ditunggu telah tiba. Tiba waktunya Hastan naik ke altar, tempat ia akan menunggu wanitanya. Hastan berdiri tegak, mengenakan tuksedo hitam yang dibuat khusus, yang semakin menonjolkan postur tubuhnya yang tinggi besar dan dominan. Namun, dibalik ketegasan itu, perasaan Hastan bercampur aduk, mendebarkan dan penuh gairah. Semua mata tertuju ke pintu. Hastan menahan napas. Pintu terbuka. Hastan merasakan tenggorokannya tercekat, dan matanya langsung berkaca-kaca terharu. Di sana, Meira muncul. Ia mengenakan gaun A-line yang anggun dan tertutup yang mereka pilih, namun aura seksinya tetap tak terbantahkan. Rambutnya disanggul rapi, wajahnya dirias lembut, tampak seperti seorang Ratu yang siap diklaim. Meira mulai melangkah ke altar, dituntun oleh Dio yang menggemaskan dengan jas kecil. Dio berjalan dengan bangga, memegang erat tangan Meira. Pemandangan Meira yang berjalan dengan Dio adalah pemandangan keluarga utuh

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status