Share

Terjerat Pesona Ayah Kekasihku
Terjerat Pesona Ayah Kekasihku
Author: Syalvadd

1. Awal Mula

Krystal merapikan dress di atas paha yang sedang dikenakannya. Sekarang, dia tinggal menunggu Samudra, kekasihnya. Rencananya, mereka akan makan malam di kediaman keluarga Samudra sambil merayakan anniversary mereka yang ke-2 tahun. Dan rencananya juga, mereka akan mengumumkan kepada keluarga Samudra, bahwa hubungan mereka akan melaju ke jenjang yang lebih serius. Mereka ingin bertunangan. 

"Sayang, sudah siap? " tiba-tiba Samudra datang dengan senyumnya. 

Krystal menghampiri Samudra dan menggandeng tangan Samudra. Dengan lipstiknya yang berwarna merah merona, Krystal mengecup bibir Samudra. "Sudah siap sayang. Aku sudah tidak sabar."

Samudra tertawa kecil, dan selanjutnya membawa Krystal kepelukannya sambil berjalan menuju tempat di mana mobil samudra berada. 

Selanjutnya, Samudra mulai melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumah Krystal. Di dalam mobil, mereka saling berbicara satu sama lain diselingi candaan. Pembicaraan tentang masa depan menjadi topik kali ini. Samudra sudah mempersiapkan masa depannya bersama Krystal dengan matang. Dan Krystal pun sama. Dia memiliki khayalan pernikahan yang sama dengan Samudra. Mereka sudah satu hati. 

•••

"Aku gugup, " ucap Krystal. 

Samudra tersenyum, lalu menggenggam tangan Krystal. "Semuanya akan baik-baik saja. " 

Kystal  berbalik dan mencium pipi kanan Samudra dengan manis. "Terima kasih selalu, sayang. " 

Setelah adegan cium-cium itu, akhirnya Krystal dan Samudra mulai melangkahkan kakinya menuju pintu utama kediaman Samudra. Kediaman yang bergaya Eropa klasik itu benar-benar memanjakan mata Krystal. Lampu-lampu besar, dihiasi lukisan dan guci super mahal membuat rumah ini tampak hidup dan indah. 

"Indah banget, " ucap Krystal. 

Samudra tersenyum dan merangkul bahu Krystal. "Indah memang, nanti jika kita sudah menikah aku akan membelikan rumah yang sama seperti ini. Bahkan mungkin akan lebih dari ini. Anything untukmu sayang. " 

"Aw, sweet sekali sayangku ini. Terima kasih sayang. "

"Aku sudah tidak sabar. " Lanjut Krystal. 

"Tak sabar menikah denganku?" tanya Samudra dengan nada menggoda. 

"Bukan sayang. Tidak sabar untuk menikmati uangmu lebih banyak lagi. "

Samudra tertawa mendengar perkataan Krystal. Kekasihnya ini, sangat lucu sekali. Samudra beruntung memiliki Krystal. 

Dulu, butuh perjuangan untuk mendapat hati Krystal. Terlebih, Krystal adalah wanita tertutup dan banyak sekali lelaki yang mendekati dan menyukai Krystal. Namun, ternyata pilihan Krystal jatuh pada Samudra. Dan Samudra bahagia untuk itu. 

Samudra tidak akan melepaskan Krystal. Selamanya, dia ingin bersama Krystal dalam suka maupun duka. 

"Kita duduk dulu ya, " ucap Samudra. 

Mereka berdua duduk di ruang keluarga yang mayoritas hiasannya berwarna ungu dan emas. Sangat elegan dan indah. Di samping kanan, terdapat foto keluarga Samudra dan kedua orang tuanya. 

"Itu kamu waktu kecil? " tanya Krystal. 

Samudra mengangguk, sambil menenguk orange jus yang berada di tangannya. "Iya, lucu kan sayang? " 

Krystal mengangguk antusias. "Iya, ganteng banget. "

Samudra terkekeh dan selanjutnya mengacak rambut Krystal gemas. "Kita makan sebentar lagi ya sayang, tunggu papi mami aku ya. Papi masih di kantor, kalau mami lagi di butiknya. "

Krystal mengangguk, dan memeluk Samudra dari samping. Samudra sedikit kaget dengan pelukan Krystal, namun dia segera menyimpan gelas orange jus itu dan membalas pelukan kekasihnya. 

"Kamu yakin nggak sama aku? " tanya Krystal tiba-tiba. 

"Yakin dong. Aku bener-bener udah jatuh cinta sama kamu. " 

"Dih, bucin sekali Mr. Samudra ini. " 

Samudra terkekeh, dan kembali memeluk Krystal lebih erat sambil mencium pipi Krystal dan bibir kenyal milik Krystal. 

Secara tidak sadar, perlakuan mereka sedari tadi diperhatikan oleh seorang lelaki paruh baya yang masih terlihat tampan di usia yang memasuki empat puluh sembilan tahun. Dia Abraham. Ayah dari Samudra. 

"Ehem." 

Samudra dan Krystal sontak kaget dan berusaha menetralkan detak jantungnya. Samudra hafal suara itu. Suara ayahnya. 

Krystal sudah salah tingkah saja ketika ayah dari sang kekasih memergoki mereka sedang bercumbu sambil bercanda. 

"Papi, udah pulang? " ucap Samudra sambil berdiri menghampiri Abraham. 

Abraham mengangguk dan melihat ke arah wanita yang sedang merapikan dress nya. 

Seakan tahu bahwa papinya memperhatikan sang kekasih, Samudra segera membawa Krystal ke sampingnya. 

