Beranda / Romansa / Terjerat Pria Masa Lalu / 36. Keputusan Sulit

Share

36. Keputusan Sulit

Penulis: Rinai Hening
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-15 11:13:08

"Pak, saya boleh ikut masuk ke kamar Alisha?" Hanami ikut bangkit mencoba peruntungannya.

Enggan menjawab. Faris hanya mengangat satu tangan ke udara tanpa berbalik menatap lawan bicaranya. Cukup dengan isyarat kecil itu untuk memberi penolakan pada Hanami.

"Ayah, maafin aku, Yah. Maaf." Ketika di kamar rawatnya, Alisha rupanya belum bosan menumpahkan air mata di depan ayahnya. Karena sejak Faris masuk kamar, hanya kalimat permohonan itulah yang mengalun dari bibir tipisnya.

"Sudah ayah maafkan, Nak," jawab Faris singkat.

"Tapi, ak—"

"Sha..." Faris mendesah panjang lantas mengusap rambut ikal putrinya. Tatapannya melembut menggambarkan betapa ia lelah sekali. Hal yang semakin membuat Alisha merasah bersalah pada cinta pertamanya itu. "Kamu ingat nggak, Ayah dulu pernah cerita kalau ibumu sempat mengalami koma beberapa hari setelah melahirkan kamu?"

Alisha mengerjap. Air matanya yang menganak sungai perlahan susut saat mendapati tak ada sisa amarah di balik netra tua ayahnya. Tak sama
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjerat Pria Masa Lalu   44. Berhenti Di Sini

    Arya kembali datang ke rumah Alisha. Alisha tahu saat mengintip dari balik jendela, ia melihat Arya masih berdiri di dekat pagar sambil menenteng helm di tangan kanannya. Sepertinya benar, apa yang dikatakan Hanami beberapa minggu lalu tentang Arya yang kini tak lagi menerima fasilitas mewah dari kedua orang tuanya. Buktinya saat ini pria itu hanya menggunakan motor biasa yang dipinjam dari Yoshi, mantan ajudannya.“Bi, ayah udah berangkat?” tanya Alisha setelah memastikan Magika tertidur lelap di tengah tempat tidur luas miliknya.“Sudah, Mbak. Baru saja berangkat dijemput sama Pak Alam.”Alisha cukup bersyukur karena sejak sang ayah menemaninya di Surabaya, pria paruh baya tersebut tak sampai merasa bosan karena menemukan ‘teman baru’ yakni Alam dan Danesh. Seperti hari ini ketika Faris mengutarakan niatnya untuk membeli sebidang tanah di Surabaya Barat milik kolega Alam. Faris yang memiliki banyak tanah untuk dimanfaat sebagai lahan basah tentu saja menyambut baik tawaran tersebut.

  • Terjerat Pria Masa Lalu   43. Cucu Saya

    Alisha menatap lurus ke depan, di mana jari-jemarinya saling bertaut satu sama lain demi menyembunyikan kegugupan dalam hatinya. Padahal ini bukanlah pertemuan yang pertama, tapi entah kenapa, hari ini hatinya dilanda bimbang. Terlebih lagi saat menatap tatapan sendu dan berkaca-kaca dari sosok perempuan paruh baya yang kini ada di hadapannya.“Setidaknya saya sangat berterima kasih karena tiga hari ini kamu memberi ijin untuk melihat Magika secara langsung, Sha.” Ucapan tulus Hanami kembali mengalun di telinga Alisha.Alisha tak menjawab, namun dari senyum tipis dan anggukan pelan kepalanya, Hanami tahu kalau perempuan muda di depannya sudah jauh lebih tenang daripada terakhir kali mereka berdua bertemu.“Hmm … kamu mau langsung bawa Magika ke pulang ke Banten?” Hanami kembali yang memulai percakapan karena Alisha lebih banyak diam.“Sementara ini masih di Surabaya, Bu. Nunggu sampai Magika siap diajak bepergian jauh, nunggu ijin dari dokternya juga,” jawab Alisha tanpa membalas tata

