Home / Romansa / Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya / Trauma Surgeon, Fangirl, dan Tiket Konser ZB1

Share

Trauma Surgeon, Fangirl, dan Tiket Konser ZB1

Author: THANISA
last update Last Updated: 2025-06-05 20:11:07

Pagi hari di ryokan Kyoto seharusnya damai dan lembut. Tapi itu sebelum Elera menyeringai dari balik selimut dan dengan penuh semangat berbisik ke telinga Leon:

“Sayang... setelah Kyoto, kita ke Korea ya. Aku mau nonton konser ZB1.”

Leon membuka mata pelan. “ZB... apa?”

“ZEROBASEONE! Boyband Korea! Aku ngidam lihat mereka langsung. Yang narinya sinkron banget itu loh. Oppa-oppa muda, gagah, manis kayak mochi isi stroberi!”

Dari kamar sebelah, terdengar suara benda jatuh. Maya nyaris tersandung saat membuka pintu dan berteriak, “ZB1??! Elera, kau fans siapa?!”

“Jiwoong,” jawab Elera mantap sambil duduk tegak, matanya bersinar-sinar.

Kai keluar dengan rambut berantakan. “Astaga... kalian lagi-lagi...”

Dante masuk dengan secangkir kopi, mengamati kekacauan itu dengan gelengan kepala pelan. “Baru juga bangun, kenapa sudah seperti ruang IGD hari Senin pagi?”

Leon mengucek wajah. “Kau ingin ke Korea... untuk konser boyband?”

Maya mengangkat tangan. “Aku juga mau ikut. Hanbin itu paket lengk
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Hari Konser dan Para Lelaki Malang

    Pagi itu, udara Korea Selatan masih dingin, tapi semangat di penthouse mereka jauh lebih panas dari panggangan daging Korea.“Dante! Rafael! Mas Leon!” suara Elera bergema dari kamar, penuh semangat dan… ancaman tersembunyi.Dante yang baru selesai menyeduh kopi memutar mata dan menatap Rafael. “Kenapa ya, gue ngerasa kita bakal disuruh ngapain lagi…”Rafael mengangkat alis datar. “Kemungkinan besar... kostum.”Pintu kamar terbuka, dan keluarlah sang ratu ngidam dengan senyum maut dan kantong belanja penuh. “Hari ini hari konser ZB1! War tiket berhasil, kita dapat baris depan, baris VIP! Jadi—”Dia melemparkan tiga kaus warna pastel cerah ke arah mereka. Di dada kaus itu terpampang besar-besar wajah dan nama para member ZB1. Yang satu bahkan bergambar hati besar bertuliskan, "ZB1 Wifey."Leon masuk dengan rambut masih basah, hanya mengenakan celana jogger. “Ada apa sih rame–”“Mas! Ini punyamu!” Elera langsung menyodorkan satu set lengkap: kaus ZB1, headband dengan telinga kelinci, da

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Korea, Kekacauan Dimulai dari Langit

    “Mas, aku pengen duduk di kursi yang bisa ngelihat keluar kayak penumpang kelas bisnis…” suara Elera terdengar manja dari balik selimut tipis kabin First Class.Leon, yang sedang membaca dokumen dari tablet, menoleh dengan alis terangkat. “Sayang, kita sudah di First Class. Ini bahkan lebih luas dari ruang tamu apartemen orang normal…”Elera mendesah panjang. “Tapi kursi bisnis itu kayak ada ‘feel-nya’ gitu loh. Kursinya lebih ramping. Lebih romantis. Aku liat di TikTok kemarin...”Dante yang duduk tak jauh dari mereka langsung nyengir sambil menutupi wajah dengan jaket hoodie-nya. Rafael sudah memalingkan wajah, pura-pura tidur. Mereka berdua tahu: perang ngidam ini baru saja dimulai.“Aku tukar aja ya, sayang?” Elera sudah berdiri, siap melangkah menuju kabin kelas bisnis.Leon cepat-cepat menarik tangannya. “Tidak. Kamu sedang hamil dan kamu istri Santiago. Duduk manis di singgasana kerajaanmu ini.”“Tapi di TikTok—”“TikTok bukan sistem penerbangan global, Elera,” Dante ikut menya

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Trauma Surgeon, Fangirl, dan Tiket Konser ZB1

