Share

14. Restu Ayah

Dara mengusap tangan Ayahnya dengan handuk basah, Ayahnya sudah sadar sejak operasi beberapa hari lalu. Kini Ayahnya juga sudah makan banyak seperti sebelumnya.

“Dara, pacar kamu memang hebat. Dia yang bertugas cek kesehatan ayah setiap saat, dia juga pria yang lembut, tidak pernah marah sama pasien. Pasien-pasien lain juga memuji hal yang sama,” ujar Sahrul antusias. Dara hanya tersenyum dan mengangguk mendengar ucapan Ayahnya. Asal Ayahnya tau saja, Revan yang lembut hanyalah kedok semata, sebenarnya laki-laki itu banyak minusnya, salah satunya sering memaksa Dara berhubungan.

“Kapan kamu akan menikah dengan dia? Laki-laki seperti dia tidak baik kalau dianggurin,” ujar Sahrul.

“Aku akan menikah dengan dia. Aku juga mau minta restu sama Ayah,” jawab Dara.

Sahrul membulatkan matanya mendengar ucapan Dara, “Kamu benar akan menikah dengannya?” tanya Sahrul senang.

“Iya, Ayah. Revan sendiri sudah melamarku, mungkin sebentar lagi akan meminta restu sama Ayah,” jawab Dara.

“Kalau beg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status