Share

Beken 50

*Happy Reading*

"Devia ... jangan menangis. Saya tahu, saya salah. Saya minta maaf," lirih Pak Vino kemudian. Setelah lama tertegun melihat air mataku yang mengalir tanpa bisa aku halau lagi.

Konyol! Kalau bukan menangis, lalu aku harus apa? Tertawa? Menertawakan apa? Kebodohanku? Atau, apa?

"Saya tidak butuh maaf dari Bapak," sahutku ketus. Kembali mengalihkan tatapan ke sembarang arah.

"Lalu saya harus apa? Saya juga--"

"Pergi!" selaku cepat dengan tegas.

"Devia, please ... tidak bisakah kamu memberi saya waktu untuk bicara. Menjelaskan semuanya. Saya juga punya alasan sendiri, Devia. Tolong! Biarkan saya menjelaskan semuanya."

"Dan menipu saya lagi?" tukasku sengit. Membuat Pak Vino langsung memejamkan mata dengan erat dan mengerang tertahan.

"Devia. Tolong! Saya tahu, saya salah. Saya menipu kamu dan mempermainkan perasaan kamu, tapi--"

"Terima kasih untuk pengakuannya. Itu lebih dari cukup menjelaskan semuanya." Kembali aku menyela cepat. Tak ingin mendengar alasan apa pun da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
yeni diana sari
cepet ksih bukti. klo g si devia di sambet reyn baru gulung²
goodnovel comment avatar
Ziza Ziz S
x kesah la Nur..jnji kamu ama reyn yaa... tuh si duda sableng ramai sudah apit²annya kan..iyya kan...
goodnovel comment avatar
Meydiantika Azali
Udah keren2 koq penyedia jasa outsourcing satpam? ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status