Share

2. Papi Samudra

Krystal tersenyum canggung ketika Abraham menghampiri dirinya yang masih berdiri mematung di luar kamar milik Abraham. Rasa malu benar-benar mendominasi saat ini, namun rasa ingin memiliki Abraham semakin kuat. Rasa ingin memegang perut kotak-kotak milik Abraham sangat menggebu-gebu. 

"Ada apa Krystal? " tanya Abraham. 

Krystal tersenyum, lalu menggelengkan kepalanya. Dia mendekat sedikit ke arah Abraham dan kembali tersenyum manis. "Nggak papa kok pi, maaf ya nggak sopan liat papi ganti baju. Nggak sengaja serius. " 

Abraham tidak merespon perkataan Krystal. Abraham hanya mengangguk dan kembali masuk ke dalam kamarnya dan kemudian menutup rapat pintu kamarnya. 

"Ish, dingin sekali. Apa tidak tergoda dengan pakaian seksi ku ini, papi mertua? " ucap Krystal sambil terkekeh. 

"Sayang! " Krystal segera berbalik dan melihat Samudra yang menghampiri dirinya. 

Krystal segera tersenyum semanis mungkin, dan memeluk Samudra dari samping. 

"Ngapain kamu di sini? " tanya Samudra. 

"Nggak, tadi papi minta tolong sama aku, jadi aku bantuin deh sayang, " ucap Krystal. 

"Minta tolong apa? " tanya Samudra lagi. 

"Minta tolong puasin papi hihi. " Tentu saja Krystal tidak mengucapkan itu. Itu adalah perkataan batinnya. 

"Nggak kok, cuman tolong cek pintu takut engsel pintu nya patah. "

Meski terkesan tidak masuk akal, tetapi Samudra mengangguk. Namun, otaknya berpikir, bagaimana bisa papi nya menanyakan engsel pintu pada Krystal. Memangnya Krystal tukang bangunan yang tahu segalanya? Cukup menjadi pertanyaan besar bagi Samudra. Namun, Samudra berusaha menghilangkan fikiran negatif, dia harus selalu berpikiran positif. Lagi pula, pikiran negatif Samudra pun tidak masuk akal. 

"Ayo sayang, Mami kamu nanti keburu datang. "  Ajak Krystal. 

Samudra dan Krystal kemudian mulai jalan menuju lantai satu tempat mereka berbicara bersama. Sambil menunggu Mami Samudra, Krystal dan Samudra akan membahas hal yang belum Krystal dan Samudra ketahui secara rinci. 

•••

Abraham melihat istrinya yang sedang meng-akrab kan diri dengan calon menantunya, Krystal. Setelah makan malam keluarga, Luna sang istri segera membawa Krystal untuk memilih-milih tas branded yang katalog nya baru saja dikirimkan oleh teman-teman sosialita istrinya. 

"Mau yang mana ni jadi nya? " tanya Luna. 

Krystal melihat ke arah Luna, dan menggelengkan kepalanya. "Kayanya nggak deh mi. Ini terlalu mahal. " 

Luna menggeleng keras. "No. Harus beli dong, nggak boleh menyia-nyiakan uang Samudra. Kamu harus memanfaatkannya dengan baik, dengan belanja contohnya. "

Samudra terkekeh, dan Krystal hanya tersenyum. Samudra bahagia melihat Krystal dekat dengan ibunya. Apalagi, ini adalah pertama kalinya dirinya membawa wanita ke rumah orang tuanya, dan perempuan pertama yang akan Samudra pinang. Samudra berharap seperti itu. 

"Belanja lah semaumu, jangan sungkan ya. Uang ku, uang mu juga sayang. " 

Krystal tersenyum dan mengangguk. Tatapannya beralih pada Abraham yang sama sekali tidak membuka suaranya. Tapi, penampilan lelaki itu benar-benar membuat Krystal menelan air liur nya dengan susah payah. Celana pendek dengan kaus putih benar-benar terlihat sempurna melekat di badan tegap milik Abraham. 

"Mami boleh borong tas ini kan pi? Mami pengen semua warna nya pi. " Tanya Luna pada Abraham. 

Abraham tersenyum manis ke arah istrinya. Lalu menganggukkan kepalanya. 

Demi Tuhan. Krystal benar-benar terbuai dengan senyuman milik Abraham. Krystal bisa benar-benar gila. Senyum Abraham benar-benar membuat hatinya berdegup kencang. Krystal sudah benar-benar jatuh dalam pesona papi kekasihnya. Obsesi ingin memiliki Abraham semakin nyata. 