"Ini Krystal pi, pacar aku. " 

Krystal yang merasa dirinya diperkenalkan kepada ayah dari sang kekasih pun mendongak, melihat ke arah ayah sang kekasih. 

Deg.. 

Jantung Krystal berpacu sangat cepat ketika melihat lelaki paruh baya yang masih terlihat tampan, gagah dan perkasa di usia yang tak lagi muda. Biar Krystal definisikan ayah dari kekasihnya itu. Badannya tinggi, kekar, rambutnya mulai beruban, janggutnya menghiasi rahang runcingnya, matanya tajam dan hidungnya mancung tajam. Benar-benar sempurna. 

"Sayang?! " panggil Samudra lembut. 

Seakan tersadar dari lamunanya, Krystal berbalik menatap Samudra. Samudra tersenyum kecil dan beralih menggenggam tangan Krystal. 

"Eh, iya. Perkenalkan om nama saya Krystal Angeline. Panggilan saya Krystal, " ucap Krystal memperkenalkan diri. 

"Panggil papi saja, " ucap Abraham. 

Krystal benar-benar dibuat melayang ketika mendengar suara tegas dan berwibawa milik Abraham. Kini, pikirannya sudah melayang entah kemana. Tiba-tiba nafsunya meningkat hanya dengan melihat dan mendengar suara Abraham. 

Sebenarnya, ada apa dengan Krystal? 

"Mami nggak bareng papi? " tanya Samudra. Mereka sudah duduk di ruang keluarga. Abraham duduk di sofa single, sementara Krystal duduk bersebelahan dengan Samudra. 

"Nggak, mami kamu masih ada urusan katanya. " Jawab Abraham. 

Samudra mengangguk. Samudra tidak banyak berbicara dengan Abraham. Karena fakta nya, Abraham dan Samudra kurang dekat. Samudra lebih dekat dengan ibunya. Status anak tunggal juga membuat Samudra lebih dimanja oleh sang ibu. 

Samudra merasakan bahwa Krystal memang gugup. Itu terlihat dari sikap Krystal yang salah tingkah sedari tadi. Itu pemikiran Samudra. 

Namun, Samudra tidak tahu saja bahwa Krystal salah tingkah bukan karena kedatangan Abraham. Atau karena takut dengan Abraham. Melainkan, menahan nafsunya yang tiba-tiba melonjak tinggi hanya dengan melihat Abraham. 

Inti Krystal sangat gatal, dan dia butuh pelampiasan untuk itu. Samudra fokus pada televisi yang menyiarkan berita perselingkuhan, sedangkan Abraham sedang fokus pada layar handphone nya. 

"Kenapa sayang? " tanya Samudra. 

"Boleh ikut ke toilet? " 

"Tentu saja sayang. Kamu bisa pakai toilet di kamar aku ya, toilet yang bawah lagi rusak, kamu tau kan kamar aku? " Krystal mengangguk, dan selanjutnya dia buru-buru berdiri untuk menuju toilet kamar Samudra. 

Setelah Krystal pergi, Abraham membuka suaranya. "Jadi, dia yang akan kamu ajak serius? " tanya Abraham. 

Samudra mengambil orange jus nya, "Iya, gimana menurut papi? " tanya Samudra. 

"Papi serahkan semuanya sama kamu. Kalau kamu sama dia yakin, orang tua hanya bisa mendoakan yang terbaik."

"Terima kasih pi. " Ucap Samudra sambil tersenyum. 

Abraham mengangguk dan selanjutnya berdiri untuk menuju ke kamarnya. Abraham butuh meluruskan punggungnya yang kaku. Maklum, umur dia sudah tidak muda. Dia butuh istirahat yang cukup. 

•••

Krystal memperhatikan dirinya di cermin besar yang berada di toilet. Dressnya nampak berantakan, rambutnya juga berantakan. Tapi, dia tersenyum puas, dia sudah berhasil mengeluarkan nafsunya dan berkhayal tentang Abraham. 

Ya, Krystal melakukan pelepasan dengan menyebutkan nama Abraham. Bukan, Samudra. 

Krystal begitu nafsu dengan Abraham. Bahkan, disetiap desahannya dia menyebutkan nama Abraham dan berkhayal seolah Abraham sedang membuat dirinya mendesah hebat.

Abraham benar-benar membuat Krystal gila. 

Krystal tersenyum sambil memasukkan dada nya kembali ke tempatnya. Namun, dress yang sebetulnya memiliki lengan itu dia gunting dan beralih menjadi dress tanpa lengan. Dia turunkan sedikit dress itu dan mulai meneliti pakaiannya. Benar-benar menggairahkan. 

Dan tujuan Krystal sekarang sama sekali bukan meminta restu kepada mami juga papi dari  Samudra. Tapi, membuat papi Samudra berada di bawah dirinya. Semudah itu Krystal berubah pikiran. 

Perihal pertunangan dan hubungannya dengan Samudra? Entah kenapa Krystal sudah tidak minat dengan Samudra. Krystal kini hanya ingin Abraham, bukan  Samudra. 

Krystal segera keluar dari kamar Samudra untuk kembali melihat masa depannya, Abraham. Namun, di tengah perjalanan dia melihat Abraham yang sedang berjalan menuju kamar miliknya dan sang istri. Dengan penasaran, Krystal segera mengikuti Abraham dan melihat Abraham yang mengganti kemeja di kamarnya dari celah pintu yang tidak tertutup rapat.

"Errr, sangat menggairahkan. " Gumam Krystal.

Seakan mengetahui dirinya ada yang memperhatikan, Abraham dengan refleks menoleh ke arah pintu dan melihat sang kekasih dari anaknya sedang memperhatikannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Krystal, sedang apa? "

Sial! Krystal ketahuan mengintip Abraham!! 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status