Share

24. Takjub

"Besok kita kembali lagi ke villa, itu kan yang kamu mau?"

"Bener, Mas?"

"Iya."

"Okey. Tapi besok jadwalmu fisioterapi, Mas."

"Ya, kita ke rumah sakit dulu. Habis itu kita langsung pulang ke Villa."

"Alhamdulillah, syukurlah, aku senang kamu langsung setuju untuk terapi, tak perlu berdebat lagi masalah ini."

"Ya, aku ingin sembuh. Demi kamu."

Mereka berdua saling melempar senyum. Harshil masih menatap istrinya. 

Brakk ...!  

Tiba-tiba terdengar suara benda terjatuh. Keduanya menoleh, Inara bergegas melihat siapa yang berada di sana dan mencuri dengar obrolannya.

Ia melihat sekelebat bayangan menjauh.

"Siapa, Inara?" tanya Harshil.

Inara memungut pot bunga plastik yang terjatuh dari tempatnya.

"Gak tahu Mas," sahut Inara.

Harshil terdiam. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

"Mas, aku beresin piringnya dulu, nanti nyusul kamu ke kamar."

"Kita bare

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status