•••

Abraham melihat istrinya yang sudah terlelap di samping dirinya. Pikiran nya melayang pada kejadian siang tadi. Bukan tidak peka dengan sekitar, Abraham sangat tahu jika sang calon menantunya itu mengintip dirinya berganti baju dari celah pintu. Namun, Abraham tetap membiarkan itu, dia ingin tahu sejauh mana Krystal bisa melihat tubuhnya. 

Namun, ternyata Abraham salah berpikir. Abraham sempat berpikir Krystal akan segera sadar dan berlalu meninggalkan dia yang sedang mengganti baju. Namun, ternyata Krystal tetap diam menikmati pemandangan tubuh Abraham. 

Abraham adalah orang yang memang pendiam. Dalam artian, dia tidak banyak bicara. Namun, untuk perasaan dia adalah seseorang yang peka. Bahkan sangat peka. Kepekaan itu yang membuat Luna sangat mencintai Abraham. Merajut pernikahan yang akan masuk ke-27 tahun pernikahan, tak membuat cinta mereka luntur begitu saja. Bahkan, menurut Abraham cintanya kepada Luna semakin hari semakin bertambah. Tapi, tidak untuk sekarang. 

"Saya sayang kamu Luna. "

Setelah mengatakan itu, Abraham mulai menutup matanya dan mencium dahi Luna sebentar. Dia sangat mencintai Luna. Tapi, akhir-akhir ini cinta itu seolah sedikit memudar. Hanya sedikit. Perhatiannya kepada Luna pun perlahan mulai hilang. Hanya sedikit. Karena, Abraham sekarang sedang melihat ke arah Krystal. 

Calon menantunya. 

Ya, Abraham juga mulai memperhatikan dan tertarik dengan Krystal. Sudah Abraham bilang kan bahwa dia adalah tipe orang yang sangat peka, jadi dari gerak-gerik saja Abraham sudah mengetahui bahwa Krystal menyukai nya. Itu sangat terlihat bagi Abraham. 

Dan untuk itu, Abraham mulai melirik Krystal. Walau dia tau, nanti ada Luna yang tersakiti. 

•••

Krystal tersenyum sambil membayangkan wajah tampan Abraham. Pikirannya kini dipenuhi Abraham. Bahkan, di hatinya kini sudah ada nama baru, Abraham. Menurut Krystal, Abraham adalah sosok yang sempurna untuk dijadikan suami. Karena faktanya, Krystal sangat menyukai lelaki yang lebih tua darinya. Apalagi, seperti Abraham. Krystal sangat menyukai itu. 

Ini pertama kalinya Krystal merasa bahwa dia sangat terobsesi pada seorang lelaki. Bahkan, nafsunya ketika dia dekat dengan lelaki itu melonjak tinggi. Dadanya bergemuruh dan rasa ingin melakukan hal yang tidak seharusnya pun sangat besar. 

Krystal tidak tahu mengapa. Yang jelas, papu mertua nya itu sangat menggoda. Berdekatan dengan papi mertuanya memang tidak baik untuk kesehatan jantung, tapi baik untuk mata, hati dan juga tubuh dari seorang Krystal. 

"Aku harus mendapatkannya. Bagaimana pun caranya," gumam Krystal. 

"Tapi, ada Luna? Ah, itu akan aku fikirkan nanti. " Lanjut Krystal. 

Setelah berbicara seperti itu, Krystal tersenyum sinis, dia sudah sangat jatuh ke dalam pesona Abraham. Dan Abraham harus bertanggung jawab atas itu. Krystal akan menghalalkan segala cara untuk membuat Abraham menjadi miliknya. Termasuk, mengandung benih dari seorang Abraham. Krystal rela. Yang penting, dia dan Abraham akan selalu bersama. Untuk urusan Luna dan Samudra? Itu akan Krystal pikirkan nanti. Yang jelas, dirinya dan Abraham harus bersatu. 

Tiba-tiba handphone milik Krystal berdering, tanda ada telfon masuk. Dengan malas, Krystal segera mengambil handphone nya dan melihat siapa yang menelfon nya malam-malam. 

Namun, raut wajah malas itu kini digantikan dengan raut wajah sumringah dan senyum cantik yang menghiasi bibirnya. Dadanya bergemuruh, otak nya tiba-tiba tidak bisa berpikir jernih. Pikiran negatif mulai mendominasi saat ini. Karena.. 

Panggilan telfon itu berasal dari Abraham!!. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status