  • Terjerat Pria Masa Lalu   42. Syarat

    "Dokter Indira," sapa Senopati terlebih dahulu. Pria jangkung dengan kemeja biru tua itu melebarkan senyum ramah.Berbanding terbalik dengan Iin yang susah payah memaksakan senyum. Dengan tangan kiri ia meraih pergelangan tangan Alisha dan menarik perempuan itu agar berjalan di belakangnya saja bukan malah sejajar. Alisha yang tak tahu maksud Iin hanya mengerutkan kening. Alisha sama sekali tak mengenali Senopati yabg notabene adalah kakak kandung Arya."Apa sih, Ka—" Kalimat Alisha tak terlalu terdengar karena disela oleh Senopati."Selesai visite, Dok?" lanjut Senopati mengulurkan tangan kanan hendak menjabat. Sepasang matanya sempat melirik sekilas ke arah perempuan muda yang ada di sebelah Iin."Iya, Pak. Baru selesai ini," jawab Iin mendadak kikuk saat membalas uluran tangan Senopati. Padahal sebelumnya ia tak pernah merasa sewas-was ini. Apalagi dirinya juga menjadi dokter anak yang menangani bayi Senopati saat baru lahir minggu lalu. Bayi cantik berjenis kelamin perempuan yang

  • Terjerat Pria Masa Lalu   41. Pertemuan

    Kemarin, ketika Arya mendatangi rumah yang ditempati Alisha dan ayahnya, perempuan yang baru saja berubah status menjadi ibu itu menolak untuk bertemu. Hatinya belum siap. Sebagai gantinya, ia meminta tolong sang ayah untuk menemui Arya di ruang tamu. Sementara Alisha gegas bersembunyi ke kamarnya di lantai atas setelah Iin dan suaminya berpamitan."Bertanggung jawab kata kamu?" Alisha masih ingat betul kalimat tegas yang keluar dari mulut Faris saat mencecar Arya yang duduk bersimpuh di depannya."Om, saya ... benar-benar mencintai Alisha," jawab Arya sayup-sayup terdengar."Cinta? tau apa kamu tentang cinta? menjaga kehormatan Alisha saja tidak bisa!!" pekik Faris semakin menaikkan nada bicaranya.Sesekali Alisha mengintip dari lantai atas, dan saat itu juga ia melihat amarah yang selama ini menumpuk di benak ayahnya seketika tumpah ruah. Bisa jadi, ketika di rumah sakit Faris tak bisa leluasa meluapkan emosi karena tahu ia tengah berada di ruang publik. Jauh berbeda ketika ia hanya

  • Terjerat Pria Masa Lalu   40. Bagaimana Bisa?

    "Jangan mengutukku karena selalu aku repotin ya, Kak," seru Alisha di sela-sela sarapan bersama Iin yang pagi ini mampir ke rumah minimalis nan asri yang disewa Faris untuk ia tempati."Heh, ngomongmu makin aneh aja, Sha. Mana mungkin Bu Dokter kalem kayak aku bisa mengutuk seseorang," balas Iin dengan candaan lalu lanjut menyuap bubur Manado yang disajikan asisten rumah tangga Alisha."Habisnya ... sejak kenal aku, Kak Iin selalu aku buat repot deh." Alisha cemberut sambil mengaduk bubur di depannya."Kalau kamu repotin dengan malaikat secantik Magika sih, aku nggak masalah, Sha. Aku malah mau nyodorin diri jadi suka relawan." Iin masih terkekeh sendiri dengan kalimatnya sendiri."Aku cuma percaya sama, Kakak. Lagipula kayaknya ... Tuhan sengaja deh ngenalin aku ke Kak Iin yang notabene dokter anak biar bisa mempercayakan Magika." Alisha kembali menunduk setelah menyuap sesendok bubur."Nggak usah sok mellow deh, mana yang tadi katanya mau jadi cewek strong? mau jadi mahmud tak terka

  • Terjerat Pria Masa Lalu   39. Hide and Seek

    "Sus, pasien yang ada di kamar ini pindah ke mana ya?" tanya Arya saat menghadang salah seorang perawat yang melintas di depan kamar VIP yang sebelumnya ditempati oleh Alisha."Oh, Bu Alisha?" Perawat itu menegaskan lagi.Arya sontak mengangguk mantap. "Iya, Alisha Gauri yang baru saja melahirkan.""Sudah pulang sejak tadi pagi, Pak.""Hah?" Arya melongo sesaat untuk mencerna jawaban dari perempuan dengan name tag Linda tersebut. "Pulang ke Banten?" lanjutnya belum puas dengan anggukan perawat itu."Hmm... kami kurang tahu, Pak, tapi yang jelas sudah sejak tadi pagi Bu Alisha dibawa pulang oleh keluarganya.""Lalu bayinya? bukankah masih di NICU?" cecar Arya begitu ingat dengan Magika, malaikat kecilnya."Betul, Pak. Tapi siang ini dipindahkan ke rumah sakit lain yang fasilitasnya lebih memadai. Karena kondisi bayi Bu Alisha butuh perawatan intensif terkait kelainan jantung bawaan yang dideritanya."Deg!"Ap- APA?! Maksudn—" tanpa sadar Arya mencekal lengan perawat tersebut sampai per

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status