Share

15. Masa Kelam Keluarga Abraham

Pria dengan rambut hitam, garis rahang yang tegas serta mata hazel itu berjalan mendekati Viona dan mencium pipi kanannya. Lalu, menyalami Abraham serta Kasih sebelum duduk di depan Elvano. Senyum tak pernah lepas dari bibir merah alaminya.

“Bagaimana perjalananmu, Gavin? Masihkah jetlag?” tanya Viona sambil melempar senyum.

“Semuanya lancar, Oma. Kecuali sopir yang telat menjemput ke bandara karena mengantar kakak iparku yang cantik terlebih dahulu. Akhirnya, aku memilih naik taksi daripada melewatkan makan malam ini."

Aneska terkejut mendengar ucapan yang terlontar dari mulut pria yang dipanggil Gavin oleh Viona. Dia bersitatap dengan pria itu sebelum memutus pandangan dengan menunduk.

“Jangan berlebihan memuji. Kamu tidak tahu bagaimana aslinya dia, kan?” Kasih, istri Abraham itu menatap tajam Aneska dengan senyum sangat tipis menghiasi bibir bergincu merahnya.

“Kasih, tak baik berkata begitu kepada Anes. Dia memang cantik, begitu juga hatinya. Kamu saja yang belum tahu.” Viona
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status