Share

Beken 105

*Happy Reading*

Seperti yang sudah-sudah. Setelah puas menangis, aku tertidur. Akan tetapi tidak lama. Karena tiga puluh menit kemudian, bunda membangunkanku dan menyuruh bersiap untuk resepsi pernikahan yang akan segera di mulai.

Entahlah. Aku gak tahu lagi harus bilang apa sekarang. Aku bingung harus sedih atau senang menerima pernikahan ini. Di satu sisi, tentu saja aku senang. Akhirnya bisa menikah dan melepas masa lajangku dengan pria sebaik Aaron.

Akan tetapi di sisi lainnya. Aku juga sedih karena harus menikah secepat ini, tanpa kehadiran sahabat-sahabatku, juga merasakan euforia pranikah seperti mereka. Dari mulai lamaran, menunggu ijab kabul, dan pusing mengurusi pesta pernikahan. Aku kehilangan semua momen itu.

Bagaimana tidak. Seingatku aku hanya pingsan seharian, pas bangun semua udah jadi aja. Rasanya kayak ... gimana, ya? Pokoknya aku gak merasakan euforia apa pun dalam pernikahan ini. Meski aku tahu dan mengerti pasti kenapa harus begini jalannya. Tetap saja, rasanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
h-d
baca sinopsisnya kupikir bakal sama malvino ternyata nggak.... kenapa siduda dibikn jahat ...
goodnovel comment avatar
Daryanti Sulanjari
komedi koq sad ending to Mih.....kagak lucu to
goodnovel comment avatar
dwi...
betul-betul deh amih ni minta di lempar sendal online deh, bikin kayak intan dan si gemoy dong mih. yg happy ending.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status