Share

Bab 17

Skak mat. Hara tak mampu berkata-kata. Melihat Hara yang diam, Ardhan terbahak sampai tersedak. 

"Uhuk, uhuk."

Hara memberikan segelas air. "Makanya, jangan suka usilin anak kecil. Kena karma, 'kan?"

Setelah mengucapkan itu Hara pergi tanpa sarapan. Meninggalkan Ardhan yang harus menghabiskan sarapan sendirian. Ardhan langsung berangkat kerja setelahnya. 

Hara bosan di rumah sendirian tanpa adanya Ardhan. "Mau rumah sebagus apapun kalau sendirian tanpa keluarga enggak enak, ya. Jadi kangen ayah sama ibu."

***

Di kantor, Ardhan sibuk dengan setumpuk pekerjaan. Satu minggu tidak masuk membuatnya harus mengerjakan banyak hal. Tidak ada kesempatan untuk bersantai barang sejenak. 

"Hara sedang apa, ya?" gumam Ardhan di sela-sela menandatangani berkas-berkas di mejanya. 

Ia melihat foto yang terpajang di mejanya. Seorang anak kecil dengan rambut kuncir kuda yang tengah menikmati es krim. Itu foto sepuluh t

Ria Purnama

Jangan lupa vote dan komennya. Kolom komentar terbuka bagi yang ingin memberikan kritik dan saran.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status