    Pagi hari di ryokan Kyoto seharusnya damai dan lembut. Tapi itu sebelum Elera menyeringai dari balik selimut dan dengan penuh semangat berbisik ke telinga Leon:“Sayang... setelah Kyoto, kita ke Korea ya. Aku mau nonton konser ZB1.”Leon membuka mata pelan. “ZB... apa?”“ZEROBASEONE! Boyband Korea! Aku ngidam lihat mereka langsung. Yang narinya sinkron banget itu loh. Oppa-oppa muda, gagah, manis kayak mochi isi stroberi!”Dari kamar sebelah, terdengar suara benda jatuh. Maya nyaris tersandung saat membuka pintu dan berteriak, “ZB1??! Elera, kau fans siapa?!”“Jiwoong,” jawab Elera mantap sambil duduk tegak, matanya bersinar-sinar.Kai keluar dengan rambut berantakan. “Astaga... kalian lagi-lagi...”Dante masuk dengan secangkir kopi, mengamati kekacauan itu dengan gelengan kepala pelan. “Baru juga bangun, kenapa sudah seperti ruang IGD hari Senin pagi?”Leon mengucek wajah. “Kau ingin ke Korea... untuk konser boyband?”Maya mengangkat tangan. “Aku juga mau ikut. Hanbin itu paket lengk

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Kyoto, Gerobak, dan Kekacauan Bertabur Sakura

    Langit Kyoto sore itu dibungkus warna oranye keemasan, udara dingin menyapu lembut jalanan Arashiyama yang sudah mulai sepi dari wisatawan. Sepatu mereka berderit pelan menyusuri jalanan batu menuju hutan bambu yang terkenal itu. Pemandangan yang tenang dan menyejukkan.Setidaknya sampai—“ADA YANG COCOK!” seru Elera sambil menunjuk seorang penarik jinrikisha di kejauhan, yang memang… tidak bisa dipungkiri, tampak seperti keluar dari anime samurai.Leon menyipitkan mata. “Cocok buat apa, tepatnya?”“Naikin aku!” jawab Elera polos.Maya dan Kai hampir tersedak tawa, sementara Dante menepuk-nepuk bahu Leon. “Tenang, bro. Anggap saja ini bagian dari terapi.”Alva, yang kini memakai jaket tebal dan topi kelinci, berseru, “Aku mau naik juga, Pa! Tapi aku mau gerobak yang ditarik ninja!”“Ini bukan taman bermain, Alva…” sahut Leon lemah, tapi sudah terlambat. Maya sudah mengangkat tangan memanggil dua penarik gerobak sekaligus.Tak butuh waktu lama, dua gerobak dipesan: satu untuk Elera dan

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Rice Bowl, Balon, dan Rafael yang Tak Terlihat

    Pasar malam itu hidup—gemerlap lampu warna-warni, aroma makanan yang menggoda, suara tawa, denting permainan, dan kerumunan yang bergerak seperti gelombang manusia. Bagi kebanyakan orang, ini hanyalah pasar malam biasa. Tapi malam ini, ada yang istimewa.Sebuah mobil hitam elegan berhenti tak jauh dari area utama. Pintu terbuka dan keluar satu per satu: Leon Santiago yang mencolok dengan aura tajir-dingin-dan-tak-bisa-didekati, Elera yang cantik natural dengan aura "jangan berani macam-macam", Alva kecil yang semangat setengah melompat, serta Maya, Kai, dan Dante yang sama-sama tampak… tidak cocok dengan latar belakang gerobak dan asap sosis bakar.Namun, yang tak terlihat oleh mata awam adalah bayangan-bayangan yang sudah terlebih dulu menyusuri area pasar.Rafael, dengan telinga ditempel earpiece, mengangguk kecil sambil menatap ke arah gerobak rice bowl. “Clear. Penjual rice bowl sudah di-screening. Nasi aman, sambal aman. Tim dua di sisi barat. Penembak jitu tak diperlukan.”“Kamu

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Ngidam Unik Elera jilid 2

    Suasana hangat pagi itu di penthouse Santiago terasa sangat akrab. Elera, yang tengah duduk santai di ruang tamu bersama Maya dan Kai, tiba-tiba mengalihkan pembicaraan dengan nada serius tapi penuh canda.“Kalian tahu nggak, aku tiba-tiba ngidam sesuatu yang agak... aneh,” kata Elera sambil tersenyum nakal.Kai, yang sudah seperti kakak kelas dan sahabat dekat Elera dan Maya sejak masa kuliah, mengangkat alis sambil menyeka keringat setelah selesai berolahraga pagi tadi.“Apa tuh, El? Ngidam makan durian lagi?” Maya mendesah, “Kamu itu selalu aja ngidam aneh-aneh.”Elera menggeleng sambil tersenyum misterius, “Bukan makanan, tapi aku pengen... Kai punya pacar.”Maya langsung tertawa terbahak, “Pacar? Kai, dokter pribadi Leon sekaligus senior kita yang galak itu? Siapa berani coba?”Kai sendiri yang sedang bersandar di sofa, tersenyum sinis, “Apa aku ini terkenal galak, ya?”Elera menatap Kai penuh harap, “Iya, galak. Tapi kamu itu keren! Aku cuma mau kamu punya seseorang yang bisa bi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status